Chap 8 - Di Balik Gerbang Distrik 9

21:50 PM – Perbatasan Distrik 9, Kota Vireon

Kabut buatan menyelimuti jalan masuk.

Distrik 9 bukan sekadar distrik. Ini jantung sistem informasi Vireon, dan markas utama dari semua eksperimen bawah tanah milik Zeraphis.

Aven menatap gerbang dari atap gedung tua. Lampu-lampu pencari menyapu langit gelap.

“Tempat ini dijaga ketat. Bahkan drone nggak bisa terbang terlalu dekat,” gumamnya.

Lira berdiri di samping, mengenakan kacamata taktis dan jaket hitam tempur.

“Gue udah masukin ID palsu ke sistem pengenal wajah. Kita punya waktu 12 menit buat nyelinap masuk.”

Aven mengangguk. “Cukup. Tapi begitu kita sampai pusat data, sinyal bakal dikunci. Gak akan ada bantuan. Gak akan ada jalan keluar cepat.”

Lira senyum kecil. “Udah biasa. Gue bukan cuma hacker, bro. Gue juga mantan instruktur survival.”

---

22:03 PM – Koridor Bawah Tanah Distrik 9

Pintu logam otomatis terbuka dengan desisan pelan. Mereka berhasil masuk lewat jalur servis yang terlupakan di bawah pusat kota.

Langkah mereka cepat, senyap.

Tapi sistem ini jauh lebih pintar dari yang diprediksi Lira. Ada kamera canggih tersembunyi di langit-langit.

Dan... sensor panas tubuh.

Aven langsung menyadarinya saat udara berubah panas.

“Berhenti,” bisiknya. “Sensor thermal aktif.”

“Bisa dimatiin?” tanya Lira sambil membuka laptop portable.

“Gak usah,” Aven melepaskan semacam cairan bening dari tabung kecil di belt-nya. “Gel penyeimbang suhu.”

Dia mengoleskannya ke tubuh mereka berdua. Dalam hitungan detik, suhu kulit mereka menyamai suhu ruangan.

Trik lama dari unit Ghostline.

---

22:18 PM – Pusat Data ARK HIVE

Aven dan Lira tiba di ruangan utama. Server-server raksasa menyala dengan lampu hijau dan biru. Di tengah ruangan, sebuah tabung besar terpasang—terhubung ke ribuan kabel. Di dalamnya... ada tubuh manusia.

Tapi bukan sembarang tubuh.

Tubuh itu mirip Aven. Tapi lebih muda. Dan... belum sempurna. Masih dalam tahap pertumbuhan.

“Apa-apaan ini…” bisik Lira.

Aven mendekat. Di bawah tabung itu, tertulis:

Project A-K / Prototype Alpha 2

Status: Growth Phase — Memory Lock: ON

---

Tiba-tiba... seluruh sistem menyala merah.

Alarm berbunyi.

INTRUSION DETECTED.

“Gue belum sentuh apa-apa!” teriak Lira.

Dari atas ruangan, drone pertahanan otomatis turun dengan senapan plasma.

Aven langsung mengangkat senjatanya.

“Kita gak sendiri…”

---

Lantai atas – Ruang observasi

Seseorang sedang memperhatikan mereka lewat layar.

Sosok pria tua dengan jas putih dan sarung tangan hitam. Matanya tajam. Di belakangnya ada rekaman lama Aven saat kecil—diputar berulang-ulang.

“Akhirnya kau kembali ke rumah, Aven...”

“Sekarang... mari kita hidupkan ingatan yang sudah lama kami kunci.”

Senyumnya menakutkan.

Dan di tangannya, ia menggenggam chip aktivasi memori Aven Kuro.

“Akhirnya kau kembali ke rumah, Aven...”

“Sekarang... mari kita hidupkan ingatan yang sudah lama kami kunci.”

Senyumnya menakutkan.

Dan di tangannya, ia menggenggam chip aktivasi memori Aven Kuro.