"Tuan gadis itu kabur."
"Wah menarik sekali, cepat kejar dia."
Mobil jeep hitam yang berisikan 4 orang mengejar gadis cantik yang sudah menjauhi jalan tanpa penerangan itu.
Aluna terus saja berlari di kegelapan malam, bagaimana jika iya terjatuh atau tersandung? semua itu sudah lenyap di pikiran Aluna. Walaupun Jalanan gelap ia masih menemukan secerca sinar bulan di malam hari. Walaupun sudah berulang kali tersandung Aluna masih berusaha berlari sejauh mungkin.
"Tuhan tolong Aluna." Dengan nafas yang terengah engah Gadis berparas cantik itu berhenti di dengan pohon rindang dekat jalanan. Pohon rindang tersebut terasa unik karna hanya ada dua pohon rindang yang sangat mirip. Sepertinya pohon itu kembar. Pohon rindang tersebut memiliki lubang besar dibagian bawah akarnya. Suasana juga sangat mencekam. Banyak pohon yang menjulang tinggi di setiap jalan. Pohon tua berjejer beriringan. ilalang dan rumput juga tumbuh tak terawat. Jika Aluna percaya cerita horor mungkin Aluna tidak berani untuk berhenti. Aluna memilih untuk berhenti untuk menetralisir nafasnya. Rasa kebas mulai ia rasakan di pergelangan kakinya. Aluna menyenderkan punggungnya kepohon rindang tersebut. Ia mulai meluruskan kakinya. Untuk beberapa saat nafas Aluna kembali normal namun tak lama kemudian terdengar suara mobil tepat didepan Aluna duduk. Aluna mengerjapkan mata. Dia hampir lupa jika mobil itu memang sedang mengejarnya.
"huh, mobil sialan itu tidak berhenti mengejar !"
Aluna bangun dari duduknya, ia berusaha berdiri dan bersembunyi di balik pohon.
"Tuan Li gadis itu tidak ada disini." Ucap laki laki yang mengemudikan mobil Jeep tersebut. Mereka semua turun dari dalam mobil.
"Bodoh, jelas jelas aku tadi lihat dia duduk disini.!"
"Tu..tuann bagaimana jika itu bukan gadis itu. Kat.. katanya disini sangat angker tuan." Ucap bodyguard yang memiliki bentuk muka mirip monyet. "Lagipula ini kan tempat tragedi 7 tahun lalu tuan" Ucap bodyguard itu lagi dengan merinding
"Benar apa yang dikatakan Jolno, Tuan." Ucap bodyguard berambut cepak.
Li Nan dengan kesal menatap bodyguard bodyguard itu.
"Dasar algojo bodoh .. ! Bagaimana bisa aku memilih kalian menjadi budyguard ku !" Li Nan melempar rokok yang ia pegang dengan kasar.
"Badan kaya gajah tapi nyali kaya tikus got ! Kalian sampah !" Ucap Li Nan memburu
Aluna yang sedari tadi diam mendengarkan percakapan mereka ingin sekali pergi dari balik pohon itu, namun rasa sakit mulai kembali ia rasakan di pergelangan kaki kanannya, sepertinya kaki Aluna terkilir. Dalam diam Aluna terus mencari cara agar bisa pergi dari tempat yang gelap itu. Aluna juga berfikir mereka semua itu siapa dan mau apa ? Dan supir taxi yang tua penipu itu kemana dia? argh semoga dia mati !
"Maaf tuan."
"Kalian sampah cepat cari !!" Suruh Li Nan dengan emosi. Li Nan kesal sekali dengan bodyguard bodyguard nya itu. Baru kali ini Li Nan bahkan tertarik untuk mengejar gadis kecil itu. Biasanya ada banyak wanita yang menjual diri dengan suka rela kepada dirinya. Namun bagaimana mungkin seorang Li Nan bos penjahat kelas kakap dan penjahat kelamin kelas dunia bisa mengejar satu gadis kecil? Lukman si supir taxi yang mata duitan dari mana dia mendapatkan gadis itu? Biasanya gadis yang dia jual kepadanya hanya gadis biasa yang tak punya daya tarik apapun.
"Baik Tuan."
"WOI INGAT KALIAN CARI NYA PAKE MATA ! " Teriak Li Nan.
Bodyguard bodyguard itu menuruti perkataan tuannya mereka berpencar mencari keberadaan gadis cantik itu.
Li Nan menunggu 3 bodyguard itu didekat mobil Jeepnya. Ia mulai menyalakan rokok yang ia ambil dari saku kemejanya.
screkk ..screkk..
Terdengar suara daun kering seperti diinjak
Aluna dibalik pohon mencerna baik baik dimana asal suara itu.
Ssst.....ssst.....ssst... seek..srekk
"Suara apa itu?" Ucap Aluna berbisik. Aluna melirik kanan kiri
Ssstt....sssst...ssst.....
Aluna memutar pandangannya, mengapa suaranya sangat jelas.? Aluna berusaha mencari suara yang tak jauh dari tempat ia berdiri. Saat Aluna menengok sebelah kiri dekat pohon Pinus ada seekor ular piton yang tengah menjulurkan lidahnya. Jarak ular piton itu dengan Aluna hanya 40 cm. Ular itu menatap Aluna bagai mangsa yang siap diterkam. Dalam keadaan sulit seperti ini Aluna juga tidak bisa menahan apa yang baru saja ia Lihat hingga akhirnya ia berteriak kencang
"Kyaaaaaaaaaaa Ular ...! "
Li Nan yang sedang menghisap sebatang rokok terkesiap mendengar teriak seorang wanita dibalik pohon rindang kembar. Li Nan langsung berdiri tegap, firasat dia mengatakan kalau gadis yang ia cari ada disini. Perlahan Li Nan mulai mendekati pohon itu.
"Mengapa bisa ada ular disini ?"
Ular itu semakin mendekati Aluna, Aluna mencari ranting atau segala macam kayu kecil atau batu untuk mengusir ular piton itu.
sssst.... sssst.....
"pergi!!"
"Jangan mendekat . Aluna ayo berfikir.!" Aluna semakin panik karena ular tersebut. Bagaimana jika dia terpatok ular? Bagaimana hidup Aluna selanjutnya? Aluna sedingin es, tak peduli sekitar tak banyak bicara, gadis pintar dengan kejeniusannya namun dia tak bisa berfikir dalam keadaan panik. ternyata Manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan
"Rupanya Kau disini gadis kecil." Suara khas laki laki perokok membuyarkan kepanikan Aluna. Aluna melihat kearah suara itu.
"Cihhh..!" Aluna memutar bola matanya, rupanya suara lelaki bercodet. Lelaki itu mengapa mukanya seperti wanita, cantik sekali.
"Gadis cantik sedang apa kau disini?" Li Nan akhirnya menemukan gadis yang ia cari. Li Nan tersenyum licik ke arah Aluna.
#bercodet = mempunyai bekas luka di pipi
Ssstt....ssstt.....
"Wow, ternyata ada piton." Li Nan melihat ular piton itu, dengan cepat ia mengambil sebuah pistol Yang ada disaku jaket sebelah kanannya. Perlahan Li Nan mengarahkan pistol itu ke ular piton
Duar .....!!! duar .!!!
Ular piton itu seketika hancur terbelah beberapa bagian.
Kesempatan Aluna untuk bisa kabur saat lelaki bercodet itu lengah.
"Mau kemana kamu Gadis kecil." Li Nan mencekal tangan Aluna.
Aluna menatap lelaki itu dengan dingin.
"Lepas."
"wow suara mu sangat merdu gadis kecil."
"Gadis kecil kau sangat cantik." Li nan menatap Aluna digelapan yang hanya ada sedikit cahaya bulan. Naluri lelaki nya muncul. Li nan sangat ingin sekali melahap gadis cantik itu.
Jika ingin bisa terlepas dari lelaki ini Aluna harus tenang. Aluna memikirkan bagaimana cara agar dia bisa kabur. Walaupun rasa sakit yang sudah tidak bisa ia tahan di pergelangan kakinya namun Aluna harus tetap bisa lolos !
"Kau mau apa?" Tanya Aluna kepada Li nan
"Gadis cantik, aku mau kamu." Li Nan menarik tubuh mungil Aluna agar lebih mendekat
"jangan kurang ajar!"
"Hey tenang lah gadis cantik, aku tidak jahat kita bisa bermain main dulu."
"lepas !!"
"Gadis kecill.. Ayo lah"
"Gila.. Singkirkan tangan kotor mu !"
"heh," Li nan sudah tak sabar lagi ingin mencicipi tubuh gadis itu. Li Nan menarik dan memegang pipi Aluna. Aluna yang tak tahan lagi dengan sikap Lelaki bercodet itu mengakat tangannya.
plak ..!!!! krekk !! Aluna menampar pipi Li Nan sekuat tenaga lalu menggigit tangan lelaki bercodet itu
"Sialan ! dasar gadis liar !"