Ternyata itu adalah Bela,adiknya Fahri yang saat ini menduduki bangku SMP.
Mamanya Fahri membuka kan pintu, Bela langsung masuk dengan wajah kesal.
"Dek,kok mukanya gitu?Sini,duduk dulu!Kenalan sama teman kakak!" Fahri mengajak Bela duduk,namun Bela langsung menaiki tangga menuju kamarnya.
"Itu adek kamu?"tanya Clarisa.
"Iya,maafin sikapnya ya,adekku emang suka gitu,sejak Papa aku pergi...dia gak punya tempat curhat lagi,jadi sekarang dia pasti ada masalah sama temannya",jelas Fahri.
"Iya,bahkan sama tante,ibunya sendiri,dia tetap gak mau cerita tentang masalahnya",kata mamanya Fahri yang tiba tiba datang.
"Kalau sama Fahri tetap gak mau?" tanya Clarisa.
"Ya jelas nggak lah,sama mama aku aja gak mau,apalagi sama aku!" jawab Fahri.
Tiba tiba,Bela turun dari kamarnya membawa buku dan pena.Ternyata Bela ingin menanyakan pr kepada Fahri.
"Kak Fahri,ini gimana sih ngerjainnya?"kata Bela sambil menyerahkan buku dan pena kepada Fahri.
"Waahh kalau Fisika kakak kurang faham",Fahri menyerahkan kembali buku dan pena kepada Bela.
"Fisika?!Kakak bisa bantu!"kata Clarisa yang membuat Bela terkejut.
"Oohh,jadi kakak bisa bantu?!Nih, nomor satu sampai sepuluh!"kata Bela sambil memberikan buku dan pena kepada Clarisa.
"Bela!Bisa sopan dikit nggak sama teman kakak,kamu udah di bantuin bukannya bilang makasih!"Fahri kesal dengan sikap Bela.
"Kakak kok lebih belain dia daripada aku,yang adik kakak itu dia atau aku?!"Bela juga kesal.
"Udah udah,gak usah berantem.Bela, lain kali sopan sama teman kak Fahri!"kata Mamanya Fahri.
"Mama juga belain dia daripada Bela..",kata Bela sambil menunjuk Clarisa.
"Udah udah,nih pr kamu udah selesai",kata Clarisa sambil memberikan buku kepada Bela.
"Makasih,awas aja ya kalau salah", Bela langsung pergi ke kamarnya.
"Clarisa maafin adik aku ya!"Fahri meminta maaf atas sikap Bela.
"Gak masalah kok!"kata Clarisa.
Mereka bertiga kembali melanjutkan obrolan hingga jam sembilan malam, Mamanya Fahri pun menyuruh Clarisa tidur di kamar tamu,dan semua orang pun tidur.
Keesokan harinya,Clarisa dan Fahri tidak sekolah karena ada guru di sekolah mereka yang meninggal dan semua guru pergi ke rumah yang meninggal tersebut,sehingga mereka libur.
Ketika siang hari,Bela pulang dari sekolahnya membawa sebuah buku di tangannya dan masuk kedalam rumah dengan ekspresi datar.
"Bela,udah pulang,gimana pr yang kemarin?"tanya Clarisa.
Bela hanya terdiam,dan tiba tiba dia membuka bukunya dan tersenyum, ternyata,Bela mendapat nilai Seratus.Bela pun memeluk Clarisa.
"Makasih ya kak!Aku dapat seratus", kata Bela.
"Tapi lain kali,kamu harus belajar sendiri dan memperoleh hasil dari usaha kamu sendiri,kalau kamu mau kakak bisa ajarkan!"ujar Clarisa.
"Iya kak,aku akan belajar,maafin sikap aku yang kemarin ya kak, sebenarnya kemarin aku lagi kesal karena di sekolah aku banyak masalah",kata Bela.
"Emangnya ada masalah apa?Masalah sama teman ya?Atau mungkin pacar?"tanya Clarisa.
"Tapi,jangan bilang bilang ya kak, sebenarnya,aku ada masalah sama sahabat aku,jadi waktu itu,sahabat aku ulang tahun,aku lupa ngucapin selamat,dan dia nggak mau bicara lagi sama aku,aku mau minta maaf sama dia,tapi aku nghak tau caranya gimana?!",Bela mulai curhat kepada Clarisa.
"Kakak punya ide!Sini kakak bisikkan",Clarisa membisikkan sesuatu pada Bela.