"ikh....widya...ah...",kata nadya mencubit pipi widya karena dirinya merasa sangat malu karena ulah sahabatnya itu. Saat itu juga ryan menarik lengan andre dan berbisik ," apa betul nadya suka sama gue?", tanya ryan. Mendengar pertanyaan sahabatnya itu membuat andre tersenyum geli dan berencana mengerjain sahabatnya itu.
" guys!!!! Barusan ryan tanya gue, apa nadya beneran suka sama dia gak?", kata andre sedikit menaikkan volume suaranya agar semua sahabatnya bisa mendengar hal itu. Sontak semua melihat dan mendengarkan perkataan itu andre. Hal itu membuat muka ryan merah padam merasa malu karena telah dipermainkan oleh andre. Sementara nadya segera ke belakang widya untuk menutupi mukanya yang terlebih dahulu memerah.
" apaan sich elo andre!!", tanya ryan dengan sedikit emosi. " lah elo sendiri yang tanya gue tadi, karena gue bukan nadya jadi gue gak tahu lah harus jawab apaan di elo jadi mending gue bantu elo langsung tanya ke yang bersangkutan", tanya andre sambil memberi kode ryan melihat ke arah nadya yang sudah bersembunyi.
Ryan yang tadinya jengkel dengan ulah andre seketika diam seribu bahasa karena yang dikatakan oleh andre memang benar. Yang tahu jawabannya itu semua hanya nadya. Dirinya hanya bisa memendam sendiri pertanyaan itu hingga dirinya siap untuk menanyakan langsung kepada nadya.
" sudah... Ah.... Kasihan itu nadya sudah sembunyi aja dibelakang widya kayak anak ayam saja", kata lia menggoda nadya sambil tertawa. Yang lain pun ikut tertawa. Tetapi seketika muncul suatu ide di kepala wira. Dirinya pun membisikkan hal itu kepada lia dan lia hanya menganggukkan kepalanya. Hal itu lantas membuat sahabatnya yang lain merasa heran.
" ciee.... Jadi ceritanya sudah ada yang jadian nich dan mulai main bisik-bisik segala", goda widya sambil tersenyum melihat sahabatnya bisa mencoba membuka hatinya untuk cowok yang sebenarnya sudah lama disukai. " hahahaha.... Elo itu masih sakit tapi paling sering ganggui orang yach...senang banget yach elo....elo sendiri gimana dengan andre?", kata lia membalas menggoda widya untuk mengalihkan topik pembicaraan.
Seketika semuanya terdiam membisu melihat muka ceria widya berubah menjadi murung. Lia yang tadinya cuma ingin mengerjai balik widya seketika merasa bersalah dan mendekati widya," maafin gue wid, gue gak maksud apa-apa, gue cuma bercanda doank aja.tapi gue juga sahabat elo pengen lihat elo bisa bahagia dengan orang yang elo cintai. Bukan lihat elo yang terus terpuruk dalam masa lalu buruk elo. Ayolah widya, coba lah elo buka pikiran dan hati elo. Kita semua ada ko buat elo dan bakal bantu elo melawan masa lalu elo yang suram. Gue juga yakin andre bukan cowok- cowok brengsek yang sama kayak di masa lalu itu. Ayo baby , sudah saatnya elo menatap masa depan elo dan melangkah maju!!", kata lia dengan tegas.
" lia sudah stop!!! Widya masih baru aja sembuh jangan membebani widya lagipula gue bakal sabar dan tetap menunggu dia sampai dia bisa melupakan semua masa lalunya", ucap andre dengan sedikit emosi. " itu elo lihat sendiri widya, gue tahu dalam hati elo, elo bisa bedakan andre itu bukan cowok brengsek tapi elo aja yang masih takut untuk melangkah maju. Gue gak maksa elo wid, tapi coba elo pikirkan baik-baik dan renungkan semua perkataan gue sebelum elo menyesal nantinya kehilangan orang yang elo cintai dan orang itu juga cinta sama elo! Jadi gue serahkan semua ke elo mau pilih tetap stay terpuruk dengan masa lalu elo ato mau mencoba bangkit maju dengan orang yang elo cintai! Sudah ah kalo gitu gue ke wc dulu,nadya ayo temani gue ke wc!",kata lia memberi kode ke nadya.
Melihat kode dari lia,nadya pun segera mengikuti lia. Wira yang melihat lia sudah bereaksi pun ingin segera bereaksi. Wira mendekati andre dan berkata ," elo temani dan hibur aja dulu widya, gue dan ryan keluar dulu cari angin", kata wira sambil menepuk pundak sahabatnya itu dan mengajak ryan mengikuti dirinya keluar kamar.
Ketika mereka keluar dari kamar widya, mereka melihat lia dan nadya sudah keluar dari kamar mandi. Seketika otak wira pun berjalan dengan cepat, dan dirinya melangkah menuju lia dan nadya. Langkah wira pun diikuti oleh ryan.
" boleh gue ngomong berdua dulu sama lia?", tanya wira kepada nadya untuk meminta izin. Nadya pun menganggukkan kepalanya menyetujui permintaan wira. Wira pun segera memegang tangan lia untuk melangkah pergi. Tetapi ryan masih mengikuti dirinya. Seketika wira menghentikan langkahnya dan berkata," stop mengikuti gue karena cuma pengen bicara berdua! Dan elo penasarankan dan pengen tahu jawaban dari pertanyaan elo ke andre tadi, jadi lebih baik elo tanya langsung orangnya itu di sana", kata wira sambil menunjuk ke ara nadya.