Marnesia hari ke 50, penjara ini tidak ubahnya seperti tempat penjagalan manusia. Sejak aku masuk,selalu saja terjadi kerusuhan dan selalu ada korban jiwa, luka-luka ataupun mati. Hari pertama aku di sini sudah ada kerusuhan besar antara para penjaga dan tahanan, kerusuhan ini di lakukan untuk mengalihkan perhatian, supaya beberapa tahanan kelas atas bisa kabur, namun hasilnya sudah bisa di tebak, mereka semua mati. Sepertinya mereka tidak sadar seberapapun kuatnya kami, kami tidak akan bisa melawan hukum alam dan hukum Tuhan, tapi selalu saja ada orang bodoh yang tidak paham akan hal itu.
Aku sendiri di tempatkan di sel tahanan khusus, karena kemampuanku ini cukup berbahaya untuk tahanan lain, apalagi sepertinya sebentar lagi kekuatanku akan berevolusi, itu di buktikan dengan kekuatanku yang tidak bisa di kendalikan sedari tadi, percepatan evolusiku mungkin di karenakan aku membunuh manusia normal dan ini tidak akan terlalu baik, karena sepertinya aku jatuh ke evolusi kegelapan.
Pandanganku berubah gelap, dan tau-tau saja aku berada di sebuah tebing dimana di hadapanku terbentang sebuah Canyon yang sangat luas, sekelilingku semuanya berwarna ungu kehitam-hitaman, sementara langit penuh dengan awan gelap dengan petir yang menyambar-nyambar. Baru saja aku mempersiapkan diri, sudah terdengar suara-suara aneh dari langit, dan ternyata muncul beberapa Harpys dan Gargoyle dengan berbagai ukuran yang menuju ke arahku.
Peringatan: Harpys dan Gargoyles hendak menyerangmu, kalahkan mereka semua untuk mengumpulkan monster soul sebanyak 10000 jiwa.
Monster soul:0/10000
Batas waktu :24 jam
Waktu di mulai saat kau menyetujui Y/N?
Sejak kapan ini jadi seperti game? Mengalahkan mereka ,yang benar saja. Kemampuanku tidak cocok untuk combat, tapi kalau aku tidak melakukannya, aku juga tidak bisa keluar dari sini, apa yang harus kulakukan.
Peringatan: Jika kau tidak segera memulai, kau akan terkena death penalty, segera setujui dan mulai survive. 10,9,8,7,6,5,4....
"Ahhh....Masa bodoh ayo mulai." Kutekan Y, dan Monster-monster itu terbang ke arahku dengan cepat, yang bisa kulakukan hanya berlari ke arah sebuah celah di tebing, untuk sekarang lebih baik aku selamat dulu dan baru memikirkan tindakan berikutnya nanti.
Seekor Gargoyles berhasil melukai punggungku, tepat saat aku berhasil melalui celah, rasa panas langsung terasa di punggungku, dan saat aku memegang punggungku banyak darah yang menempel di tanganku.
"Sial, kalau seperti ini, aku bakal mati konyol, apa tidak ada yang bisa kulakukan di sini, ck...baru kali ini aku menyesali kemampuan ini."
Sementara aku menggerutu dan menyesali nasibku, Monster-monster di belakangku tambah banyak, mereka berusaha memperlebar celah agar bisa menangkapku. Aku melihat di sekeliling celah itu, dan apakah ini keberuntungnku, ada tengkorak monster di situ dan ada sebuah pedang yang tertancap di sana. "Pedang?...hemm...kemampuan berpedangku masih amatir, tapi daripada aku mati tanpa berjuang lebih baik, aku mati dengan berjuang. Oke, kemari kalian monster jelek, akan kubantai kalian.
Aku mulai menyerang, beberapa kali kutebas satu Gargoyles berlevel rendah berhasil mati, tentu saja aku bertarung di dalam celah, jika aku bertarung di luar, aku akan jadi sasaran empuk monster-monster ini. Aku berhasil membunuh 50 monster, namun staminaku sudah habis, di tambah lagi luaka di punggungku makin terbuka lebar, aku ambruk ke tanah dengan pandangan yang perlahan-lahan buram. Kurasa nasibku tidak jauh beda dengan tengkorak monster tadi, tidak ada yang tau dan sedih akan kematianku, tapi yang lebih menyedihkan aku mati dalam kesendirian. Pandanganku kemudian berubah menjadi gelap inilah akhirnya.
"Oi anak bodoh, cepat bangun. Sialan woi bodoh cepat bangun."
Suara jelek siapa ini, bukankah aku sudah mati, kenapa aku masih bisa mendengar suara. Perlahan-lahan aku membuka mataku, di depanku berdiri seorang pria tua dengan pakaian serba hitam dan mengenakan jubah berwarna hitam, dan di sekelilingku yang tadinya adalah tebing berubah menjadi ruangan yang terbuat dari kristal berwarna merah kehitam-hitaman.
"Akhirnya kau bangun juga. Sudah sejak satu jam yang lalu, aku meneriakimu. Tidak usah pasang tampang bodoh seperti itu, aku tidak memiliki waktu banyak. Sekarang apa kau ingin tetap hidup atau tidak," Pria ini bertanya padaku.
"Tentu saja aku ingin hidup, kau pikir aku mau mati konyol di sini, apalagi menjadi makanan monster-monster jelek tadi. Memang apa yang bisa kau tawarkan? Jangan bilang kau akan membantuku dengan imbalan nyawa? Sama saja kalau seperti itu,"
"Anak bodoh, kau samakan aku dengan makhluk-makhluk pesugihan ya. Aku bukan sebangsa mereka. Aku memang bisa membantu dirimu, namun kau harus membuang kemampuan yang kau miliki sekarang, sebagai ganti kekuatan yang baru. Memangnya kau mau berkorban seperti itu,"
"Kalau aku bisa selamat dari kondisi menyebalkan ini, aku mau-mau saja. Memang kekuatan apa yang akan aku dapat jika menurut padamu,"
"Bukan sesuatu yang kuat ataupun bagus. Kau hanya akan mendapat kemampuan kosong dariku, namun kekuatan itu dapat kau isi sendiri. Dan, juga kekuatan itu bisa berevolusi tergantung seberapa kuat dirimu. Apa kau mau,"
"Jadi isi kekuatan itu sesuai keinginanku. Sepertinya aku tau, apa yang kumau. Salah satu kekuatan legenda, kemampuan untuk memanggil Servant/Pelayan, itu tidak buruk. aku tak perlu bergerak dan mereka sudah memberikan hasil untukku,"
"Kau, bocah yang sangat mengerikan. Mengganggu makhluk yang sudah mati dan memperbudak mereka. Tapi, jika itu keinginan mu aku akan menurut, sekarang raih tanganku dan bayangkan kekuatan yang kau mau, saat kembali ke dunia nyata nanti kekuatanmu sudah berganti dengan kekuatan baru.
Aku meraih tangan lelaki itu dan cahaya berwarna putih menyelimuti kami, saat aku membuka mataku, aku sudah kembali ke tempat awal, dimana Gargoyle masih mengepungku. Luka ku sudah menghilang dan di dalam tubuhku aku merasakan kekuatan yang sangat besar meluap.
"Saatnya untuk mencoba kekuatan itu." Aku mulai berkonsentrasi, dan tiba-tiba sebuah lingkaran pemanggil muncul di hadapanku, lalu aku mendengar suara. "Master, panggilah aku. Aku akan memenuhi permintaanmu."
"Baiklah, Munculah di hadapanku Servantku."
Lingkaran itu berputar makin cepat dan menciptakan pusaran, dari dalam pusaran itu muncullah seorang berpakaian ksatria, usianya masih sangat muda kira-kira 18 tahun. Dia melihatku sebentar, kemudian berbalik menyerang Gargoyle -Gargoyle tadi, dalam waktu sekejap ratusan Gargoyle tadi sudah binasa dengan tubuh tercerai berai