kami berdua akhirnya tiba di gedung pengadilan. Bangunan gedung pengadilan ini berbentuk oval, dengan seluruh bagian terlapisi kaca. Dari luar kita tak bisa melihat ke dalam, namun sebaliknya dari dalam kita bisa melihat dengan jelas apa yang ada di luar. Aku dan Mario memasuki gedung, kami berdua, langsung di kawal para petugas menuju ruang sidang. Di depan ruang sidang sudah ada kedua orang tuaku, kakakku dan juga adik kecilku.
"Rendy," Mama berlari ke arahku kemudian memelukku. "Mama khawatir sekali sama kamu, kenapa kamu harus berbuat ulah lagi. Ini sudah kesekian kalinya kamu di panggil dewan. Tapi, hari ini mama benar-benar takut, karena Raja sendiri yang akan turun tangan,"
"Mama tak usah khawatir. Rendy bisa mengatasi masalah ini sendiri, jadi Mama ga usah mewek kayak gitu,"
"Kamu yakin? Tapi ini pasti bakal berbeda dengan sidang-sidangmu yang lain,"
"Ma, sudahlah. Kalau dia bilang, bisa mengatasinya pasti dia bisa. Bahkan si adek sebenarnya lebih cocok kerja di tempat beginian, kemampuannya pasti lebih berguna," timpal Alvian(kakak pertamaku)
"Apa yang di bilang kakakmu benar Ren. Mungkin setelah selesai sekolah nanti, kamu gabung aja ke sini. Pasti kamu bisa di terima." Mama tersenyum kepadaku.
"Sayang, tidak usah memaksakan kehendak pada anak-anak kita. Cukup aku dan Si sulung yang terjebak di tempat seperti ini, Rendy tak harus ikut di sini. Dia, tipikal bebas sama seperti diriku, Sayang."
Mendengar perkataan papa, mama hanya terdiam. Aku tau mama hanya khawatir kepadaku, seperti dia kawatir pada kakakku Edo yang tergabung dalam kesatuan pasukan kerajaan. Tugasnya mirip tugas tentara, hanya di dunia kami yang di lawan bukan hanya manusia. Banyak ras yang tinggal di dunia kami, dan kebanyakan ras-ras itu tidak akur satu sama lain. Selain pertikaian antar ras, banyak sekali monster-monster buas yang sering menyerang perkotaan atau daerah pedesaan. Dan resiko yang sangat besar inilah yang membuat mama khawatir.
"Iya, mama tak usah khawatir, meskipun Rendy ini pembuat masalah, tapi dia tau kok akibat perbuatannya," kakakku menyemangati mama.
"Mam, Rendy janji masalah ini akan segera selesai, mama tenang saja. Mario kamu di sini saja, biar aku yang menghadapi mereka. Paling hanya dewan yang akan menetangku secara serius, Raja dan para hakim sudah bisa memaklumi kelakuanku."
Aku memasuki ruang persidangan. Jangan berpikir kalau ruang persidangan ini bagus dan mewah. Ruang sidang ini bercat hitam dengan 2 patung besar di sisi kanan dan kiri, hanya di atas terdapat kubah kaca yang membuat sinar matahari bisa masuk. Di bawah kubah kaca itulah tempatku berdiri menunggu putusan. Di depanku ada 7 hakim tertinggi, dan di belakang mereka dengan posisi yang lebih tinggi Ada Raja dan penasehatnya. Di sebelah kiriku ada para anggota dewan dan di sebelah kanan ada keluargaku.
"Rendy Algasia." suara dari salah satu hakim memulai persidangan. "Kamu sudah melanggar peraturan ras kita, tindaknmu di toilet sekolah Sma Garuda 1, mengancam keberadaan ras kita. Tidak hanya itu kau juga menghabisi 6 orang siswa secara brutal menggunakan kemampuanmu. Hal ini menyebabkan renggangnya hubungan kita dengan para manusia, dan mengancam kedamaian kita. Oleh sebab pelanggaran yang kau lakukan, kami akhirnya membawamu ke sini dan masuk ke pengadilan tertinggi. Raja sendiri yang akan memberikan putusan untukmu, jadi terima hukumanmu dengan ikhlas."
Setelah salah satu hakim mengatakan hal itu, atmosfir di tempat ini langsung berubah, biasanya persidangan ini, sama seperti sidang biasa, ada tuntutan dan pembelaan. Namun, karena Raja yang akan memberikan putusan, tidak akan ada hal seperti itu. Tidak ada, Raja akan langsung memberikan hukuman tanpa mendengar hal itu semua. Bisa di bilang kalau Raja memberiku hukuman mati, maka hari ini juga aku akan di eksekusi, tentu saja hal itu membuat para anggota dewan tersenyum senang, sementara semua anggota keluargaku cemas.
"Rendy." Panggil Raja padaku. "Kau sudah mengerti konsekuensi nya bukan, bisa saja kau mati hari ini, mengingat pelanggaran yang sudah kau lakukan berulang kali, terlebih lagi kali ini kau sudah melakukan pembunuhan dan membuat ras kita terancam. Namun, mempertimbangkan kemampuanmu yang tergolong langka. Maka aku memberimu hukuman di kurung di penjara bawah air Marnesia, selama 6 bulan. Apakah kau bisa selamat, aku ingin mengetahuinya."
Raja meninggalkan ruangan sidang, diikuti oleh para hakim tertinggi, dan para anggota dewan yang tersenyum puas, mendengar putusan Raja padaku. Wajar, mereka tersenyum puas, Marnesia merupakan penjara dengan tingkat keamanan tertinggi di dunia kami, letak penjara ini memang di bawah air, lebih tepatnya di dalam laut yang dalam, di sekililing penjara itu, hidup monster-monster ganas dengan Rank A-S. Selain monster, letak penjara ini yang di kelilingi jurang berapi, menambah kengerian penjara ini. Itu baru di dalam laut, di permukaan sendiri, laut tempat penjara ini berada, selalu mengalami badai mematikan, hanya ada satu hari dalam satu tahun dimana area itu tenang. Kalau itu masih belum cukup, langit di area itu juga selalu mengalami hujan es dengan tingkat mematikan, sekarang kalian bisa mengerti kenapa penjara ini mematikan. Di dalam penjara sendiri, tingkat kematian juga sangat tinggi, sipir di penjara ini adalah makhluk bayangan yang sangat kejam, mereka tidak segan-segan membunuh para tahanan yang di anggap membangkang, Selain itu kerusuhan antar tahanan, sering terjadi di sana, menyebabkan nyawa melayang sia-sia.