Menjadi Istri Chi Zuxu? Jangan Harap!

Sesampainya di rumah keluarga Chi, Chi Yi tidak mengira ternyata dia kedatangan tamu tak diundang. Tamu itu adalah adalah Su Jieyu, teman Chi Zuxu saat masih kecil. Waktu dia masih sangat kecil, gadis itu sering datang ke rumah untuk mencari pamannya, alasan yang digunakannya selalu sama, yaitu untuk meminta membantunya belajar. Kenapa harus paman yang mengajarinya sih! Dia kan bukan guru! Pikirnya. Setelah pamannya pergi keluar negeri, dia pun tidak pernah lagi datang ke rumah keluarga Chi.

Namun, lihatlah sekarang, baru saja Chi Zuxu kembali, Su Jieyu sudah menampakkan batang hidungnya lagi. Chi Yi penasaran alasan apa yang akan digunakannya untuk datang kemari. Apakah masih datang untuk minta diajari? Sayangnya, mereka sudah lama lulus dari sekolah.

"Xiaosi, kemarilah. Lihat siapa yang datang?" Chi Yi baru saja memasuki rumah, ketika Nyonya Besar keluarga Chi, yang merupakan neneknya memanggil. Dia lalu menunjuk Su Jieyu, "Apa kamu masih ingat gadis ini? Dia Jieyu".

Chi Yi tidak ingin menyapa Si Jiyeu, karena sejak kecil dia tidak menyukai wanita ini. Setiap kali berada di hadapan para orang tua, gadis itu selalu memperlihatkan wajah yang ceria, hangat dan lembut, namun wajahnya langsung berubah ketika para orang tua tidak ada, gadis itu menjadi sangat galak terhadapnya. Bahkan, saat melihat Chi Yi kecil yang suka menempel kepada Chi Zuxu, dia tak sungkan memperingatkannya dengan keras agar tidak menjadi seperti nyamuk yang mengganggu. Huh! Hanya ada satu kata untuknya, munafik! Batin Chi Yi.

Chi Yi hanya berjalan melewati Su Jieyu, pandangannya jatuh kepada Chi Zuxu yang berada di sebelah gadis menyebalkan itu. Rupanya pamannya juga sedang melihatnya dengan tatapan yang sangat tajam. "Bukankah harusnya kamu menyapanya? Kamu sudah besar, tetapi kenapa tidak punya sopan santun seperti itu!" Katanya.

"Tidak mau!" Selesai berbicara, Chi Yi membuang muka dan langsung naik ke lantai atas. Melihat sikapnya, Su Jieyu hanya berdiri dengan canggung.

"Anak satu itu..." Nyonya Besar keluarga Chi menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata, "Dia pasti seperti ini karena aku terlalu memanjakannya."

Chi Zuxu mengerutkan kening karena tidak senang dengan sikap Chi Yi. Apakah suasana hati gadis itu sedang tidak baik? Kenapa? Pikirnya.

"Jieyu, jangan diambil hati ya. Anak itu terlalu aku manjakan sejak kecil. Dia juga memang keras kepala dari dulu, tetapi hatinya tidak jahat kok". Nenek Chi Yi berbicara atas nama cucunya.

"Tidak apa-apa, Bibi. Aku tidak akan marah kepada anak kecil." Su Jieyu tersenyum dengan wajah tidak peduli.

Chi Zuxu berdiri dan berkata, "Aku akan ke atas untuk melihat Chi Yi."

"Baiklah, jangan memarahinya ya. Sepertinya suasana hati Chi Yi sedang tidak baik, maklumi dia." Kakek Chi Yi merasa khawatir sehingga dia berpesan kepada anak laki-lakinya itu.

Chi Zuxu merasa kesal dan berkata, "Ayah, jangan terlalu memanjakan dia!"

Bagaimana mereka tidak memanjakannya? Semua orang di keluarga Chi memanjakan Chi Yi. Siapa suruh tiga generasi keluarga Chi, hanya memiliki satu cucu? Keluarga Chi hanya memiliki satu cucu perempuan, yang terkecil pula, siapa yang akan tega memarahinya? Walaupun ayahnya tidak mempunyai hubungan darah dengan keluarga tersebut, tetapi sejak dulu mereka tidak pernah menganggap ayah dan anak ini adalah orang luar.

Melihat Chi Zuxu naik ke atas, Su Jieyu pun mengikutinya, "Paman, Bibi, aku ke atas untuk melihat keadaan Chi Yi ya. Kebetulan aku memiliki hadiah untuknya."

"Baik, baik, Jieyu, kamu memang sangat perhatian. Cepatlah menikah dengan Chi Zuxu dan menjadi menantu…"

"Ibu, kamu berpikir terlalu jauh!" Potong Chi Zuxu saat mendengar kalimat ibunya. Sejak dulu tidak banyak ekspresi di wajah tampan dan dingin pria itu.

Chi Yi yang berada di lantai dua mendengar ucapan neneknya dengan sangat jelas. Dia tidak tahu mengapa hatinya terasa sangat panas mendengar kalimat itu. Membiarkan Su Jieyu menikah dengan Chi Zuxu dan menjadi bagian di keluarga Chi? Jangan mimpi! Aku adalah orang pertama yang tidak setuju akan hal itu. Alasannya? Tentu saja karena aku membenci gadis genit itu. Huh! Batinnya.

Chi Yi berbalik dan masuk ke dalam kamarnya. 

Baangg!

Dia membanting pintu dengan sangat keras untuk melampiaskan kekesalan yang ada di hatinya.