Awal Mula Persahabatan Group Receh

"Ada apa dengan si kembar kak? Ngga biasanya si kembar nempel sama orang tuanya sampai segitunya", ujar Adriana setelah mengantarkan Xena dan keluarganya di Bandara Ngurah Rai.

Nathan dan Adelia pun terpaksa ikut pulang hari ini bersama kedua pengawal kepercayaan mereka.

"Kamu tau Rena kan yang karyawan WD Group Denpasar?", tanya Xavier sambil menggandeng tangan Adriana menuju ke arah mobil yang sudah menunggu mereka di depan Lobby.

"Iya, kenapa dengan dia?", tanya Adriana.

"Rena menakut-nakuti si kembar dengan menjadi hantu dan membuat Raffa dan Mika ketakutan seperti itu. Xena mengamuk tadi pagi saat ditemukan barang bukti di kamar Mess nya Rena", ujar Xavier menjelaskan sambil membiarkan Adriana masuk ke dalam mobil lebih dulu baru dia mengikuti.

"Pak Amir, langsung ke hotel yang kemaren ya pak. Oh iya pak, nanti kalau pak Krisna sudah siap pulang, bapak tolong koordinasi dengan pengemudi yang lain untuk mengatarkan ke Bandara ya", ujar Xavier yang langsung diangguki oleh sopir. Mobil melaju menuju ke hotel tempat Xavier dan Adriana menginap kemarin malam.

"Aku sudah pernah melihat Xena mengamuk sebelumnya kak. Serem banget", ujar Adriana tersenyum.

"Benarkah? Kapan? Xena itu pemegang sabuk hitam Karate loh. Dia belajar Karate sejak SD dan sempat beberapa kali ikut turnamen", ujar Xavier.

"Pantas saja. Kakak jangan cerita sama Daddy sama Mommy ya. Ini Rahasia kami berempat", ujar Adriana menunggu Xavier yang walaupun kebingungan mengangguk setuju.

"Waktu SMU, kami berempat belum terlalu akrab. Lily yang memang sudah akrab sama Xena dan selalu bersama Xena kemanapun. Karena banyak cowo yang naksir Xena, suatu hari Lily sempat dibully sama kakak kelas diluar sekolah saat Xena pulang telat. Xena yang tau saat dikasih info teman yang lain berlari dari sekolah menuju ke tempat Lily dan hampir saja dia terlambat, pakaian Lily sudah sobek dibeberapa bagian oleh kawan-kawan pria kakak kelas itu. Xena langsung mengamuk saat melihatnya dan dia menghajar semua bajingan itu satu persatu", ujar Adriana berhenti sebentar mengambil nafas.

"Mereka bukan lawan seimbang Xena jadi sebentar saja semuanya jatuh di bawah kaki Xena. Pengawal Xena yang datang belakangan kebingungan melihat semua pria itu sudah tumbang di tanah dengan berbagai luka di tubuh mereka", ujar Adriana.

"Hah benarkah? Astaga aku baru tahu. Aku pernah dengar anak junior yang menghajar anak senior waktu di SMU dulu tapi saat itu aku sudah lulus. Ternyata itu Xena?", tanya Xavier tak percaya.

"Lantas pada kemana pengawal Xena?", tanya Xavier lagi tak mengerti.

"Para Pengawal datang terlambat karena mereka sempat mendapat perintah untuk kembali ke kantor WD Group. Xena meminta mereka tidak mengatakan sepatah katapun pada keluarga terutama Nathan Utomo mengenai kejadian itu karena Xena mengancam kalau sampai Daddy tau, Xena akan membuat hidup mereka menderita", ujar Adriana.

"Lantas bagaimana dengan kakak kelas yang membully Lily?", tanya Xavier.

"Xena hampir mencekiknya sampai mati kalau saja Lily tidak mencegahnya melakukan itu. Lily menyuruh kakak kelas itu segera pindah sekolah kalau tidak mau mati ditangan Xena. Makanya besoknya kakak kelas itu dan beberapa siswa lainnya pindah sekolah dari sekolah kami. Sedangkan yang tidak sanggup pindah sekolah, menjadi takut pada Xena dan sangat menghormati Xena. Aku menjadi saksi saat itu karena aku berada tak jauh dari tempat Lily di bully. Wilma orang yang menyuruh temannya memberitahukan kepada Xena soal Lily. Aku dan Wilma akhirnya bersahabat dengan Xena dan kami berempat tidak pernah sekalipun pernah diganggu selama masa sekolah kami di SMU", ujar Adriana lagi.

"Pantas Lily begitu menyayangi Xena seperti saudara kandungnya", ujar Xavier. "Lily berhutang Budi pada Xena dan Xena memperlakukan dia sebagai seorang saudara perempuan", ujar Adriana.

Xavier makin menjadi kagum dengan adiknya itu, wanita yang terlihat kuat menghadapi apapun juga. Tanpa terasa mereka sudah tiba di depan hotel dan setelah pak Amir mengeluarkan koper-koper Xavier dan Adriana, mereka berdua bergandengan masuk ke dalam hotel.