Calon Besan??

Fahri mengangkat telfonnya.

"Halo Clarisa!Kamu apa kabar?Kok Kamu gak ada nelfon Mama?Kamu mau dibawain sesuatu gak?Clarisa!Kenapa diam aja?!"Ternyata telfon itu dari Mama Clarisa.

"Halo Tante!Ini Fahri,temannya Clarisa,Clarisa selama ini tinggal di rumah Fahri,dan sekarang Clarisa lagi sakit....",belum sempat Fahri melanjutkan kalimatnya,sudah didahului oleh Mamanya Clarisa.

"Apa?!Tinggal di rumah kamu?!" Mamanya Clarisa sangat terkejut.

"Iya tante,tapi di rumah saya ada mama saya dan adik saya,jadi kita nggak cuma berdua kok dirumah..", suara Fahri yang terlalu kuat membuat Clarisa terbangun.

"Fahri,siapa yang telfon?"jawab Clarisa dengan suara yang sangat lembut.

"Ini,Mama kamu!"Fahri menyerahkan telfonnya kepada Clarisa.

"Halo Ma,Mama kapan pulang?" sepertinya Clarisa ingin cepat pergi dari rumah Fahri.

"Clarisa,kamu sakit?!Kamu dimana?"

Mamanya Clarisa sangat khawatir.

"Iya,Clarisa demam,Clarisa tinggal di rumah Fahri,disini ada Mama sama adiknya Fahri,mereka baik kok,Mama tenang aja",Clarisa mencoba menenangkan Mamanya.

"Yaudah,Mama kesana sekarang ya, kamu sms alamat lengkapnya ya!Mama mau ke bandara dulu!"kata Mama Clarisa yang langsung menutup telfonnya.Clarisa langsung mengirim alamat rumah Fahri melalui sms ke Mamanya.

"Maaf ya,kamu jadi bangun",kata Fahri.

"Mama kamu mau kesini ya?"tanya Mamanya Fahri yang sudah bersiap menyambut tamu.

"Iya Tante,Tante gak keberatan kan?"Clarisa pikir kedatangan Mamanya akan membuat Mamanya Fahri repot.

"Tante malah senang ada tamu, yaudah,Tante kebelakang dulu ya, Tante mau masak",Mamanya Fahri langsung pergi.

Clarisa berusaha untuk duduk,dia merasa agak baikan.Mungkin karena sudah mengobrol dengan Mamanya.

"Kak Clarisa benaran udah baikan?" Bela sangat khawatir kepada Clarisa.

"Iya Bela,kamu tenang aja,Kakak mau ke dapur dulu ya,mau bantu Mama kamu masak",Clarisa berusaha untuk berdiri sambil dibantu oleh Fahri.

Bela dan Fahri mengikut Clarisa ke dapur, sesampainya di dapur,Clarisa mencium bau sambal terasi,ternyata Mamanya Fahri membuat sambal terasi.

"Tante buat sambal terasi?"tanya Clarisa.

"Iya,semoga Mama kamu suka sambal terasi buatan tante",kata Mamanya Fahri.

"Tante kok bisa tau?Sambal terasi itu memang kesukaan Mama Clarisa", ternyata Mamanya Clarisa sangat suka sambal terasi.

"Ini namanya 'Naluri calon besan', jangan jangan Kak Fahri sama Kak Clarisa berjodoh,makanya Mama sudah mempunyai Naluri calon besan",Bela memang suka asal.

"Apaan sih kamu Bela,ada ada aja!" Fahri terlihat sangat kesal dan malu.

"Suka banget sih kamu ganggu kakak kamu,tapi semoga aja yang kamu bilang itu benar",Mamanya Fahri memihak pada Bela.

Bela menjulurkan lidah kepada Fahri, lalu Bela pergi ke kamarnya untuk mengganti baju.Begitu juga dengan Fahri.

Setelah mengganti baju,Bela dan Fahri kembali ke dapur.Mereka berempat masak bersama.

Malam pun tiba,Clarisa menunggu ketibaan Mamanya.Tiba tiba Mamanya menelfon.

"Clarisa!Mama udah di depan,coba kamu keluar!"Clarisa pun keluar dan ternyata Mamanya memang sudah di depan.

"Ayo masuk Ma!"Clarisa dan Mamanya masuk dan duduk di sofa.

Clarisa langsung pergi ke dapur dan memberitahu bahwa Mamanya sudah sampai,Fahri dan Bela langsung ke depan,sementara Mamanya Fahri menyiapkan air minum.

Sesampainya di depan Fahri dan Bela menyalami Mamanya Clarisa,kemudian duduk di sofa.

Mamanya Fahri pun datang membawa nampan berisi minuman.Dari jauh Mamanya Fahri merasa tak asing dengan Mamanya Clarisa.

"Loh,Dewi?!"Mamanya Fahri mengenal Mamanya Clarisa."Ayu?Ini benaran Ayu kan?"Mamanya Clarisa juga mengenal Mamanya Fahri.

"Mama kenal sama Mamanya Fahri?" tanya Clarisa yang bingung.

"Iya Mama kenal,Ayu ini sahabat Mama dari kecil,bahkan sampai kami sudah punya anak,namun enam belas tahun yang lalu Ayu dan keluarganya pindah,sejak saat itu kami tidak pernah bertemu lagi,dan sekarang ternyata....",Mamanya Clarisa tidak sanggup melanjutkan kalimatnya karena terlalu senang,mereka langsung berpelukan.