Thorgul, Bayangan yang Menunggu

Langit di atas dataran hitam itu seperti kaca pecah. Retak-retak keunguannya memantulkan cahaya redup dari kristal raksasa di tengah arena batu. Suara angin mendesis seperti ular lapar, dan tanah sekitarnya bergetar pelan seakan tahu siapa yang akan muncul.

"Tempat ini... nggak ada di peta manapun," gumam Lona sambil menggenggam busurnya erat. Rambut merahnya berkibar tertiup aura dingin dari portal bayangan yang menganga seperti mulut iblis.

Astraem berdiri di depan, matanya tajam menatap kegelapan itu.

Dan dari kegelapan itulah dia muncul.

Thorgul. Tingginya dua kali lipat manusia biasa. Tubuhnya seperti kumpulan asap padat yang membentuk otot-otot dan baju zirah hitam. Wajahnya tanpa mata, tapi ada dua cahaya merah menyala dari balik helm bayangan.

"Astraem..." Suaranya seperti tumpukan batu digerus. "Penjaga Cahaya yang belum selesai ditempa. Kau belum pantas memegang kristal ini."

Astraem melangkah maju, kakinya menggores debu obsidian.

"Aku nggak peduli pantas atau nggak," katanya sambil mengaktifkan sistem. "Tapi aku janji—aku bakal selesaikan semua ujian yang kalian lempar ke aku."

> [Sistem Aktif]

Misi: Kalahkan Penjaga Bayangan - Thorgul

Hadiah: Kristal Ungu, Skill Baru, +1 Keberpihakan Langit

Thorgul tak bicara lagi. Ia langsung melompat, menciptakan lubang besar di tempat ia berdiri. Tangannya seperti pedang bayangan, meluncur ke arah Astraem dengan kecepatan brutal.

BOOM!

Astraem nyaris tak sempat menghindar. Serangan itu membuat tanah di sekitarnya pecah seperti kue gosong. Lona membalas dengan panah api—tapi panahnya hanya menembus tubuh Thorgul dan meleleh tanpa efek.

"Serangan biasa nggak ngaruh!" Lona berteriak. "Dia kebal elemen!"

Tiba-tiba, dari atas kepala Thorgul, seekor makhluk melompat turun.

Si kucing bertopeng!

"Aku benci makhluk gede, tapi aku lebih benci yang sok misterius!" teriaknya sambil berubah wujud.

Tubuh kecilnya memanjang, bulu-bulunya bersinar biru langit. Kuku-kukunya jadi seperti cakar besi yang bersinar, dan dari punggungnya muncul sayap cahaya!

> [Spirit Form Aktif: Sky Claw]

"Aku bantu tahan dia 10 detik. Gunakan waktu itu dengan bijak, anak manusia!" serunya sambil melesat ke arah Thorgul seperti meteor kecil berbulu.

Astraem tak buang waktu.

> [Skill Aktif: Sword Memory - Form V]

[Combo Build: Heaven's Resolve - Loading…]

Serangan langit bertemu kegelapan. Petir dan bayangan menari liar. Setiap tebasan Sky Claw membuka celah kecil pada tubuh Thorgul—cukup untuk membuat serangan Astraem bisa menembus!

Dengan tubuh berkeringat, Astraem melompat, mengayunkan pedangnya yang kini menyala keemasan.

"HEAAAARRRGH!"

Tebasannya menembus tubuh Thorgul, memecah armor bayangannya. Tubuh Thorgul mundur, mengeluarkan suara aneh seperti desahan kabut terbakar.

Namun, belum selesai.

Thorgul berteriak keras, dan dari tubuhnya keluar puluhan bayangan kecil—seperti klon asap yang menyerbu Astraem dan Lona.

> [Sistem Update]

Formasi musuh bertambah: Bayangan Klon x 12

Misi Diperbarui: Bertahan 60 Detik

"Dia nggak mati!" Lona berteriak. "Dia manggil klon?!"

Sky Claw sudah kembali ke wujud kucing, tergeletak kelelahan.

"Sori… cuma bisa bantu sekali," katanya dengan lidah terjulur.

Astraem menggigit bibir. Opsi tersisa hanya satu.

Dia berdiri di tengah arena, membuka tangannya, dan berseru:

"Aktivasi Manual—Blade of Resolve!!"

> [Skill Darurat Diaktifkan]

Heaven's Will: Blade of Resolve (Kelas Dewa)

Efek: Semua serangan menjadi cahaya absolut selama 30 detik. Bayangan langsung terbakar.

Biaya: 70% Energi, 15% Nyawa

Tubuh Astraem memancarkan cahaya menyilaukan. Pedangnya berubah, menjadi senjata cahaya putih murni.

Dia melesat seperti kilat. Satu bayangan klon hancur. Dua. Lima. Sepuluh.

Thorgul, yang sempat tersenyum, kini mulai mundur.

"Mustahil... kau belum seharusnya memiliki kekuatan itu!"

Astraem menghentikan langkahnya di depan Thorgul, menatapnya lurus.

"Jangan bilangin aku seharusnya apa. Aku yang menentukan jalanku sendiri."

Satu tebasan terakhir.

Cahaya meledak.

Tubuh Thorgul hancur, berubah jadi debu hitam yang menghilang pelan-pelan.

> [Misi Selesai]

Kristal Ungu Telah Terserap ke Sistem

Hadiah:

• Skill Baru: Vision Breaker (Mematahkan ilusi tingkat tinggi)

• Fragmen Kunci - 1 dari 7

• +2000 EXP

• Level Naik: 24 → 26

• Bond Lona +3

• Kucing Bertopeng Respect Level +1

Astraem jatuh terduduk.

Dadanya naik turun. Bajunya sobek di sana-sini, tapi matanya bersinar.

"Astaga..." Lona menghampirinya. "Lu keren banget, sumpah. Tapi… kenapa barusan kamu ngomong kayak karakter utama anime?"

Astraem nyengir.

"Karena ini pasti bakal diflashback di episode terakhir nanti."

Mereka berdua tertawa lemah. Sky Claw berguling di atas kepala Astraem.

"Kalau kamu bisa ngomong kayak gitu setelah lawan monster kayak Thorgul… mungkin, mungkin aja kamu memang ditakdirkan jadi yang terakhir."

Astraem memandang langit yang retak itu. Retakannya mulai menghilang, dan cahaya putih muncul dari sela-sela awan gelap.

Sistem kemudian mengirim notifikasi lagi:

> [Peta Rahasia Terbuka: Gerbang Waktu di Tanah Beku]

Lokasi: Utara, melewati hutan Esrik

Bahaya: Tingkat S

Reputasi Astraem meningkat di seluruh server sistem.

Catatan: Musuh telah menyadari keberadaanmu.

Astraem menghela napas.

"Kayaknya… libur panjangku resmi dibatalkan."