Seribu tahun sebelum kelahiran Leng Wuxian, dunia cultivation berdiri di puncak kejayaannya. Tiga kerajaan besar menguasai langit dan bumi:
Langit Beku (Tianhan): Sekte suci penguasa elemen es
Klan Api Eterna (Yanchao): Penjaga kekuatan nyala abadi
Tanah Jiwa Gelap (Heihun): Pengendali roh dan bayangan
Ketiga kekuatan itu menjaga keseimbangan dunia, sampai satu malam... semuanya berubah.
Dalam pertemuan rahasia di puncak Gunung Tiga Langit, ketiga raja bertemu. Raja Tianhan membawa Kristal Dingin Ilahi, warisan dari dewa langit. Tapi sebelum perjanjian disegel, Raja dari Heihun mengkhianati pertemuan. Ia melepaskan "Kutukan Jiwa Tertelan", sihir terlarang yang membantai ribuan cultivator dalam sekejap.
Perang abadi pecah. Dunia runtuh.
Dalam keputusasaan, Raja Tianhan mengunci kekuatannya ke dalam simbol salju kuno dan menyegelnya di Lembah Es Terlarang. Tapi segel itu hanya akan terbuka oleh satu garis keturunan—garis yang telah terlupakan.
Di tempat lain…
Seorang bayi lelaki lahir saat salju turun pertama kali dalam 100 tahun di wilayah selatan. Matanya abu-abu, dingin sejak lahir. Tangannya menggenggam butiran es walau tak pernah diajari.
Ibunya, dengan napas terakhir, membisikkan:
“Darah langit beku… Kau akan melihat dunia ini gemetar lagi. Tapi jangan… jadi monster seperti mereka.”
Sejak malam itu…
Salju tak pernah turun di Aula Selatan lagi.
Langit Beku mulai melemah, dan perlahan dilupakan dunia.
Dan anak itu… dinamai Leng Wuxian.