Keakraban

"Kamu suka lagu apa? Saya hanya punya lagu-lagu slow aja", ujar Prasetya saat mereka di dalam mobil yang melaju.

Xena membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah flashdisk disk lalu mencolok flashdisk itu ke CD Player di mobil Prasetya.

Xena lalu mencari lagu yang ia suka dan sebentar kemudian lagu berjudul Tuhan Jaga Dia mengalun indah di dalam mobil Prasetya.

"Lagu ini enak di dengarnya. Mau dong aku dikirimkan ke HP ku", ujar Pras tersenyum sambil melirik ke arah Xena.

"Berapa nomor HP mu kak?", tanya Xena.

Pras lalu menyebutkan sejumlah angka yang lalu di save di dalam contact person HP Xena. Sebentar kemudian pesan masuk terdengar di HP Pras.

"Tolong di accept dulu dong. Aku lagi nyetir ngga boleh pegang HP", ujar Pras.

Xena lalu mengambil HP Pras lalu membuka aplikasi chat lalu mengklik tanda menerima file. Sebentar kemudian lagu yang diinginkan berpindah ke HP Pras.

"Kamu sudah makan? Mau temani saya makan?", ujar Pras lembut. Xena melihat ke arah Pras lalu menggeleng.

"Makan di rumahku saja kak. Di rumah kan ngga ada orang, Daddy sama Mommy dinner di AN dan Kak Xavier juga pacaran", ujar Xena.

"Kamu mau kasih saya makan apa?", ujar Pras meledek.

"Makanan enak deh, aku yang masak ..... Mie Instan ... Hahahaha", ujar Xena sambil tertawa riang.

"Ya kok mie instan si. Ngga seru akh", ujar Pras kecewa.

"Gimana kalo nasi goreng buatan Xena, dijamin enak deh", ujar Xena memuji diri sendiri.

"Ayolah kak, di rumah aja. Aku malas keluar rumah", ujar Xena lagi.

"Ya Uda nanti aku pulang aja deh makan diluar", ujar Pras pelan.

"Jangan gitu dong kak. Ya Uda deh. Aku temani. Aku bilang Mommy dulu ya biar nanti dia ngga tanya-tanya sama mba di rumah", ujar Xena lalu menchat Mommy nya memberitahukan tentang kepergiannya.

"Ya Uda, kamu mau makan apa kak?", ujar Xena setelah menerima chat balasan dari Adelia.

"Enaknya makan apa ya", ujar Pras seperti kebingungan.

"Kita ke Mall yang di situ aja ya kak, diatas ada food court nya, banyak pilihan makanan nya kak", ujar Xena sambil menunjuk ke arah sebuah Mall tak jauh dari tempat mereka sekarang.

"Oke", ujar Prasetya sambil kemudian melajukan mobilnya menuju Mall yang di tunjuk.

Setelah beberapa lama mencari, akhirnya mereka menemukan tempat untuk parkir mobil. Xena keluar mobil dan kemudian berjalan menuju ke arah pintu masuk mall, tak lama Pras menghampiri nya. Xena lalu menggandeng lengan Pras tapi kemudian dia melepaskan tangannya.

"Kenapa di lepas?", tanya Pras heran.

"Maaf, aku takut kakak ngga nyaman aku gandeng. Sorry kebiasaan pergi kemana-mana sama kakak Xavier, aku selalu menggandeng lengannya", ujar Xena tersenyum.

"Ngga apa-apa, aku ngga punya pacar atau pasangan kok", ujar Pras lalu mengambil tangan Xena dan meletakkan lagi dilengannya.

"Tapi kalau kamu ketemu cowo yang di Lift tadi, dilepas aja ngga apa kok", sindir Pras tersenyum.

"Kak Adrian? Dia bukan siapa-siapa. Cuma teman kerja saja", ujar Xena lemah.

"Teman kerja apa teman dekat?", goda Pras.

"Ayo kak, kita ke elevator itu, kita harus naik sampai atas", ajak Xena mengalihkan.

Pras langsung mengerti dan ia tidak akan mengungkit lagi mengenai Adrian. Mereka kemudian naik elevator dengan bergandengan tangan dan sempat beberapa kali Xena menunjuk ke arah toko-toko yang mereka lewati.

Sampai di food court, mereka memilih makanan dari Korea lalu setelah menunggu sebentar, Pras membawa baki makanan mereka dan mengikuti Xena yang kemudian duduk agak di pojokan.

"Kak, kamu mau minum apa?. Aku pesan minum di situ. Kamu tunggu di sini aja ya", tunjuk Xena ke arah kedai minum tak jauh dari mereka.

"Tolong pesankan aku Ice coffie aja deh", ujar Pras sambil menyodorkan kartu E Money nya.

Xena lalu mengambil kartu itu dari tangan Pras lalu kemudian berjalan ke arah kedai kopi itu. Xena lalu bergerak ke arah kedai yang lain memesan minuman botol lalu kembali ke arah kedai kopi dan membawa kembali ke tempat Pras duduk segelas ice lemon tea dan segelas ice coffee serta sebotol minuman botol.

Pras sempat heran ketika Xena menyodorkan minuman botol itu ke arahnya.

"Ini untukmu kak. Mana enak abis makan langsung minum Ice coffee, enaknya di netralisir sama minuman ini dulu baru minum Ice coffee", Ujar Xena ceria.

Pras tersenyum mendengar perhatian Xena yang begitu tulus. Akhirnya mereka makan dengan ceria sambil sesekali mereka tertawa. Setelah selesai mereka makan, sempat mereka bercakap-cakap dan kemudian setelah sekian lama, akhirnya mereka memutuskan untuk pulang. Pras mengantar Xena pulang sampai depan pintu rumahnya.

"Kak mau masuk dulu ngga?", tanya Xena.

"Ngga usah deh. Uda terlalu malam Xena", ujar Pras lembut.

"Hati-hati ya kak", ujar Xena ketika Pras akan kembali masuk ke dalam mobilnya.

Pras tersenyum lalu kemudian mobil Pras tampak melaju keluar dari pekarangan rumah Nathan Utomo dan penjaga rumah sudah menutup kembali pintu pagar.

Xena lalu masuk ke dalam rumah yang sepi karena semua penghuni seperti nya belum kembali pulang. Xena lalu masuk ke kamarnya dan saat ia akan mengambil Flashdisk nya, Xena baru teringat kalau Flashdisk nya tertinggal di mobil Pras.

Xena lalu mengambil HP nya lalu menchat ke Pras untuk meminta Flashdisk nya dijaga agar jangan hilang. Flashdisk itu pemberian Luna yang berisi lagu-lagu yang sangat disukai Xena.

Tanpa menunggunya jawaban Pras, Xena lalu mengambil handuk dan masuk ke kamar mandinya lalu mandi. Setelah mandi dan berpakai ganti, Xena lalu merebahkan tubuhnya yang letih diatas tempat tidur lalu kemudian ia terlelap.

Tak beberapa lama, beberapa chat masuk ke HPnya dan tanpa disadari pemilik nya yang sudah berlayar menuju pulau mimpi.