Clarisa hanya bisa menangis dan menunggu Fahri.
Dari kejauhan,Fahri melihat mobilnya dikelilingi orang banyak,dia langsung berlari ke mobilnya dan mengusir orang orang itu.
"Ngapain kalian?!Pergi!..Loh?Nayla?!Kamu lagi?Mau ngapain sih pakai bawa bawa geng kamu?"tanya Fahri dengan kesal.
"Seharusnya aku yang nanya kamu!Ngapain kamu bawa tukang sapu ini ke dalam mobil kamu?!Perbuatan kami tadi masih kurang ya...oopss!" Nayla keceplosan.
"Oh..jadi kamu yang buat Clarisa kayak gitu?!Awas aja kamu,besok aku laporkan semua nya ke kepsek!" Fahri langsung masuk ke dalam mobilnya.
"Clarisa,kamu nggak kenapa napa kan?"Tanya Fahri yang kelihatan sangat khawatir.
Clarisa hanya mengangguk dan menghapus air matanya.
Sesampainya di rumah Clarisa,Fahri mengantarkannya sampai ke depan pintu.
"Maa....Mama!Clarisa pulang!...", namun tidak ada jawaban.Clarisa melihat ada kertas terselip dibawah pintu,Clarisa mengambilnya dan membacanya.
Clarisa,mama sama papa lagi pergi keluar negri,ada proyek perusahaan. Kunci rumah mama taruh di bawah pot bunga.Makanan udah mama siapin,mama buatin rendang buat kamu,biar tahan lama,karena kami perginya sekitar semingguan.Baik baik dirumah ya sayang...
Clarisa pun mencari kunci dibawah pot bunga,namun tidak menemukan apa apa,dia pun menelfon mamanya.
"Halo ma...Kata mama kuncinya ada dibawah pot bunga tapi Clarisa cari gak ada!"
"Waduh..Clarisa,kunci rumah kebawa sama mama,untuk sementara kamu nginap di rumah Stella aja ya sayang..maafin mama ya!"
Clarisa dan Fahri langsung pergi ke rumah Stella.Sesampainya di rumah Stella,Clarisa memanggilnya,namun yang keluar adalah pembantunya.
"Non Stellanya dibawa ke rumah sakit sama nyonya",kata Bi Mina.
"Loh kenapa dibawa kerumah sakit bi?"tanya Clarisa.
"Tadi pas pulang sekolah Non Stella pingsan lagi,jadi dibawa Nyonya deh ke rumah sakit",jelas Bi Mina.
"Makasih ya bi!"kata Clarisa.Clarisa dan Fahri pun masuk ke mobil,dan langsung pergi.
"Yah gimana dong?!Aku harus tinggal dimana?Aduh...badanku sakit sakit semua..",Clarisa mengeluh.
"Emangnya beneran Clarisa dan gengnya itu ya yang jahatin kamu?", tanya Fahri.
"Iya,katanya gara gara aku ngedeketin kamu,padahal tadi kamu sendiri yang tiba tiba kasih aku minuman,jadi gini kan..",kata Clarisa.
"Iya deh aku yang salah,maaf ya", kata Fahri sambil memandang mata Clarisa.
"Iya aku maafin,tapi besok gimana kalau mereka datang lagi,tadi kan mereka udah lihat aku masuk ke mobil kamu,mereka pasti tambah marah",Clarisa masih takut.
"Udah tenang aja,besok kita laporkan perbuatan mereka ke kepala sekolah",Fahri menenangkan Clarisa.
"Eh..ngomong ngomong kita mau kemana?Dari tadi mutar mutar jalan aja,aku harus tinggal dimana nih?!", Clarisa bingung.
"Kamu nggak punya saudara atau siapa gitu?"tanya Fahri.
"Ada sih,sepupu aku ngekost,di dekat sini.Nah itu tuh yang warna hijau kostan nya!"kata Clarisa sambil menunjuk kostan warna hijau yang lumayan besar.
Fahri pun berhenti di depan kostan hijau itu.Clarisa langsung turun dan memanggil sepupunya yaitu Anindya.
"Anindya..Anindya..",namun tidak ada jawaban.
Clarisa menelfon Anindya, "Halo,Anindya kamu dimana?"
"Aku dirumah,kenapa?"
"Ooh,gak ada cuma nanya aja", Clarisa baru teringat bahwa Anindya sudah tidak ngekost lagi.
Fahri dan Clarisa masuk ke mobil,dan langsung pergi."Haduuh....gimana ini?!Aku mau tinggal dimana?" Clarisa sangat panik.
"Di sekitar sini nggak ada saudara yang lain atau yang kamu kenal?Gimana kalau kamu tinggal dirumah Tiara atau Khaila aja",Fahri memberi ide.
"Bisa aja sih,aku telfon Tiara deh!" Clarisa mengeluarkan handphonenya.
"Halo,Tiara,kamu ada di rumah kan?"
"Aku sama Khaila lagi pergi ke rumah tante aku,dan kami mau nginap dua hari,memangnya kenapa?"
"Oh..nggak ada apa apa,hanya bertanya",Clarisa menutup telfonnya.
"Clarisa!Gimana kalau kamu tinggal di rumahku aja untuk sementara?!" tanya Fahri.