Saat Kaiden melangkah melewati lengkungan megah Kediaman Ashborn, pintu-pintu berat berderit terbuka, memperlihatkan interior luas di baliknya.
Aula masuk manor itu adalah pemandangan yang tak lain hanyalah kebanggaan dan kekuasaan murni.
Langit-langit melengkung menjulang tinggi di atas, dihiasi dengan lukisan dinding bertepi emas tentang kemenangan-kemenangan Keturunan Ashborn dan pencapaian guild tingkat tinggi mereka, Fajar Baru.
Lantainya terbuat dari marmer hitam yang sempurna, begitu mengkilap hingga memantulkan seluruh rombongan seperti cermin. Sepasang tangga melengkung ke atas, membingkai koridor utama yang mengarah lebih dalam ke dalam estate tersebut.
Di sepanjang sisi aula berdiri barisan pelayan wanita dengan seragam hitam-putih yang rapi, semuanya berdiri dengan punggung tegak dalam satu baris. Postur mereka sempurna, mata tertunduk, tapi tak satu pun dari mereka membungkuk kepada Kaiden sebagaimana seharusnya kepada pewaris langsung keluarga.