Elara memutuskan untuk menghabiskan malam di kamar Cora daripada berurusan dengan kerumitan kembali ke apartemennya sendiri. Cora sangat senang, bersikeras mereka mengadakan "menginap bersama" lengkap dengan bisikan rahasia dan cekikikan hingga larut malam.
"Mama, bisakah kita makan pancake besok?" tanya Cora, wajah kecilnya diterangi oleh lampu peri yang tergantung di langit-langit kamarnya.
"Tentu saja, sayang," jawab Elara, membelai rambut putrinya. "Tapi kamu harus tidur sekarang. Sekolah dimulai pagi-pagi."
"Apakah Mama masih akan ada di sini saat aku bangun?" Ada ketidakpastian dalam suara Cora yang menyentuh hati Elara.
"Ya, aku janji. Sekarang tutup matamu."
Pagi datang terlalu cepat. Elara bangun sebelum alarm Cora berbunyi dan menyelinap keluar untuk menyiapkan sarapan. Dapur kosong—tidak ada tanda-tanda Damien atau staf. Dia bekerja dengan tenang, membuat adonan pancake dari awal.
"Kamu bangun pagi sekali."