Aku berkedip. Lalu mendengus. 'Kau benar-benar sudah gila. Kau menjualku pada pria yang tampangnya seperti sudah berhak dapat diskon lansia.'
'Jangan berlebihan,' Ibu membentak, meski suaranya tetap halus dan berkelas. 'Kalau kau tidak mau menikah dengan Rhys, kau harus menikah dengan orang lain. Kau tidak bisa berkeliaran seperti sosialita manja tanpa nilai. Bukan begitu cara kerjanya.'
Aku menatapnya. 'Jadi, begini jadinya? Aku putus dengan Rhys, dan tiba-tiba kau melemparkanku pada miliarder berikutnya yang katup jantungnya masih berfungsi?'
Ibu mengerutkan bibirnya seolah berusaha untuk tidak memutar matanya. 'Aku sangat marah ketika mendengar tentang keadaan hubunganmu dengan Rhys. Terutama sikapmu kemarin. Kau dingin. Kasar. Tidak sopan. Kau mempermalukanku. Tapi situasinya, ternyata, masih bisa diselamatkan.'