Paris

1 tahun

sudah setahun Dimas pergi kesini, dan selama itu pula rasa rindu ini membuat gelisah.

Selama di Paris, Dimas selalu menyibukkan diri dengan bekerja dan bekerja. Rumah Sakit dimana Dimas berkerja, memiliki kemajuan yang sangat pesat. Rumah sakit tersebut bertumbuh dan sangat sukses.

"Dokter Dimas, anda belum mau pulang. kalo belum saya duluan ya karna mau makan malam bersama keluarga kecilku." ucap perawat kepadanya.

"Iya Lin, pulang lah sebentar lagi aku pulang. terimakasih untuk kerja hari ini ucapkan salam ku dengan keluargamu"

Suster Lina adalah asisten nya Dokter Dimas, dia salah satu Suster yang memiliki kepintaran sempurna.

Drrrrr handphone Dimas berdering

"Iqbal" ya sahabatnya yang menelpon.

"Hei, bro apa ada apa nelpon ku.???" ucap Dimas

"Aku cuma mau kamu, pulang ke sini bulan depan. Kamu harus jadi Groomsmen ku. titik tanpa bantahan lain." ucap panjang Iqbal kesahabat nya itu.

"Kamu mau nikah bal?? waw selamat. dengan siapa kamu menikah?????"

"Sama Echa" ledek Iqbal

Dimas langsung terdiam ketika mendengar Iqbal akan menikah dengan Echa. ntah kenapa Jantung Dimas seperti ditusuk sakitt.

"hei, bro masih disitu kan kok diam. jangan di anggap serius bukan Echa yang jadi pengantin wanitanya. Tenang bro gue gak mungkin nikung loh kok." tawa Iqbal pecah.

"pokoknya loh harus pulang kesini, kalo loh gak datang gue gak mau anggep loh sahabat gue lagi. okeee, yaudah bro bye"

"yupss, bye" tutup Dimas

Apartemen Dimas

clek bunyi pintu dibuka. dibantingkannya tubuh ke sofa di depan televisi.

"ku kira kamu akan nikah Cha, apa kamu masih mau ketemu aku??" melihat handphone dan membuka galeri handphone.

disana semua foto Echa.

Ya, Dimas selalu mengambil Foto Echa di Media Sosialnya.

setiap hari Dimas selalu memantau Echa walau mereka tak bertemu.