Umumnya, monster yang berbeda jenis tidak akan pernah bekerja sama dan bahkan tidak jarang terjadi perkelahian dan perburuan antar monster demi mempertahankan hirarki, wilayah dan makanan.
"apa-apaan ini, para monster bekerjasama?"
"ini seperti pasukan monster yang sedang melindungi raja mereka."
Adam dan yang lainnya tidak mempercayai apa yang mereka lihat. Disana terdapat beberapa jenis monster seperti undead, Lizardman, salamander hingga troll. Mereka seperti sedang melindungi sesuatu dengan pengawasan yang ketat di sekeliling pohon yang besar itu.
"... tidak ada waktu untuk diam dan tidak percaya!" Serv langsung menyerbu para monster yang berjumlah belasan itu. Adam dan yang lainnya bingung apa yang harus mereka lakukan, mereka bahkan tidak mampu mengalahkan satu Lizardman tapi mereka harus menghadapi belasan monster yang sama kuatnya?
Mereka berencana untuk lari dan melaporkan hal ini kepada guild tapi saat Serv menyerang, mereka tidak punya pilihan lain selain ikut membantu.
("monsternya terlalu banyak, sangat sulit untuk mengalahkan mereka seperti ini") Serv terus memikirkan cara mengalahkan semua makhluk itu.
[Assasion Strike]
[Assault Spear]
Adam dan Mild membantu Serv yang terdesak.
"kami akan membantu!"
"Terima kasih" mereka bertiga bekerja sama melawan para monster.
Walau memakan waktu yang lama, mereka berhasil mengalahkan semua monster. Serv dan yang lain terluka dan kehabisan stamina menghadapi gerombolan monster itu.
[Heal] Fanya membantu menyembuhkan luka mereka.
"terimakasih Fanya"
"untunglah kita berhasil mengalahkan mereka."
Serv tersenyum melihat mereka, tapi Serv terus merasa ada sesuatu yang aneh.
(***BOOM***) terdengar suara serangan dari belakang mereka. Adam dan yang lain kaget, saat mereka melihat kebelakang mereka melihat Serv yang berusaha keras menahan serangan monster itu.
"kakak!" teriak Fanya.
"oi... ini bohong kan! kenapa ada monster rank A Minotaur disini!" party Panther yang melihat hal itu tidak bisa bergerak dan lemas.
Mereka baru saja mengalahkan banyak monster dengan kekuatan yang kuat dan mereka sekarang harus menghadapi monster rank A yang kekuatannya mengganas.
Serv melihat mereka yang lemas dan takut tau kalau mereka tidak akan bisa membantu jadi dia memutuskan untuk melawan Minotaur sendirian.
"kalau kalian tidak mau mati, larilah!" teriak Serv kepada party Panther sambil menahan serangan Minotaur.
Monster rank A Minotaur biasanya tinggal di habitat yang panas dan berbatu seperti pegunungan dan gurun, dia memiliki ciri fisik seperti banteng dengan tubuh dan kekuatan yang sangat keras dan kuat. Monster seperti itu berada di rawa dengan medan berair yang sulit untuk bergerak itu tidak mungkin, karena itu ada sesuatu yang aneh terjadi di rawa ini.
Serv terus-terusan menyerang dan bertahan, mengeluarkan banyak skill. Adam yang melihat itu ingin membantu tapi dia sadar kalau dia tidak akan mungkin bisa dan hanya akan menjadi beban.
"Mild pergilah ke guild dan laporkan apa yang sedang terjadi!" Adam menyuruh Mild untuk pergi dan melapor.
"kau bagaimana?" Mild cemas kepada Adam dan Fanya.
"aku akan tetap disini dan mencari celah untuk membantu."
"aku juga akan tetap disini! walau kakak menang dia pasti akan terluka, jadi aku bisa menyembuhkannya." Adam dan Fanya memutuskan untuk tetap tinggal dan membantu Serv. Mild yang melihat mereka pun terpaksa setuju dan langsung berlari.
Serv terus bertarung dan menerima banyak luka tapi dia masih bisa bertahan.
[Sword Weapon Skill: Phasewarper ]
Setelah bertahan dan menyerang terus-terusan, Serv berhasil mengalahkan monster itu. Dia mengalami banyak luka-luka, Fanya bergegas menuju kearah Serv untuk membantu.
[Heal] Fanya berusaha menyembuhkan luka Serv.
Setelah merasa situasi mulai aman, Serv beristirahat dan menyembuhkan lukanya.
"terimakasih Fanya" Serv berterimakasih pada Fanya karena menyembuhkan lukanya.
"maaf, aku tidak bisa membantu apapun." Adam dengan ekspresi bercampur aduk, meminta maaf kepada Serv.
"... tidak apa-apa. Dari pada itu, coba kau lihat apa yang ada di pohon itu." Serv menyuruh Adam untuk pergi ke pohon itu karena merasakan sesuatu yang aneh.
Adam menuruti perkataan Serv dan pergi menuju pohon besar itu, dia tidak merasakan apapun tapi dia menemukan sesuatu yang aneh tepat di pohon itu.
"aku tidak merasakan apapun disana, tapi aku menemukan ini" Adam menyerahkan benda itu kepada Serv.
"ini..."
.....
"ini gawat! ada Minotaur di rawa Mangrove!" saat sampai di guild, Mild langsung berteriak dan memberitahu semua orang apa yang sedang terjadi.
"tenanglah... coba ceritakan perlahan apa yang terjadi." salah satu resepsionis berusaha menenangkan Mild.
Mild menjelaskan apa yang terjadi dari awal kepada resepsionis.
"... kami berhasil mengalahkan para monster itu berkat bantuan seseorang, tapi kami tidak menyangka kalau akan ada monster rank A disana."
"... siapa petualang yang membantu kalian saat menghadapi monster disana?"
"... petualang bernama Serv, saat ini dia sedang bertarung melawan Minotaur itu sendirian!"
"ini darurat! untuk petualang, pergi ke rawa mangrove dan bantu mereka melawan Minotaur. Siapapun yang ikut akan mendapatkan komisi bagian dari guild!" resepsionis itu langsung mengumumkan situasi yang terjadi
"... maaf, sepertinya tidak perlu..." terdengar suara dari pintu yang terbuka.
Disana datang tiga orang dengan penuh luka, mereka adalah Adam, Fanya, dan Serv.
"... aku Serv, aku ingin melaporkan sesuatu kepada guild master"
Melihat kondisi mereka, resepsionis menyimpulkan bahwa ini situasi yang penting, jadi dia langsung membawa mereka keruangan guild master.
.....
"jadi Serv, kenapa kalian babak belur begini?" tanya guild master.
Adam mulai menceritakan kejadian yang terjadi di rawa.
"... para monster bekerjasama dan ada Minotaur di rawa, ini jelas situasi yang aneh." guild master memahami apa yang Adam katakan.
"penyebab monster disekitar rawa mengganas adalah trait kan?" tanya guild master kepada mereka.
"... dari pada disebut trait, itu lebih seperti “dipaksakan”." kata Serv.
"apa maksudmu?"
"... kami menemukan ini disekitar pohon yang dijaga para monster" Serv menunjukkan barang yang mereka temukan disana.
"apa ini?" tanya guild master.
"... didalam benda itu terdapat energi yang sama seperti para monster, kemungkinan benda itulah yang membuat kekuatan para monster mengganas." Serv menjelaskan tentang benda itu.
"... jadi begitu, maksudmu adalah benda ini bisa membuat trait secara paksa" guild master menyimpulkan dari apa yang Serv katakan.
"ya..."
"itu artinya ada seseorang yang menggunakan benda ini untuk mengubah rawa menjadi dungeon secara paksa." kata guild master.
"aku rasa tujuan mereka bukan hanya sekedar itu." Serv merasakan sesuatu yang aneh.
"haa... baiklah aku mengerti apa yang ingin kalian sampaikan. Kalian beristirahat lah untuk sekarang, kita akan melanjutkan pembicaraan ini setelah kondisi kalian membaik." melihat kondisi mereka, guild master menyuruh mereka untuk beristirahat.
.....
"bagaimana orang itu menurut anda pak?" tanya resepsionis disebelah guild master.
"kau membicarakan Serv?" tanya guild master.
"benar pak"
"kontribusinya kali ini sangat besar, mengalahkan goblin king saat test hingga mengalahkan Minotaur di misi pertama, jelas dari kekuatan dia tidak bisa diremehkan." kata guild master.
"... kita perhatikan dulu untuk sementara, kalau dia melakukan kontribusi lainnya aku akan menaikkan ranknya."
"untuk sekarang, berikan komisi karena mengalahkan Minotaur dan juga berikan kompensasi padanya." kata guild master.
"baik pak"
.....
Di sebuah tempat yang misterius, terdapat dua orang yang sedang berbicara.
"aku lihat rencanamu telah gagal." ucap seseorang yang duduk di singgasana.
"maafkan saya. Seperti yang anda tau, saya berencana membuat sebuah kekuatan yang melampaui apapun dengan memaksakan trait." kata seseorang yang berlutut di hadapan orang yang duduk di singgasana itu.
"rencananya sebelum dungeon sempat terbentuk, Minotaur akan menyerap intinya. Hal itu akan membuat dungeon berkembang didalam tubuh Minotaur tapi bukan dalam bentuk dungeon melainkan dalam bentuk kekuatan murni. Kalau rencana ini berhasil, kita akan memiliki satu monster yang setara dengan sebuah dungeon." ucapnya.
"sayangnya rencana ini gagal karena beberapa orang. Maafkan saya."
"tidak apa-apa, asalkan "itu" masih terus berjalan."
"sesuai yang anda harapkan" orang yang berlutut itu berdiri dan meninggalkan ruangan.
****************