Tentang aku dan kamu yang bercerita tentang luka

Tentang aku,

Kataku semua kegiatan mengingatmu menyebabkan ruam yang perihnya berkepanjangan.

Kataku semua narasi tentang dirimu menyebabkan sesak di ruang nyaman yang kau ciptakan.

Kataku semua suara berisik dari rindu menimbulkan kengerian setelah sekian lama aku berimajinasi dengan mu dalam ruang hampa tanpa mimpi.

Tentang kamu,

Katamu semua janji temu yang terucap hanyalah sekedar khayal semu.

Katamu semua impian yang terekam hanyalah sekedar bualan lucu.

Katamu semua peristiwa syahdu yang teringat hanyalah sekedar bunga lelapmu.

Tentang luka,

Dua orang saling menyakiti karena mereka belum selesai dengan traumanya.

Dua manusia saling membenci karena luka-luka itu sejatinya tak pernah berhenti melantunkan nada-nada sumbang menekan jiwa.

Dua jiwa saling melempar ego karena tubuh mereka masih menghalal kan cara untuk memeluk nestapa.

Dua telinga saling membisikan omong kosong manis candu.

Kata luka,

Menyerah lah kalian, luka ini terlalu mewah untuk kalian pangku berdua.

Kata luka,

Bermimpilah sebab di dalam sana, luka tak pernah nyeri saat terasa, dan luka tak pernah terasa begitu menyiksa saat mengingat nya.