Beberapa menit berlalu Aluna telah selesai mandi. Aluna masih mengenakan jubah mandi. Ia harus mencari baju agar bisa ia kenakan. Ia pun mendekati lemari yang memang sudah ada di kamar itu. Perlahan Aluna membuka lemari itu.
"Ah, kenapa baju pria semua?" Aluna bingung saat melihat isi lemari itu hanya ada baju pria. Dan lagi baju baju itu sangat mewah. Apakah ini punya Veer? atau punya Kenzo angkuh itu? tapi kalau di lihat lihat dari ukuran bajunya pasti baju baju ini adalah baju Kenzo. kalau baju Veer tidak akan sebesar ini pikir Aluna.
"Apa tidak ada ukuran yang pas? ini besar sekali. Kalau aku pakai pasti seperti orang orangan sawah." keluh Aluna.
Setelah beberapa saat telah mengacak lemari akhirnya Aluna menemukan kemeja panjang yang ukurannya tidak terlalu kebesaran. Aluna mengambil kemeja tersebut lalu memakainya. Aluna melihat pantulan dirinya di cermin.
"Oke ini tidak terlalu buruk. Walau masih kebesaran tapi setidaknya masih menutupi hingga lutut." Ucap Aluna pada diri sendiri. Aluna lalu merapihkan rambutnya. Rambut yang panjang ia gerai. Setelah selesai Aluna kembali ketempat tidur. Aluna bingung harus berbuat apa di kamar sebesar ini. Aluna bosan. Akhirnya ia memilih untuk keluar kamar.
********
- The House Kenz
Setelah menempuh perjalanan, Kenzo tiba di kediaman Kakeknya. Rumah kakek Kenzo bernuansa kemiliteran yang sangat unik. Kakek Kenzo dulunya adalah Jenderal paling terkenal di Kota J. Kakek Kenzo merupakan orang nomer satu pada masa kemimpinan yang mendapatkan pangkat dan gelar di akui Oleh seluruh penjuru Dunia. Maka tak heran jika sampai saat ini Beliau masih aktif di kemiliteran. Penjagaan di rumah kakek Kenzo tersebut juga sangat lah ketat. Bahkan semua pasukan militer angkatan darat dan udara secara diam diam sudah ditempatkan diarea tersebut. Saat kedatangan Kenzo di kediaman kakek ken, Kenzo di sambut ramah oleh para penjaga rumah.
"Tuan Muda Kenzo akhirnya tiba." Sapa seorang laki laki paruh baya yang diketahui orang kepercayaannya Kakek Kenzo. Dia biasa di panggil Paman Ran. Kenzo hanya mengangguk sekilas dan tersenyum membalas perlakuan paman Ran. walaupun Kenzo adalah orang yang sombong dan angkuh namun Kenzo tau mana yang harus ia hormati dan yang tidak.
"Wah, ada Nak Veer juga." ucapnya lagi paman Ran ketika melihat Kenzo tidak datang sendiri.
"Halo Paman Ran, senang bertemu anda." Jawab Veer dengan semangat.
"Paman dimana kakek?" Tanya kenzo
"Tuan besar sudah menunggu Tuan muda di Taman belakang tuan." Ucap paman Ran sopan.
"Ok." Jawab Kenzo singkat Tanpa banyak bicara lagi, Kenzo meninggalkan Paman Ran dan Veer begitu saja. Veer bahkan menggelengkan kepala.
"Dia masih seperti yang dulu paman.. pergi begitu saja seperti hantu hahha."
"Anak muda memang seperti itu Nak Veer." Paman Ran ikut tertawa.
"Ah yasudah paman aku pergi menyusul tuan muda angkuh itu dulu, jangan lupa buatkan teh kesukaan Kenzo ya paman."
"Baik nak Veer."
*****
Taman
Laki laki yang diketahui namanya Ken Zozhu dengan rambut beruban namun masih sangat gagah tengah asik membaca koran, ketika mendengar langkah kaki mendekati dirinya ia meletakkan koran tersebut.
"Kenzo Qeanu."
"hemmm, ada apa kakek menyuruhku kesini lagi?" Tanya Kenzo
"Ada yang ingin kakek bicarakan duduk lah terlebih dahulu Qean."
Kenzo menuruti apa yang dikatakan kakeknya. Kenzo duduk dengan tenang, dia menatap kakeknya yang sudah berusia 60tahun. Betapa Tuanya kakeknya itu.
"Kek, apa yang ingin kau bicarakan.? Hayo lah Qeanu masih banyak urusan."
"Heh bocah kecil, urusan kakek jauh lebih penting tahu tidak."
"Hem.. Tidak bisa kau jangan menganggu ku terus menerus kek, Aku sangat sibuk. 20 menit lagi aku ada pertemuan penting." Kenzo menghembuskan nafas berat. Kakeknya ini seperti anak kecil yang terus sangat merengek, menelpon setiap saat tanpa henti. Apa yang kakeknya inginkan sebenarnya?
"Huh Sombong sekali kau Sok sibuk !" jawab Kakek Ken sambil mengerucutkan bibirnya
"Kakek, aku serius. Jika kakek tidak ada yang ingin dibicarakan aku akan pergi."
"Hhuhu oke oke baik lah, sebenarnya aku ingin bertanya padamu apakah kamu benar benar tidak terlibat dengan Tiger ghost ?" Tanya Kakek Ken dengan serius.
Mendengar apa yang ditanyakan kakek nya Kenzo pun terdiam
"Apa maksud kakek?"
"Huh, kakek bertanya padamu apakah kurang jelas?"
"Pertanyaan kakek lucu sekali."
"Dari mana lucunya? Kau dasar Qean bodoh."
"Kek, sudah lah pertanyaan kamu ini membuat ku bingung. Aku akan ada rapat aku akan pergi." Kenzo bersiap untuk berdiri, jika terus disini tidak akan berakhir baik. pikirnya kenzo
"Kau sekarang sudah berani meninggalkan kakek mu yang belum selesai bicara Qean?"
"Kek, sudah ku bilang aku tidak mengerti apa yang kakek bicarakan? Berhenti bertanya berulang kali." Jawab Kenzo mulai kesal. Melihat wajah cucunya mulai kesal. Kakek ken tersenyum. Kenzo itu mudah sekali dibuat kesal. Kakek ken tidak akan melepaskan Kenzo begitu saja.
"Jangan pura pura bodoh!"
"Apa aku terlihat seperti seseorang yang bodoh?"
"kau ini benar benar membuat kakek darah tinggi !"
Ketika kakek dan cucu saling bertatap muka , paman Ran datang menghampiri mereka.
"Maaf menganggu tuan besar, Tuan Muda, Aku membawakan minuman kesukaannya Tuan Muda." Paman Ran meletakkan minuman itu diatas meja.
Kakek Ken menatap cucu lelakinya yang hanya diam saja.
"Qean duduk kembali dan minum teh kesukaan mu dulu!"
Kenzo menuruti apa kata kakeknya
"Terima kasih Paman Ran." Ucap kenzo
"Dengan senang hati tuan muda, silahkan diminum saya permisi."
Setelah kepergian Paman Ran, Veer pun datang menghampiri kedua kakek dan cucu itu.
"Veer kau kenapa berdiam diri disitu kemari dan duduk lah" Ucap Kakek ken ramah.
"Salam, Tuan Besar Ken."
"Iya Veer, silahkan duduk."
"tidak perlu tuan biar saya berdiri disini saja. Saya hanya ingin memberi tahu jika Tuan Muda akan ada rapat penting."
"Cucuku apakah sekarang sesibuk itu Veer?." Kakek Ken menatap cucu semata wayangnya. Sedangkan Kenzo hanya memutar bola matanya.
"Ya Tuan." jawab veer
"Haha dia sangat sibuk yaa sampai lupa kalau umurnya sekarang semakin tua." ledek Kakek Ken kepada cucu kesayangan itu yang sedang menikmati teh kesukaannya.
Veer menahan agar tidak tertawa atas apa yang dikatakan Kakek Ken barusan. Kenzo melirik Veer dan menatapnya tajam. Awas kau Veer ucapnya dalam hati.
"Kakek apa yang kau bicarakan? Aku masih sangat muda." Elak Kenzo
"Qeanu berkaca lah kau ini sudah 27 tahun. Apakah kamu akan terus sibuk dengan urusan bisnis mu?"
"Tentu."
"Kau ini benar benar anak keras kepala!"
"Sudah semestinya. Menurut kakek Gen siapa yang menurun kepadaku?" kini giliran Kenzo yang menyerang balik kakeknya.
Veer memperhatikan kedua kakek dan cucu yang sedang berdebat kecil itu. sungguh menakjubkan membuat Veer sangat iri.
Kakek ken tidak tahu apakah di harus tertawa atau menangis melihat betapa pintar nya cucunya itu. Kakek Ken tidak akan kalah dari cucunya. Kakek Ken harus mendrama kali ini.
"Qeanu ingat lah kakek mu ini sudah tua. Apakah kamu tidak kasian dengan kakek. Kakek butuh teman untuk menemani kakek bermain catur, menemani kakek minum teh di sore hari." Ucap kakek ken mulai sedih
"Jadi kakek kesepian?"
"Iya kakek sangat kesepian, apakah kamu tidak berniat untuk memberikan kakek seseorang yang bisa menemani kakek?"
"Kek, disini kan sudah ada banyak orang bagaimana mungkin kakek merasakan kesepian."
"Wuh ini berbeda rasanya !"
"Jangan bilang kakek bermaksud untuk menikah lagi agar ada yang bisa menemani kakek?"
"Bodoh ! Siapa yang mau menikah lagi. Nenek mu walau sudah tiada, Dia tidak akan tergantikan sampai kapanpun."
"Lalu apa yang kakek inginkan?"
"HUH KAPAN KAMU MEMBERIKAN AKU SEORANG CICIT!!!!!!!"
"Uhuk..."
*******