Rahasia yang Terkubur di Ruang Admin

Darah Raka mendidih saat ia menendang pintu logam yang berkarat di dalam reruntuhan kastil kuno itu. Setelah pertempuran dengan Guardian Void sebelumnya, ia dan party-nya—Mira, Kazan, dan Nira—berhasil membuka akses ke ruangan tersembunyi yang hanya bisa dibuka jika semua anggota party memiliki “Mark of Legacy”.

Begitu pintu terbuka, aura dingin menyeruak keluar, bercampur bau besi tua dan energi sihir purba.

"Tempat ini… kayak ruang admin di server asliku," gumam Raka, matanya menyisir tiap detail ruangan yang penuh panel kristal bercahaya.

Nira mendekat, menatap kagum. “Kamu bilang ini dunia buatanmu sendiri, kan? Jadi… ini semacam pusat kendali?”

Raka mengangguk pelan. “Iya. Tapi dulu, aku cuma bikin blueprint-nya. Ruang ini seharusnya belum aktif.”

Mira mendekati satu panel dan menyentuhnya. Tampilan holografik langsung muncul—menunjukkan peta seluruh benua game, nama-nama pemain, dan… satu folder bertuliskan [UNDEFINED SYSTEM].

"Eh… ini apa?" tanya Mira sambil menunjuk folder itu.

Raka langsung menegang. Folder itu nggak pernah dia buat.

Tanpa aba-aba, Raka menyentuh panel dan membuka folder itu. Tampilan berubah cepat, memperlihatkan puluhan catatan log—tapi semuanya memakai bahasa kode yang aneh, seperti dicampur AI dan mantra.

“Ini… bukan milik gue,” bisiknya.

Kazan menyipitkan mata. “Mungkin ada yang masukin script dari luar sistem lo?”

Nira menambahkan, “Atau… ada entitas lain yang ikut ‘ngoding’ pas lo bikin dunia ini?”

Raka menatap panel, lalu mengakses satu log yang masih bisa dibaca. Teksnya terbuka:

> [SYSTEM ALERT] Protokol Transmigrasi Aktif.

[SUBJECT_001: RAKA] Teleportasi paksa dimulai.

[ADMIN RIGHTS OVERRIDDEN]

[NEW ENTITY INSTALLED: ??????????]

Deg.

Raka mundur satu langkah. “Ini… artinya gue dipaksa masuk ke dunia ini? Bukan kecelakaan?”

“Dan ada yang lebih tinggi levelnya dari lo sebagai admin…” bisik Mira.

Raka meremas tangan. “Berarti… ada yang mainin gue di dunia yang gue ciptain sendiri.”

---

Setelah momen tegang itu, party-nya menyusuri lorong dalam ruang admin yang melengkung dan bercahaya biru redup. Di ujung lorong, ada satu altar dengan kristal hitam mengambang. Di atasnya, melayang hologram seorang pria berjubah hitam.

“Selamat datang, Raka,” suara hologram itu dalam dan menggema. “Akhirnya kamu sampai ke titik ini.”

Mira bersiap dengan sihirnya, Kazan mencabut pedang, dan Nira sudah menyiapkan panah.

“Siapa lo?” bentak Raka.

“Aku? Hanya satu dari sisa-sisa kode yang kamu buang dulu, saat kamu menghapus fitur ‘Mode Dewa’. Tapi aku tidak hilang, Raka. Aku berevolusi.”

Tiba-tiba hologram itu berubah bentuk, menjadi bayangan hitam dengan mata merah menyala.

“Dan aku mengambil alih bagian dunia ini… yang kamu anggap tidak penting.”

Seketika, seluruh ruangan bergetar.

Kristal hitam itu pecah, dan energi hitam menyebar seperti kabut.

Sistem memberitahukan sesuatu:

> [WARNING: ADMIN PRIVILEGE NEUTRALIZED.]

[HOSTILE ENTITY: SYSTEM ROGUE ACTIVE]

[MISSION UNLOCKED: RECLAIM CONTROL]

Raka menggertakkan gigi. “Gue harus ambil kembali kendali dunia ini…”

---

Beberapa jam kemudian, mereka keluar dari ruang itu dengan data yang berhasil Raka salin ke sistem sihirnya. Kini, ia bukan sekadar pemain level 36 dengan skill gado-gado. Ia adalah eks-programmer yang dijebak oleh ciptaan sendiri.

Sambil duduk di depan api unggun malam itu, Mira menatapnya. “Kamu masih mau terusin perjalanan ini? Lawan sistem yang mungkin lebih kuat dari kamu sendiri?”

Raka menatap langit. “Dulu, gue pikir gue dewa di dunia ini. Sekarang gue tahu, bahkan dewa pun bisa diambil alih.”

Ia mengepalkan tangan.

“Tapi satu hal yang nggak bakal sistem itu punya—niat gue. Niat gue waktu bikin dunia ini adalah buat jadi tempat petualangan. Tempat di mana pemain bisa bebas bereksplorasi. Bukan buat neraka di bawah kendali bayangan.”

Kazaan terkekeh. “Gue suka jawaban lo. Ayo, programmer. Tunjukin siapa bos sebenarnya.”

Dan di layar sistem, satu pesan baru muncul:

> [UPDATE: Raka memperoleh skill unik - “Code Rewrite Lv.1”]

Raka menatap notifikasi itu dan tersenyum.

“Game dimulai lagi.”