BAB 07 - Sihir & Senjata Pusaka (Part 1)

Ditengah perjalanan menuju Trowulan...

[Quest! Kalahkan Semua Monster di Area! Kumpulkan Item Yang Muncul Saat Berhasil Membunuh Monster.

Hadiah : 100 Koin Emas

Gagal : -1 Level]

"Teman-teman, ada Quest baru yang muncul!" Loka memberitahu semua, akan ada Quest yang muncul.

"Kita harus bersiap sebelum Quest dimulai." Aku mengajak semuanya untuk bersiap menghadapi Quest yang akan datang.

"Tidak kah kita harus berhenti dulu?" Roro meminta menghentikan perjalanan, untuk menghadapi Quest.

"Roro benar. Bima, menepilah kita berhenti disini." Loka menyuruh Bima untuk menepi dan menghentikan mobilnya.

"Baiklah, kak." Jawab Bima.

Ditengah perjalan, kami berhenti sejenak untuk menyelesaikan Quest terlebih dahulu. Kami semua menyiapkan senjata yang akan digunakan untuk membunuh para monster yang akan muncul. Kami menunggu datangnya gate dan monster yang akan muncul.

Quest kali ini terlihat sedikit berbeda. Saat terjadi Quest, kami biasanya terlibat dengan banyak orang untuk menyelesaikan Questnya. Namun, untuk kali ini hanya party kami saja yang ada ditempat ini. Setelah kami meninggalkan kota, tidak banyak orang yang kami temui ditengah perjalanan. Begitu juga dengan tempat ini, selain kami berlima tidak ada players lainnya.

Saat kuingat lagi, mungkin hanya mobil kami yang berkendara di luasnya jalan raya yang sebagian aspalnya ada yang rusak dan berlubang. Kami berhenti dipinggir jalan. Tepat disamping mobil yang kami naiki, terdapat minimarket yang sudah hancur. Kami menunggu Quest itu muncul disamping reruntuhan minimarket.

Setelah lama menunggu, akhirnya Quest dimulai. Seperti biasa Arya menggunakan pedangnya untuk menyerang, Bima memakai tongkat besi yang cukup besar, Loka membawa 2 buah besi tajam untuk senjata dan sebuah pistol yang dia simpan disamping tubuhnya, sedangkan Roro membawa tongkat kayu panjang, tongkat itu seperti stick billiard hanya saja lebih tebal dan sama rata. Sementara aku menggunakan pisau belati untuk menyerang.

Gate sudah muncul dan mulai menampakkan monster yang keluar dari sana. Monster yang muncul kali ini tidak begitu banyak seperti Quest sebelumnya. Namun, kami harus tetap berhati-hati agar kami tidak terbunuh. Saat monster-monster itu melihat kearah kami, mereka langsung berlari dan mengangkat senjatanya untuk menyerang kami. Begitupun kami semua, yang berlari kearah mereka untuk menyerang.

"Akhirnya, datang juga! Ayo semuanya, kita kalahkan mereka!" Teriak Bima.

"Haaaaa!" Semua menyerang.

Satu-persatu dari kami berhasil membunuh para monster itu. Monster-monster itu terus menyerang kami, mereka seakan ingin sekali membunuh kami semua. Tapi, kami tidak tinggal diam. Kami berlima bekerja sama membunuh para monster itu sampai habis tak tersisa.

Seiring pertarungan yang kami jalani, pertarungan ini seakan lebih mudah untuk kami. Apalagi di pertarungan sebelumnya melawan Boss Monster seperti Wandering, membuat Quest ini sekan tidak ada apa-apanya.

Setelah membunuh banyak monster, tidak lama gate yang muncul itu mulai menghilang. Para monster yang keluar dari gate sudah tidak muncul lagi. Sepertinya Quest ini akan segera berakhir.

Ada satu monster yang datang kearahku, monster itu mencoba menyerang ku dari belakang dan siap membunuhku dengan sejatanya. Aku memasukan belatiku ke sarungnya yang ada disamping pinggang ku. Aku berdiam diri, sampai monster itu mendekatiku.

"Jay, awas! Dibelakang mu!" Teriak Loka memberitahuku, ada monster yang menyerang kearahku dari belakang.

"Dengan Keagungan sang Prabu, yang Bijaksana lagi Dermawan. Yang selalu membantu rakyatnya menghadapi marabahaya, aku memanggilmu senjata milik sang Prabu.... Trisula Wedha!"

Slashhh... (Kepala terpotong).

Aku sengaja menyimpan belatiku, karena levelku yang sekarang adalah level 10. Aku mendapatkan notifikasi dari system jika seorang players telah mendapatkan level 10, maka players tersebut bisa memanggil senjata pusaka milik Konstelasinya. Itu sangat mirip seperti novel yang aku baca. Tidak hanya dapat memanggil senjata pusaka, players juga dapat memakai sihir, tentu saja sihir yang digunakan akan mendapatkan resikonya yaitu menguras Mana Point (MP) yang dimiliki players.

Setiap sihir memiliki penggunaan Mana Point yang berbeda, semakin kuat sihir yang digunakan Mana Point yang dibutuhkan juga akan semakin banyak. Jika Mana Point tersebut sampai menyentuh angka 0, maka players itu akan pingsan sepanjang hari atau yang terburuknya players itu akan mati karena Mana milik players adalah gabungan antara jiwa dan energinya. Setelah mana nya terisi kembali, maka kondisi players akan kembali normal.

Pemanggilan senjata pusaka ini mengingatkan ku pada Arya yang juga memiliki pedang hitam yang selalu dia gunakan untuk bertarung. Dari awal munculnya gate, dia dapat memakai pedang itu, apa dia dari awal memang sudah berlevel 10? Ini cukup aneh, teman-teman yang lain juga sepertinya belum memiliki level yang cukup untuk memanggil senjata pusakanya.

Setelah berhasil membunuh Goblin yang menyerangku. Teman-teman yang lain menghampiriku. Mereka terlihat takjub dengan senjata pusaka yang aku miliki ini.

"Wow keren sekali, senjata apa itu Jay?" Bima heran sekaligus takjub pada senjata pusakaku.

"Apa senjata itu berasal dari system?" Loka juga heran dengan senjata yang kudapatkan.

"Benar Loka, system memberikan notifikasi padaku. Katanya aku dapat memanggil senjata pusaka yang digunakan oleh Sponsor yang berkontrak denganku."

"Apa aku juga bisa mendapatkannya?" Tanya Roro yang juga ingin memiliki senjata pusaka sepertiku.

"Aku juga mau!" Tambah Bima dan Loka.

"Tentu saja, jika kalian semua sudah berlevel 10, pasti akan dapat notifikasi yang sama seperti ku."

"Begitu ya, aku jadi ingin cepat-cepat naik level. Aku ingin tahu sekeren apa senjata milik sponsor ku. Hahaha" Bima berharap segera mendapatkan senjatanya.

"Sepertinya kau memiliki level yang lebih tinggi dari kami, Jay. Aku tahu kau kuat, tapi bagaimana caramu bisa menaikan level dengan cepat?" Tanya Loka yang penasaran.

"Wah sial! aku terlalu banyak bicara. Aku banyak tahu tentang kejadian ini karena novel yang ku baca itu, semua kejadian yang ada didalam novel percis seperti yang kami hadapi sekarang. Aku harus bersikap seperti biasa, aku tidak bisa memberitahu mereka soal novel itu." Ucapku dalam hati.

"Emm, aku juga tidak tahu. Semua itu terjadi begitu saja. Jika kalian semua melakukan Leveling, level kalian juga pasti akan cepat naik sama sepertiku." Aku mencari alasan agar mereka percaya.

"Leveling, apa itu?" Tanya Roro.

"Semua kegiatan yang kita lakukan seperti membunuh monster, atau pun menyelesaikan Quest dan sebagainya itu adalah Leveling. Intinya kita harus mencari EXP yang banyak agar dapat menaikan level dengan cepat." Aku menjelaskan cara menaikan level pada mereka.

"Ya kurasa sudah cukup bicaranya, mari kita lanjutkan Quest ini!" Arya menyuruh kami melanjutkan Questnya.

Para monster itu kembali menyerang. Mereka hanya tersisa sedikit, kami semua mulai menyerang kembali dan menghabisi semua monster yang tersisa untuk menyelesaikan Quest.

Setalah kami berhasil membunuh semua monster yang ada, disekitar tempat ini terdapat banyak item yang muncul. Item ini merupakan hasil dari kami membunuh para monster itu. Saat para monster itu mati mayatnya akan menghilang, dan Item itu akan muncul. Kami mengumpulkan semua Item yang berjatuhan ini.

"Huh... Akhirnya, selesai juga."

"Quest kali ini tidak begitu sulit dari sebelumnya." Roro senang karena berhasil menyelesaikan Quest ini dengan mudah.

"Tidak seperti biasanya, setelah kita membunuh para monster itu dulu, tidak ada benda seperti ini saat monster itu menghilang. Sekarang benda-benda ini muncul saat kita membunuh mereka. Sebenarnya benda apa ini?" Sambil memegang benda berkilau, Bima terheran.

"Benda-benda yang berjatuhan dari monster yang berhasil kita kalahkan itu disebut Item. Aku rasa Item ini bisa digunakan untuk membuat sesuatu. Walau aku tidak terlalu tahu kegunaannya sekarang, tapi cepat atau lambat benda ini akan berguna untuk kita." Aku memberi tahu Bima, jika benda ini adalah Item sihir.

"Banyak sekali jenis nya. Mereka terlihat berkilauan seperti batu mulia. Warnanya juga berbeda-beda." Roro mengambil beberapa Item itu.

"Ayo kita kumpulkan semua itemnya." Loka menyuruh kami mengumpulkan semuanya.

Setelah beberapa lama kami mengumpulkan semua item yang berjatuhan, notifikasi dari system muncul.

[Quest Berhasil diselesaikan!

Anda Dapat Menyimpan atau Menjual Item di Panel Store. Semakin langka Item Yang Anda dapatkan, semakin Mahal Harga Jualnya]

[Ucapkan "Open Store" untuk membuka Panel Store]

"Hei lihat! Ada notifikasi lagi." Roro memberitahu kami tentang notifikasi lanjutan.

"Kelihatannya, Item yang kita kumpulkan ini semuanya bisa dijual diStore." Loka berfikir untuk menjual semua Item yang dikumpulkannya.

"Kita menjual Item untuk mendapatkan koin emas, apa mata uang sudah tidak bisa digunakan lagi?" Tanya Bima.

"Apa kau pikir masih ada bank yang buka?"

"Hahahaha, kau benar juga Arya."

"Banyak sekali Item yang dijual disini. Ada Eliksir, Potion, berbagai permata, logam, bebatuan dan masih banyak lagi. Ada menu perlengkapan juga, sepertinya belum ada player yang menjual senjata, baju Zirah, dan perlengkapan tempur lainnya." Loka melihat barang-barang yang dijual diStore.

"Kau benar Loka, banyak sekali Item yang dijual diStore. Ini mirip sekali seperti E-Commerce yang sering kita gunakan, hanya saja yang ini tidak ada ongkirnya. Hahaha"

"Hahaha, itu benar Jay. Tapi, bagaimana cara barang itu bisa sampai ke pembeli?" Bima kebingungan.

Store (Toko) adalah tempat dimana players dapat menjual semua item yang berhasil mereka kumpulkan. Item-item yang dijual diStore terbagi menjadi 2 yaitu Item mentah dan Item olah.

Item mentah merupakan item yang digunakan untuk membuat Item olahan, seperti berbagai jenis batu, logam, permata, pasir, kayu, dan lain-lain. Item Mentah yang paling mahal namun banyak dicari players adalah sisik naga, dan juga logam Adamantine. Kedua item itu memiliki kualitas yang sangat bagus jika dibuat senjata ataupun baju zirah.

Sedangkan Item olahan adalah Item jadi yang dibuat dari Item mentah, seperti Eliksir, Potion, Baju Zirah, Senjata dan perlengkapan lainnya. Biasanya Item Olahan digunakan oleh para Players untuk keperluan bertempur atau untuk membantu melakukan aktivitas sehari-hari.

Kedua jenis Item ini memiliki fungsinya masing-masing, dan terdapat beberapa grade mulai dari C, B, A, S, dan SS. Semakin tinggi grade yang didapat semakin bagus juga Itemnya dan tentu saja semakin mahal harganya.

"Sepertinya, Item yang kita kumpulkan ini hanya Item mentah." Ucap Arya.

"Kurasa begitu, Logam, batu, permata dan lain-lain. Harga pasarnya pun tidak begitu besar hanya 1-10 koin emas saja."

"Apa kita akan menjual semua Item yang kita dapatkan? Jika item ini bisa menjadi koin emas, aku ingin menjual semuanya. Ada sesuatu yang ingin ku beli dengan koin emas." Bima ingin menjual semua Item miliknya.

"Bagaimana denganmu Loka?" Tanyaku pada Loka

"Aku tidak tahu dengan kalian, tapi aku sudah menjual semua item yang aku kumpulkan." Jawab Loka, dia menjual semua itemnya.

"Kau menjual semuanya?"

"Aku menyisakan beberapa item grade B. Sebaiknya kalian juga segera menjual item yang tidak berharga, dan simpan item yang memiliki grade bagus. Cepat atau lambat koin emas ini akan sangat penting untuk transaksi, apalagi mata uang sudah tidak bisa digunakan lagi."

"(Semuanya mengangguk)"

Kami semua kemudian menjual Item yang sudah kami kumpulkan. Loka benar, cepat atau lambat Koin Emas akan sangat penting untuk kehidupan kami. Kami menjual semua item grade rendah dan menyimpan item grade B. Siapa tahu item dengan grade tinggi itu, akan berguna untuk kami kedepannya.

"Halo, maaf mengganggu. Sepertinya kalian memiliki mobil yang masih dapat berjalan. Apa aku bisa ikut kalian?"

Saat kami sedang menjual Item yang sudah kami kumpulkan. Seorang pria berkacamata, datang menghampiri kami seorang diri. Pria itu meminta pada kami agar diijinkan ikut menaiki mobil yang kami tumpangi.

.

.

.

To be Continued