PDKT 3

Mereka pun bergegas ke rumahnya widya. Sesampai di rumahnya widya mereka pun disambut hangat oleh mamanya widya. " siang anak-anak, ada apa ini ramai-ramai ke sini?", tanya mama widya. "kami ada lerja kelompok ma, bisa kami belajar di sini ma?", tanya widya. "boleh lah nak, tetapi apa kalian semua sudah minta izin dan memberi tahu orang tua kalian masing-masing?", tanya mamanya widya lagi

"oh iya kami lupa tante, terima kasih tante sudah mengingatkan kami", kata lia kepada mamanya widya. Mamanya widya hanya tersenyum melihat kelakuan anak muda zaman sekarang. "yaudah widya ayo bantu mama di dapur siapkan makanan untuk teman-teman mu pasti belum pada makan siang kan?!", tanya mama widya. Serentak semuanya menjawab " iya tante, makasih tante".

Widya pun masuk ke dalam dapur mengikuti sang mama tercinta. Tidak lama kemudian widya membawa makanan yang lezat kepada teman-temanya." ayo makan dulu teman-teman", ajak widya sambil bergegas masuk ke dalam dapur lagi. "mau kemana lagi elo wid, kenapa elo gak ikut makan bareng kita di sini dulu?", tanya nadya. Dibalaa angukkan kepala semua temannya.

"kalian makan aja duluan, gue masuk ke dalam dulu siapin minuman segar n dessert yang enak buat kalian buatan gue sendiri. Dan semoga gak ada yang sakit perut makan makanan buatan gue", kata widya sambil bercanda.

Ketika widya ingin melangkah masuk ke dapur, langkahnya terhenti ketika seseorang menahan tangannya. Widya pun menoleh ke ara orang yang menahannya pergi, dan seketika jantungnya berdetak dengan sangat kencang, karena orang itu adalah andre." makan dulu sini sudah jam berapa ini nanti sakit maag loh", kata andre penuh perhatian.

" ciee... Ehm..... Ehm..... Ada yang perhatian banget nich daritadi sama widya, sampai lupa kalau masih ada kita di sini loh", goda wira. "elo cemburu yach wira karena andre lebih perhatian ke widya daripada elo", kata lia menggoda wira. Hal itu membuat semua orang tertawa terbahak - bahak.

Setelah itu widya pun mencoba melangkah masuk ke dapur lagi. "kok masih tetap mau pergi sich, makan dulu sini sama kita, jangan malu-malu gitu lah sama andre", kata lia menggoda widya karena mengetahui widya diam-diam melangkah pergi.

" apaan sih elo, gue tetap harus masuk ke dapur lah ambil piring dan sendok untuk makan lah! Kalau gak ambil mau pakai apa gue coba", jawab widya dengan ketus. " sepiring berdua aja lah sama andre", kata nadya mencoba menggoda widya lagi sambil mengedipkan mata. Melihat kelakuan teman-temannya yang menggoda dia andre, hanya membuat widya menggelengkan kepala.

" sudah jangan goda widya lagi", kata andre membela widya. "idih.... Ada yang marah nich pujaan hatinya kita gangguin terus hari ini", kata wira mengejek andre. Mendengar itu andre pun diam seribu bahasa.

Widya pun kembali dari dapur dan makan bersama teman-teman nya. Setelah makan, widya membereskan semua peralatan makan yang sudah digunakan temannya ke dapur dan mencucinya, saat widya mencuci, widya dikagetkan dengan suara seseorang di sampingnya, "mau aku bantu tidak?", kata andre kepada widya.

Melihat andre di sampingnya membuat widya terkejut kemudian menjawab " gak usah, elo tunggu di luar aja sambil bantui mereka mengerjakam tugas itu", kata widya dengan lembut. "yaudah aku keluar dulu yach", kata andre.

" tolong kamu jangan perhatian kayak gini terhadap aku andre, aku mohon andre. Sikapmu kayak gini semakin membuat aku tergila-gila dan susah untuk melupakan mu. Dan membuatku semakin takut kehilangan kamu jika kamu menolak perasaanku nantinya", kata widya dalam hati sambil melihat kepergian andre.

Sesudah cuci piring, widya pun membuat dan menyiapkan dessert dan minuman segar untuk teman-temannya. Tidak lama kemudian lia pun menghampiri widya dan membantu widya.

" wid, elo ngerasa aneh gak sama sikap andre yang sekarang terhadap elo, dia peduli dan perhatian banget sama elo",kata lia kepada widya. "gue tahu dan ngerasa banget tetapi iti semakin membuat hatiku berat dan sakit lia", kata widya yang sudah tidak bisa menahan air matanya.

"elo kok nangis harusnya elo itu senang artinya mungkin saja andre memang suka sama elo", kata lia menghibur widya. " gak mungkin lia kalau andre suka sama gue, kalau pun benar andre suka sama gue, maka gue sama dia gak akan pernah bisa bersama", kata widya sambil menangis. "kenapa gak bisa wid, kalau kalian memang saling suka?", tanya lia.

" jelas lah lia, secara andre itu ganteng, tinggi dan cowok populer di sekolah dan gengsinya tinggi sekali. Jadi jelas dia pasti bakal malu kalau pacaran sama gue yang jelek banget, kampungan, dan gak populer kayak dia. Itu yang buat hati gue sakit banget menerima semua perhatian nya hari ini malah akan membuat gue nantinya gak bisa lupakan dia dan relakan dia", curhat widya.

" sudahlah widya, kita kan juga gak tahu kebenarannya bagaimana, kalau andre benarn suka sama elo, maka dia pasti buang jauh gengsinya itu dan lebih milih elo", kata lia menghibur widya.

Tetapi tanpa mereka berdua sadari, andre dan wira mendengar percakapan mereka berdua. Tadinya andre dan wira berniat mau membantu widya dan lia. Tetapi mereka malah mendengar hal itu.

Andre pun segera pergi dari sana dan kembali ke ruang tamu dengan perasaan sedih karena melihat pujaan hatinya menangis karena dirinya. Walaupun sisi lainya andre senang karena mengetahui cintanya tidak bertepuk sebelah tangan.

Melihat muka andre yang tiba-tiba murung lantas membuat ryan bertanya-tanya. "ada apa dengan andre?", tanya ryan ke wira.

Wira pun menjelaskan semuanya ke ryan apa sudah mereka dengar. " andre bukannya itu bagus kalau ternyata widya juga suka sama elo, walaupun gue kecewa karena bukan gue cowok yang disukai widya tapi gue ikut senang dan mendukung elo tetap maju", kata ryan memberi semangat kepada andre.

" sorry yach gue potong omongan kalian, tetapi widya tetap sahabat gue, kalau memang elo tulus sama widya, yach elo tunjukkan dan buktikan ke dia kalau elo gak peduli apapun omongan orang tentang hubungan kalian nantinya. Itu pun jika memang widya lebih berharga daripada gengsi mu. Gue dan lia pun gak akan membiarkan siapapun nyakitin widya! ", kata nadya dengan tegas.

Kata-kata nadya menyadarkan 3 sahabat itu kalau masih ada nadya sahabat widya yang berada di antara mereka. Mendengar perkataan nadya, mereka bertiga pun secara kompak menganggukkan kepala mereka.

" jadi nadya apa elo mau bantu andre supaya bisa bersama widya? ", tanya wira penuh harap ke nadya." sorry gue gak bisa bantu andre apapun, karena gue gak mau nantinyaa gue bantu dia, malah dia gak benaran sayang sama widya, itu bakal buat gue menyesal nantinya. Hanya andre seorang yang bisa bantu dirinya sendiri untuk mendapatkan widya jika widya lebih berharga daripada gengsinya",kata nadya dengan tajam.