Bab 1: Luka di Bawah Hujan

Hujan malam itu mengguyur tanpa henti. Di tengah jalan yang sepi, Kaito terduduk dengan pandangan kosong, membiarkan air hujan membasahi tubuhnya.Hatanya hancur berkeping-keping—hubungan yang ia jaga selama tiga tahun berakhir dalam sekejap.

Kilas balik menyayat pikirannya.Ia melihat Rina, kekasih yang selama ini ia percayai, tertawa bahagia di sebuah kafe bersama Miyuki—anak pindahan yang sekaligus penyanyi terkenal di sekolah.Melihat tangan mereka bergandengan seperti pasangan yang telah lama bersama membuat dunia Kaito runtuh.

Kini, di bawah rintik hujan yang menusuk tulang, ia bergumam pelan,"Apa aku akhiri saja hidup ini...?"

Namun suara dering ponselnya memecah lamunannya.“Ring... ring...”Nama ayahnya terpampang di layar. Kaito sontak terlonjak, hampir terkena serangan jantung hanya karena teringat amarah ayahnya jika ia pulang larut malam.

Dengan tubuh menggigil, ia berlari pulang. Setibanya di rumah, ayah dan ibunya sudah berdiri di ruang tamu.Ayah: “KAMU KE MANA SAJA, HAH?!”Ibu: “Sudahlah, Yah, namanya juga masih muda. Kamu dulu juga begitu.”Ayah mendengus, tersipu malu.Ayah: “Kenapa kamu basah kuyup begitu?”Kaito: “Oh... aku jatuh tadi saat perjalanan pulang.”Ibu mendesah, lalu menyerahkan handuk.Ibu: “Cepat mandi, nanti kamu sakit.”Kaito: “Baik, Bu.”

Setelah mandi, Kaito pergi ke kamarnya dan menyalakan komputer. Ia ingin menghibur diri dengan menonton VTuber favoritnya, Haruka.Namun apa yang ia lihat membuat hatinya semakin remuk: Haruka sedang berkolaborasi dengan Miyuki—orang yang merebut Rina darinya.Kaito: “Miyuki... aku tak akan pernah memaafkanmu.”

Ia terbaring di kasur, menatap langit-langit."Semoga besok jadi hari terakhir untuk perasaan sakit ini..."