Kehampaan adalah satu satunya saksi dari pertempuran yang mengguncang seluruh alam semesta. Suara dentuman dahsyat menggema di seluruh kekosongan. Gelombang kejut tercipta silih berganti merobek dimensi dan realitas.
Wang Wei jubah putih yang dia kenakan kini hanya sekumpulan kain compang camping yang berlumuran darah. seluruh tubuhnya dipenuhi oleh luka dengan wajah yang terlihat begitu pucat. dia duduk berlutut di atas pecahan bintang yang membeku dengan pedang yang tertancap di permukaanya.
Di sekelilingnya galaksi tercerai berai, bintang bintang runtuh dan dimensi terlipat menjadi ketiadaan. Dia meraih pedang di sampingnya dengan sisa tenaga yang dia miliki, sebilah pedang ramping yang memancarkan cahaya biru es dengan aura yang mendistorsi ruang dan waktu. “Pedang Es Abadi”
Pedang es abadi bukan sekedar senjata melainkan salah satu dari tujuh keajaiban yang langka, dia adalah artefak yang usianya jauh melampaui alam semesta itu sendiri, setiap detiknya lebih tua dari keberadaan dan menyimpan banyak rahasia penciptaan.
Pedang es abadi meskipun memiliki kekuatan yang tak terbayangkan, mampu membelah realita dan memadamkan matahari atau menciptakan dimensi baru, namun untuk menggunakan sekian persen dari kekuatannya diperlukan kekuatan yang melampaui imajinasi makhluk fana. mereka setidaknya harus memiliki kekuatan yang mampu menandingi pera penguasa langit.
Meskipun Wang Wei telah mencapai puncak kultivasi dan mencapai keabadian, sebuah pencapaian yang mustahil di usianya, dia tau bahwa bahkan dirinya pun tidak mampu mengeluarkan kemampuan Pedang Es Abadi sepenuhnya.
Dia hanya mampu mengerahkan sedikit kekuatan dari pedang kuno itu, tapi bukan tanpa bayaran. Setiap kali dia menggunakan kekuatan dari Pedang Es Abadi dia harus membayar dengan umurnya dan kini dia hanya memiliki beberapa ribu tahun tersisa akibat terus menggunakan pedang biru itu, meskipun demikian semua itu terasa tidak cukup untuk menghadapi makhluk di depannya.
Di hadapannya, di antara ketidadaan, mengeliat sesuatu yang melahap setiap cahaya bintang yang tersisa. Ruang terdistorsi dan dimensi mulai runtuh digantikan dengan kehampaan tanpa batas.
Makhluk itu memiliki wujud yang tidak beraturan, sebuah kegelapan pekat yang terus menerus berubah bentuk. Seperti asap hitam yang membentuk ribuan tentakel dimana setiap gerakan asap hitam itu akan mengoyak ruang, dan matanya (Jika itu bisa disebut sebagai mata) pusaran kehampaan tanpa dasar yang memancarkan kehancuran tak terbatas.
Makhluk itu adalah entitas yang berusia sangat tua jauh sebelum alam semesta di ciptakan, keberadaan Primordial, sebuah anomali yang terlahir dari kekosongan sebelum waktu, keberadaan yang bertekad mengembalikan segalanya pada kondisi Nir-Eksis dimana tidak ada apapun selain kekosongan, mengubah kehidupan dan keberadaan menjadi kehampaan murni. Sebuah ketiadaan yang dingin.
“Manusia Kecil” suara makhluk itu menggelegar membuat seluruh ruang bergetar dengan hebat, suara yang sama juga memicu rasa sakit yang luar biasa pada tubuh Wang Wei membuatnya memuntahkan seteguk darah segar dari mulutnya. “Kau hanya percikan api kecil yang mencoba melawan gelombang besar, Menyerahlah dan biarkan semua kembali pada ketiadaan yang seharusnya”
Sebuah tekanan besar membuat Wang Wei jatuh berlutut dengan darah yang keluar dari ketujuh lubang di tubuhnya, namun dengan sisa kekuatan yang dia miliki dia memaksakan berdiri.
Dia telah berjuang sepanjang hidupnya untuk mencapai titik ini, untuk melindungi alam semesta yang telah memberinya begitu banyak. Dia telah melihat banyak dunia jatuh, bintang bintang padam dan peradaban musnah selama ribuan tahun lamanya. Dia sudah melihat banyak kematian dan banyak kelahiran. Dia kehilangan banyak rekan seperjuangan, menyaksikan kehancuran kekuatan kekuatan yang tak terhitung jumlahnya termasuk kematian orang orang yang berharga baginya.
“Kekacauan tidak akan menelan kami!” Wang Wei meraung dengan marah, suaranya terdengar serak.
Dia mengerahkan sisa Qi Spiritualnya ke dalam Pedang Es Abadi. Pedang itu bergetar dengan hebat dan seluruh energi Spiritual terhisap masuk ke bilahnya bagaikan lubang hitam tanpa dasar. Cahaya kebiruannya menguap menembus kegelapan yang menyelimutinya namun itu masih belum cukup untuk menembus kekacauan di sekitar makhluk itu.
“Bodoh!” makhluk itu tertawa yang menciptakan koyakan ruang di sekitarnya, ruang seketika bergetar dengan hebat membuat Wang wei saat ini berada dalam situasi yang riskan.
“Apa gunanya pusaka di tanganmu jika tidak ada yang tersisa untuk dilindungi, alam semesta ini akan menjadi kuburan bagimu dan semua kenangan kecilmu” Saat itu kegelapan menjadi semakin pekat. di alam semesta yang luas hanya ada kegelapan dan sebuah cahaya kebiruan yang berkedip di antara kehampaan.
Sementara itu rambut Wang Wei mulai memutih sepenuhnya dan kulitnya mulai mengendur. Dia tidak bisa mati di sini, tidak sekarang.
Dia mengerti Pedang Es Abadi meskipun memiliki kekuatan yang sulit untuk dibayangkan hanya bisa memberikan respon minimal pada makhluk itu, Pedang Es Abadi meskipun merupakan sebuah senjata yang sangat kuat itu hanya satu dari 7 benda pusaka yang tersebar di seluruh dunia.
Terlebih meskipun telah mencapai keabadian dia masih belum sanggup untuk menggunakan kekuatan dari pedang ini sepenuhnya.
“Jika aku harus mati!” Wang wei melotot pada gumpalan anomali di depannya, kristal kristal es mulai membentuk bilah bilah pedang yang mengoyak ruang seperti kertas dan berputar di sekelilingnya. “Aku akan membawamu mati bersamaku”
Setelah mengatakan hal itu Wang Wei mengayunkan pedang Es Abadi ke arah makhluk itu, seketika itu jutaan pedang es tercipta dan menembus ruang, menyerap kegelapan di sekitarnya dan bergerak milyaran kali lebih cepat dibandingkan dengan cahaya ke segala arah.
Suara mendesing terdengar dan ledakan yang sangat besar terjadi, ruang terdirtorsi dan semesta yang luas terlipat seperti kertas sebelum akhirnya berubah menjadi Medan energi dingin yang memadamkan bintang bintang.
Makhluk itu juga mengeluarkan sesuatu yang terbentang sepanjang alam semesta, sebuah kegelapan absolut dimana dia menelan segalanya dengan kecepatan mengerikan.
Segala hal ditarik masuk ke dalam kehampaan, bintang bintang mulai kehilangan cahayanya bahkan kegelapan sekalipun tidak bisa bertahan, sepenuhnya masuk ke dalam ketiadaan.
Sementara itu Wang Wei kehilangan seluruh kekuatannya,Seperti yang dia duga serangan yang dia lakukan dengan seluruh kekuatannya sekalipun tidak sanggup menghancurkan keberadaan makhluk itu.
Pedang Es Abadi melayang di kekosongan dengan tubuh tanpa jiwa yang dikuras kering tidak berdaya di sampingnya.
"Apakah ini akhirnya? Tidak ada yang tersisa untuk dilindungi... Jika saja... Jika saja aku lebih kuat..." Wang Wei hanya mengepalkan tangannya.
Ingatannya kembali ke masa lalu, dimana dia dibesarkan di panti asuhan, di terima oleh sebuah sekte dan berlatih kultivasi selama ribuan tahun hingga menjadi seorang raja dunia. Ingatan ketika dia menjadi buronan oleh sekte iblis dan akhirnya bertemu dengan seseorang yang dia anggap penting. Meskipun takdir berkata lain dan mereka tidak bersatu Wang Wei berharap bisa mengulang semua dari awal.
Semua telah hilang bahkan ingatan Wang Wei mulai memudar sedikit demi sedikit "Jika jalan Reinkarnasi memang ada aku ingin menemukannya di ujung alam semesta ini"
Dia bergumam meskipun dia sadar, ketika segalanya kembali dalam keadaan Nir-Eksis tidak akan ada kehidupan setelah ini.
Semuanya telah berakhir hingga dia menutup matanya dan di telan dalam kehampaan yang dingin.
Tepat saat semuanya telah berubah menjadi ketiadaan sesuatu bersinar dalam kehampaan, menembus distorsi ruang dan waktu dan sekelebat cahaya bersinar menerangi seluruh alam semesta.