Clarisa..

"Ya ampun ini Clarisa kenapa,tante ambil kotak p3k ya!"Mamanya Fahri pergi.

Fahri membawa Clarisa ke sofa, sedangkan Bela mengambil air putih. Mamanya Fahri datang membawa kotak p3k.

"Sini,biar aku yang obatin luka di kepala kamu!"Fahri mengambil kotak p3k dan membukanya.Clarisa tidak sempat menolak,Clarisa pun pasrah.

"Nih kak,minum dulu",Clarisa meminum air putih dari Bela selagi Fahri mengobati lukanya.

"Ini ulah Nayla lagi ya?"tanya Mamanya Fahri yang sedari tadi masih bingung.

"Ya iya lah ma,siapa lagi kalau bukan dia.Luka Clarisa yang kemarin belum sembuh,udah ditambah lagi sama Nayla,dan tadi dia juga mutar tangan Bela",jelas Fahri.

"Yaudah,Clarisa kamu mandi dulu, lalu istirahat ya",kata Mamanya Fahri sambil menutup kotak p3k.

Clarisa pun mandi,lalu istirahat.

Keesokan paginya,Fahri dan Bela turun dari kamar dengan memakai seragam sekolah.Mereka menuju meja makan untuk sarapan.

"Loh,Mama!Clarisa mana?Kok belum keluar?"Fahri bingung,karena biasanya jam segini Clarisa sudah bangun.

"Yaudah,Bela!Tolong kamu lihat ke kamarnya ya!"kata Mama Fahri sambil mengoles selai coklat di atas sepotong roti.

Bela pun pergi ke kamar Clarisa,dia membuka pintunya dan melihat Clarisa masih berbaring di kasurnya.

"Kak..Kak Clarisa,bangun kak!"Bela membangunkan Clarisa dengan lembut.

Namun,Clarisa tak kunjung bangun, Bela menyangka Clarisa sakit,Bela memegang dahi Clarisa,dan ternyata panas!

"Mama,kak Clarisa sakit!"Bela langsung berteriak.

Fahri dan Mamanya langsung bergegas ke kamar Clarisa,sepotong roti yang hendak di makan Fahri harus menunggu.

Sesampainya di kamar,raut wajah Fahri menunjukkan bahwa dia sangat panik.

"Maa...Badannya panas",kata Bela yang masih memegang dahi Clarisa.

"Yaudah,kalian berdua sarapan aja, nanti Mama bawa Clarisa ke rumah sakit,oh iya,Fahri!Nanti kamu jangan lupa bilang sama teman Clarisa kalau Clarisa sakit",Mamanya Fahri menyuruh Fahri dan Bela bersiap.

Fahri dan Bela pergi ke ruang makan untuk sarapan.

"Kak Fahri!Kakak suka ya sama kak Clarisa?"tanya Bela.

"Apaan sih,kamu masih kecil,gak usah ikutan urusan kakak",Fahri menggigit sepotong roti di tangannya.

"Lagian kak Fahri,kalau kak Clarisa kenapa kenapa pasti kak Fahri panik.Bela itu lagi butuh kakak perempuan untuk curhat,jadi kalau kak Fahri suka sama kak Clarisa, terus nikah,Bela bisa setiap hari curhat sama kak Clarisa",kata Bela panjang lebar.

"Pemikiran kamu panjang banget, kakak aja belum lulus SMA,belum kuliah,belum kerja,gimana mau nikah?"ujar Fahri.

Bela hanya diam dan menghabiskan sarapannya.Setelah itu mereka berdua berpamitan dan berangkat ke sekolah.

Mereka berangkat mengendarai mobil Fahri,karena sekolah Bela searah dengan sekolah Fahri.

Sesampainya Fahri di sekolah,dia langsung menuju ke kelas Clarisa, di kelas Clarisa dia melihat Stella sedang membaca buku.

"Permisi,bisa kesini sebentar?"Fahri memanggil Stella seperti itu karena dia tidak tau nama Stella.

"Nama kamu siapa?"tanya Fahri.

"Stella,kamu Fahri kan?"Stella tersenyum.Stella adalah salah satu cewek yang menyukai Fahri.

"Stella,nanti kalau guru bertanya Clarisa kemana,dia sakit",kata Fahri.

"Loh,kok kamu tau?"tanya Stella.

"Dua hari ini dia nginap di rumah aku dan tadi pagi dia tiba tiba demam,aku pergi dulu ya ke kelasku",Fahri langsung pergi.

Stella sangat cemburu melihat sahabatnya sendiri dekat dengan cowok yang disukainya,bahkan nginap di rumahnya,entah apa yang dipikirkan Stella sekarang mengenai Clarisa.

Stella pun kembali ke tempat duduknya.Satu persatu teman sekelasnya datang.Stella masih kesal.

"Stella!"Seseorang memanggilnya dari pintu,Stella pun menoleh.