Trouble Maker

"Wah...ide kakak bagus juga,nanti kakak temanin aku ya beli barang barang yang dibutuhkan",Bela terlihat sangat senang setelah dibisikkan sesuatu oleh Clarisa.

"Wah,ada yang udah akrab nih!"kata Fahri yang tiba tiba datang.

"Iya,liat nih kak,aku dapat nilai seratus,pr Fisika yang kemarin dikerjakan kak Clarisa!"Bela menunjukkan bukunya kepada Fahri.

"Kalau gitu yang dapat seratus bukan kamu,tapi Clarisa!Lain kali kamu belajar sama Clarisa,dia itu pintar,nggak kayak kamu!"kata Fahri meledek Bela.

"Iya deh iya,aku belajar sama kak Clarisa,oh ya,kak Fahri nanti sore bisa temani Aku dan kak Clarisa ke toserba di ujung jalan kan?Ada yang mau kami beli!",kata Bela.

"Oke deh!"Fahri menaikkan jempolnya.

Sore hari pun tiba,mereka bertiga pergi.Sesampainya di toserba, Clarisa dan Bela masuk kedalam, sedangkan Fahri,menunggu di dalam mobil.

Fahri menunggu di mobil dan tidak melakukan apa apa.Tiba tiba dia melihat Nayla,Nayla masuk kedalam toserba itu.Fahri pun turun dari mobilnya dan ikut masuk,ia takut Nayla bertemu Clarisa.

Fahri membuntuti Nayla,dan ternyata benar,Nayla dan Clarisa bertemu.

"Heehh...kamu lagi,belum puas kuhajar kemarin?!Kamu minta dihajar lagi?!"Nayla ingin menampar Clarisa,namun tangannya ditahan oleh Fahri.

"Nayla!Udah cukup,kamu ini maunya apa sih?!Kamu nggak suka Clarisa dekatin aku?!Aku yang dekatin Clarisa,karena dia baik,nggak kayak kamu,pergi kamu!"Fahri sangat marah.

"Awas kamu Clarisa!"Nayla mengancam Clarisa yang bersembunyi di balik Fahri,kemudian Nayla pergi.

"Udah Clarisa kamu nggak usah takut sama Nayla,kan ada aku!"Fahri memeluk Clarisa.

"Iiihh..Apaan sih peluk peluk!" Clarisa melepaskan pelukan Fahri.

Tiba tiba Bela datang dengan membawa beberapa barang di tangannya.Mereka pun menuju kasir.Setelah membayar,mereka pun pulang.

Sesampainya di rumah,Clarisa dan Bela turun dari mobil.Tiba tiba seseorang mendorong Clarisa dari belakang,Clarisa terjatuh dan kepalanya terbentur trotoar, untungnya Clarisa tidak pingsan.

"Kamu siapa sih?!Kenapa kamu dorong kak Clarisa!"Bela sangat marah dan mendorongnya.

"Kamu masih kecil lebih baik kamu diam,ini bukan urusan kamu..."

"Nayla?!Ngapain lagi kamu kesini?! Clarisa,kepala kamu kok berdarah?" Fahri langsung menghampiri Clarisa.

"Kak Clarisa di dorong sama kakak jahat ini",Bela menunjuk Nayla.

"Apaan sih nunjuk nunjuk,mau aku patahin tangan kamu.."Nayla memutar tangan Bela.

"Aduuhh...Kak Fahri!"Bela kesakitan.

"Nayla,kamu jahat banget sih, Pertama jahat sama Clarisa, sekarang kamu mau jahat sama adik aku?!"Fahri sangat marah.

"Jadi ini adik kamu?!Maaf ya,kakak gak sengaja,siapa nama kamu?Bela ya?Namanya cantik seperti orangnya,oh ya kenalin,nama kakak Nayla,calon kakak ipar kamu!" dengan percaya diri Nayla mengulurkan tangannya.

Bela langsung masuk kedalam rumah sambil memegang tangannya yang masih sakit,Fahri pun membawa Clarisa masuk.

"Awas kamu ya Clarisa,aku nggak akan berhenti sampai kamu jauhin Fahri,awas kamu Clarisa!"Fahri menutup pintu dengan keras dan tak menghiraukan Nayla.