Mahira Mahesvara tidak pernah memohon tahta, tahta itu datang padanya saat dunia runtuh.
Di usia dua belas tahun, ia kehilangan ayahnya dalam peperangan. Ibunya jatuh sakit dan tak mampu memegang tampuk kekuasaan. Kini, Mahira, sang putri sulung keluarga Mahesvara, harus mengangkat pedang dan mengenakan jubah Adipatni, memimpin rakyat dan pasukan dari istana Tharanaya.
Tapi menjadi pemimpin bukan sekadar gelar. Ini adalah dunia penuh intrik, pengkhianatan, dan peperangan yang tak memberi waktu untuk tumbuh dewasa. Bersama adiknya, Lalindra, dan sekutu-sekutu yang belum tentu bisa dipercaya, Mahira harus memilih melindungi warisan ayahnya, atau menciptakan takdirnya sendiri.
Warisan darah. Takhta kehormatan. Dan perang yang akan mengubah segalanya.