52 Bagaimana Cara Saya Kembali?

Mulutku dipenuhi bau debu dan mesiu, dan jantungku berdebar kencang. Aku membuka mata dan melihat tanah dipenuhi puing-puing yang hancur dan benda-benda menghitam yang tak bisa dikenali. Butuh waktu beberapa saat sampai pria yang melindungiku berguling.

Dia terbatuk pelan, dan aku menoleh untuk melihat topeng perak di wajahnya ternoda debu abu-abu. Jika dia tidak menarikku menjauh tepat waktu, kurasa aku sudah hancur berkeping-keping sekarang.

"Kamu baik-baik saja, Daley?" Aku melihat sekeliling dan perlahan berdiri untuk memastikan tidak ada ledakan lagi di sekitar. Awalnya, kakiku masih sedikit kaku. Aku tidak tahu apakah itu karena terlalu lama berbaring di tanah atau karena aku ketakutan.

"Aku baik-baik saja." Daley menarikku bangkit dari tanah. Dia memindai kekacauan di sekitarnya dengan mata tenang. Matanya tertuju pada pintu besi yang hancur oleh bom, dan setelah beberapa detik dia mendongak ke arah mobil tadi. Aku melihat kemarahan di matanya.