Batal

"Xena antar aku sebentar ya. Aku ingin menemui Adriana sebentar", ujar Xavier saat ia melihat Xena datang.

"Astaga kakak, besok juga kamu akan ketemu sama dia dan itu akan selamanya kak", ujar Xena menggoda.

"Aku ngga tau kenapa, aku benar-benar ingin bertemu di saat ini", ujar Xavier memaksa.

Xavier menarik tangan Xena masuk ke dalam mobilnya dan sebentar kemudian mereka berdua keluar dari halaman rumah Nathan Utomo. Xena mengchat kepala pengawal agar tidak mengikuti mobil mereka karena mereka hanya akan keluar sebentar.

"Ada apa si kak kok kamu sampai tiba-tiba ingin bertemu Adriana saat ini juga?", tanya Xena kebingungan.

"Aku juga ngga tau kenapa Xena, aku seperti punya bad feeling. Hatiku menyuruhku untuk menemuinya saat ini juga", ujar Xavier.

Sekitar 200 m dari rumah Adriana, di sebuah taman tanpa sengaja Xena melihat Adriana ada di taman itu dengan seseorang.

"Kak parkir di depan, itu aku lihat Adriana ada di taman", ujar Xena.

Xavier menepikan mobilnya lalu ia keluar dari mobil, berjalan berdua Xena menuju ke arah taman. Melihat Adriana, Xavier menarik tangan Xena untuk berjalan mengendap-endap dibelakang Adriana.

Setelah di rasa cukup dekat, dibalik persembunyiannya di belakang pohon, Xavier dan Xena tampak terkejut karena melihat orang yang bersama dengan Adriana adalah William. Suara Adriana terdengar kalau ia menangis dan tak lama kemudian William memeluk Adriana erat. Adriana tanpa perlawanan hanya diam dalam pelukan William. Xavier mencengkeram erat tangan Xena. Yang makin membuat kaget adalah William kemudian mencium kening Adriana.

Xavier akhirnya tidak dapat mengendalikan dirinya lagi. Dia keluar dari persembunyiannya dan bertepuk tangan yang membuat kaget dua orang yang berpelukan. Adriana langsung mendorong William dan melepaskan pelukannya.

"Congratulations ya atas kembalinya kalian", ujarnya sambil tersenyum.

Xena memegang erat lengan Xavier. Dia tidak berkata apapun hanya memandang tajam ke arah keduanya. Adriana langsung pucat pasi melihat Xavier dan Xena.

"Sayang tidak seperti yang kamu kira. Dengarkan aku sayang", ujar Adriana.

"Aku tak perlu penjelasan apapun. Mungkin aku memang sudah terlalu cepat padamu. Tenang saja aku akan memperbaiki semua. Kita batalkan pernikahan kita besok. Jangan tunggu lagi aku besok", ujar Xavier lalu berbalik berjalan menjauh menuju ke mobilnya.

"Aku kecewa padamu Adriana", ujar Xena lalu berbalik dan mengejar Xavier masuk ke dalam mobilnya dan mereka pergi.

Adriana baru menyadari kesalahannya langsung ambruk di tempat itu dan William yang panik langsung membawa tubuh Adriana pulang ke rumahnya. Kagetlah seluruh keluarga Adriana yang melihat Adriana dibopong oleh William. Makin heboh saat Adriana yang bangun dari pingsannya dan menjerit histeris.

Xavier melarikan mobilnya dengan kencang menuju ke luar kota dan Xena tanpa bersuara hanya diam di sampingnya. Xavier menuju ke sebuah perkebunan teh, namun karena hari masih dini sehingga pintu masuk ke perkebunan itu masih ditutup. Xavier menepikan mobilnya dekat pintu masuk dan ia keluar dari mobil lalu duduk di pinggir jalan.

"Kak, keluarkan semua emosimu kak. Jangan perdulikan orang lain. Aku akan menemanimu", ujar Xena saat melihat kakaknya hanya diam.

Xavier lalu memeluk Xena erat. Tak lama ia menangis dalam pelukan Xena.

"Apa salahku Xena", ujar Xavier dalam tangisnya.

Hati Xavier benar-benar terguncang saat ini. Xena membiarkan Xavier mengeluarkan semua emosinya.

"Kak bukankah kamu lebih baik tau sekarang sebelum semua terlambat daripada kamu tahu besok setelah kamu menikah dengannya", ujar Xena.

"Xena bagaimana selanjutnya dengan Kirana dan Aku?", tanya Xavier.

"Jangan pikirkan Kirana. Kirana sekarang anakku. Yang kamu harus pikirkan dirimu sendiri kak. Tenangkan dirimu. Apa kamu mau pergi ke Luar Negeri? Aku tau melarikan diri tidak baik, tapi aku lebih baik melihat kamu pergi menenangkan dirimu daripada di sini hanya menyiksa dirimu", ujar Xena.

"Aku bingung harus apa Xena", ujar Xavier.

"Pergilah ke Singapore, atau ke Malaysia atau mungkin ke Bali. Bersenang-senang lah. Kembali saat hatimu sudah tenang. Tinggalkan semua disini kepadaku, aku akan mengurus semuanya. Akh kamu pergilah ke Bali. Bukankah WD Group Denpasar akan membangun Hotel di Klungkung. Pergilah kak. Belilah pakaianmu di Bali saja", ujar Xena.

"Apakah tidak apa aku pergi begitu saja?", tanya Xavier.

"Pergilah kak. Jangan pikirkan apapun disini, ini akan jadi urusanku. Ayo aku antar ke Bandara, kamu bisa naik pesawat pagi hari", ujar Xena.

"Terima Kasih ya", ujar Xavier lalu memeluk adiknya.

Lalu mereka berdua masuk ke dalam mobil dan meluncur menuju ke Bandara. Setelah membeli Tiket penerbangan, Xena mengantarkan Xavier sampai depan pintu masuk.

"Hati-hati ya kak. Hubungi aku kalau sudah sampai", ujar Xena.

"Terimakasih ya", ujar Xavier lalu masuk ke dalam Bandara.

Xena lalu menuju ke area parkir kembali ke rumah Nathan Utomo. Sampai di rumah, Xena lalu menuju ke kamar orang tuanya dan ia menceritakan semua yang terjadi pada Nathan dan Adelia.

Nathan terlihat sangat murka, dia langsung memerintahkan semua pengawal membersihkan rumahnya saat itu juga dan tidak membiarkan selain keluarga inti Nathan Utomo untuk masuk ke dalam rumah.

Xena meminta para pengawal tidak membuat kepanikan dan jangan sampai suaminya di rumah sampai tahu apa yang terjadi. Nathan memerintahkan Jason dan Asisten Xavier memberitahukan semua undangan kalau pernikahan dibatalkan.

Nathan langsung memerintahkan untuk tidak mensuplai lagi kertas ke perusahaan papi Adriana dan menghentikan semua kerjasama dengan mereka.

Setelah tahu keluarga Nathan Utomo membatalkan pernikahan, kepanikan terjadi di keluarga Adriana terutama Adriana yang makin histeris. Semua tidak tahu masalahnya karena Adriana tidak dapat ditanya. William juga sudah melarikan diri setelah mengantar Adriana pulang. Lebih kaget saat Papi Adriana mendapat pemberitahuan mengenai penghentian semua kerjasama dengan WD Group.