Trik yang Murahan

Sesampainya di rumah, Li Beinian melihat Li Xueqing bersenandung sambil menuruni tangga. Sepertinya suasana hatinya sedeang baik.

Saat melihat Li Beinian suasana hati Li Xueqing terlihat semakin baik, dia tertawa dan berkata, "Wah, kamu dari kantor polisi ya?"

Li Beinian sejak pagi mengalami banyak hal, saat mendengarkan hal itu dia hanya memberi tatapan dingin kepada Li Xueqing.

Tatapan itu begitu dingin, dapat dikatakan ada kebencian yang tersirat di dalamnya.

Tatapan itu membuat Li Xueqing sedikit ketakutan.

Lalu dia marah dan berkata dengan suara keras, "Apa maksud dari tatapanmu itu?!"

Li Beinian memalingkan pandangannya dan tidak mempedulikan Li Xuewing, dia tidak mengatakan apapun dan berjalan melewatinya.

Li Xueqing marah karena merasa diacuhkan. Dia menggertakan gigi dan mengulurkan tangannya menjambak rambut Li Beinian dan berteriak, "Apa-apaan sikapmu itu?! Tidak berpendidikan, tidak memiliki sopan santun terhadap kakakmu. Kamu tahu itu?"

"Lepaskan." kata Li Beinian dengan suara dingin sambil melihat ke arah Li Xueqing dengan tatapan penuh kebencian.

Li Xueqing merasa semakin marah dan tidak melepaskan Li Beinian, dia mengulurkan kakinya dan menendang tubuh Li Beinian.

Li Beinian tertawa dingin kemudian dia berbalik badan dan membalas tendangan Li Xueqing.

Saat Li Xueqing belum sempat membalas lagi, tangannya yang menjambak rambut Li Beinian terlepas dan ia terjatuh.

"Ah!" Li Xueqing berteriak dengan sangat keras seolah kaca yang ada di ruangan itu bisa saja pecah karena lengkingan suaranya.

Tapi saat Li Xueing mengira tubuhnya akan terjatuh dia malah merasa merasa tubuhnya seperti melayang.

Jantungnya berdegup kencang dan keringat dingin mengalir di wajahnya, Li Xueqing membuka matanya dan melihat jarak lantai dan tubuhnya yang masih jauh.

"Bagaimana, asik?" terdengar suara dingin mengolok, wajah Li Beinian sangat datar saat mengatakan itu.

Li Xueqing menoleh dan melihat wajah Li Beinian.

Mata Li Beinian berbinar melihat Li Xueqing dengan bahagia karena berhasil mengerjai Li Xueqing.

Li Xueqing merasa dirinya adalah mainan yang sangat asik untuk dimainkan.

Li Xueqing merasa sangat marah dan saat dia baru saja akan membuka mulutnya dia malah melihat senyum kecil di wajah Li Beinian kemudian dia melepaskan tangannya yang memegang kera baju Li Xueqing.

"Ah!" Li Xueqing terjatuh di atas lantai dengan cukup keras hingga terdengar suara benda terjatuh.

Li Xueqing merasakan wajahnya kesakitan, lalu dia mengerutkan alisnya dan berusaha untuk bangkit berdiri.

"Yah… Maaf ya, tanganku tidak cukup erat memegangmu. Sakit ya?"

Li Xueqing lebih berharap Li Beinian akan langsung pergi tapi kata-katanya barusan malah membuat Li Xueqing semakin marah tapi Li Xueqing tidak dapat membalas perkataan itu saat itu juga karena rasa sakit yang dia rasakan di sekujur tubuhnya. Kemudian dia menggertakan gigi, mengumpulkan tenaga dan berkata, "Jelas-jelas kamu sengaja! Aku akan memberitahu papa, lihat saja nanti kamu akan mendapat masalah!"

Li Beinian tertawa kemudian dia melihat ke arah Li Xueqing dan berkata, "Maaf ya, aku memang sengaja."

Sikap Li Beinian yang tenang seperti ini benar-benar membuat Li Xueqing semakin marah, tapi tidak ada satu katapun yang keluar dari mulut Li Xueqing.

Li Beinian masih tertawa sambil berjalan pergi menaiki tangga, matanya yang berbinar terlihat seperti bintang-bintang yang ada di langit.

Lalu Li Beinian berhenti sejenak dan berbalik badan kemudian dia tertawa sambil berkata, "Trik murahan, lebih baik lain kali kamu tidak menggunakannya lagi jika tidak balasannya tidak akan sesederhana ini."

"Kamu…" Li Xueqing menatap Li Beinian dengan penuh kemarahan.