Kembali

Hari ini dimana Dimas akan segera kembali ke Indonesia.

di bandara ternyata Iqbal dan Niken sudah menunggu kedatangan sahabatnya.

"Welcome bro, akhirnya loh pulang gue kira gak" Sambil memeluk Dimas

"Gak usah repot jemput gue bal, gue masih ingeti kok alamat pulang" ucap Dimas. Niken hanya tertawa melihat tunangan dan sahabatnya saling goda.

"Yaudah, dari pada kalian berdua berdebat mending kita pulang. bang Arya udah nungguin di rumah sakit." ajak Niken.

"gilaa, busettt baru sampai bro udah di suruh kerja. keterlaluan si bos mah"

"udah gak usah ngeluh, ayok kita keberangkat"

mereka menuju ke mobil.

didalam mobil, Iqbal dan Niken asik membincangkan soal pernikahan mereka yg sebentar lagi.

Dimas hanya duduk memandangi kearah jendela.

'aku kembali' batin Dimas

"melamun aja bro, udah sampai ni" ucap Iqbal memecah keheningan.

"Ayo kita masuk, bentar lagi udah mau dimulai" ucap Niken

"Ada acara apa emangnya?? kalo kalian mau mengahadiri acara bilang donk gue baru landing lusuh gini"

"Udah jangan bawel bro loh nanti bisa ganti pakaian di ruangan gue udah disiapkan sama kakak Ipar loh itu" ledek Iqbal tersenyum menahan tawa.

.

Ruangan Arya

"Loh, ganti baju terus rapi rapi dikit. nanti keruangan Aula kita ketemu disana gak pake lama. bisa bisa gue di gorok Abang Ipar loh kalo kelamaan oke bro" ucap Iqbal

pergi meninggal Dimas sendirian, Mereka pergi ke ruangan Aula dan langsung memakai jaket Putih kebesaran seorang Dokter.

.

Aula pertemuan.

"Selamat Siang semuanya, hari ini akan saya umumkan kita akan kedatangan seorang Dokter hebat ke rumah sakit ini serta pengukuhannya sebagai wakil direktur II "

pintu Aula terbuka. ada sosok laki laki tampan datang. dengan jas putih ditangan memampilkan keindahan mata.

"Ganteng banget, Dokter Echa liat tuh. ya ampun anak kembar gueee gerak Mulu dari tadi." sambil mengusap perutnya.

"Eh, tapi kayak kenal ya siapa ya"

Echa hanya mendengar nya saja tanpa melihat siapa yang datang dia hanya sibuk dengan kerjaannya.

"Silakan masuk dokter Dimas, Kemari selamat datang kemari"

deggg jatung Echa berdetak kencang

'Dimas?? ACH tidak mungkin. gue salah denger pasti' batin Echa