Dititik kemungkinan ini, aku tangkap niat baikmu.. yang berusaha untuk tetap setia kepadaku, meninggalkan dia, memilihku kembali pada akhirnya..
Mencoba mempertahankan apa yang telah dimulai sejak dulu, hubungan ini tak sekedar cinta biasa, didalamnya kini telah tumbuh membesar sesuatu yang bernama "harapan", pun aku tau karenanya kau memiliki tanggung jawab yang sama besarnya dengan ku untuk bersama-sama mempertahankan ikatan cinta ini.
Lantas untuk apa pula aku harus kecewa jika ternyata semua dugaanku tentang kesetiaanmu tidak seperti yang aku harapkan sebelumnya, kamu telah menghianati aku.. menghianati cinta kita. Pada posisi ini aku merasa telah menjadi yang benar.. aku dan kamu telah dijodohkan Tuhan, sepertinya begitu, dan sebagai manusia, aku harus selalu mensyukurinya dengan tidak membiarkan diriku mencoba merusak kebaikan Tuhan, mengecewakan Dia… sempurna kiranya tanpa peduli terhadap kemungkinan aku akan sakit hati, aku akan tetap melanjutkan hubungan cinta ini, menyempurnakannya menuju bahtera rumah tangga.. lantas selalu setia menjagamu sampai tua hingga kiranya hanya kematian yang bisa memisahkan kita.
Rinar.. !! kamu tau ?? Laki-laki juga punya insting, dia berpikir mengikuti naluri kelaki-lakiannya.. indera penciumannya tajam setajam pisau belati, telinganya peka terhadap input suara yang datang dari kanan kirinya, maka akupun seperti itu, telah kutangkap semua ketidak beresan ini, rasanya aneh saja, kamu yang selalu berusaha menutupinya malah semakin kentara terlihat kepayahan didepan mataku.. tanpa bicara aku bisa menerka, tanpa perlu bertanya, aku telah tau jawabannya seperti apa.
Antara kamu dan dia sebenarnya telah aku ketahui, hubungan yang hanya sebatas teman tidaklah sebagaimana teman seperti biasanya, curigaku memuncak ketika melihat tingkahmu yang selalu berusaha menunjukan sikap manja kepadaku didepannya, memperlihatkan kemesraan didepan Jhodi hanya untuk memberitahunya bahwa hubungan kita baik-baik saja.. polos rasanya caramu menutupi semuanya, aku tau kau tak terbiasa dengan kebohongan.. tapi kenapa kamu lantas jadi sebodoh itu ? nekad atau apa ?? sebagai kekasihmu aku kurang apa ?? diduakan di selingkuhi… dikhianati… aku bersabar diri, dan hanya karena aku benar-benar menyangimulah maka aku selalu berada satu langkah darinya, cinta juga butuh pembuktian, bukan sekedar cuap-cuap, cinta juga harus dibentuk lantas dijaga sepenuh hati.
Bukan hanya pasrah menunggu malaikat datang menembakkan panah asmara kita pada sang pasangan.
Mencintaimu perlu sebuah keyakinan yang besar, agar apa yang kuperbuat untukmu bisa membawaku pada satu ruang bahagia yang sempurna, cintamu mengajarkanku kesabaran, berusaha melewati masa-masa sukar dalam hidupku tanpa tergesa-gesa, cintamu tidak mengajariku pura-pura, atau lakon sandiwara mengharap puji-puji, cintamu adalah kesungguhan yang nyata, kesadaran penuh akan hati, bukan asal muasal dari benci lantas jatuh cinta akhirnya, tidak sama sekali, cintamu adalah proses pencarian yang paling rumit, menemukanmu itulah sejauh-jauhnya perjalanan waktu ini melangkah.
Maka apa yang kuinginkan darimu kemudian adalah konsistensi mu mempertahankan hubungan ini, sebagaimana caraku membuatmu agar selamanya bahagia denganku, katamu kamu hanya ingin bahagia denganku bukan ??
Maka menikahlah denganku saja, membina rumah tangga surga yang akan kita tinggali bersama anak-anak cinta kita kelak, dihalaman depan rumah kita mereka bermain petak umpet, yang satu mencari, yang lainya sembunyi.. lalu anak kita yang laki-laki akan dengan sangat jailnya menggoda kakaknya yang perempuan agar rela melepaskan boneka kesayangannya, yang menjadi kakak akan dengan sangat rewel memaksa si adiknya agar menghentikan kejailannya.. lalu berlarilah ia kepada kita mengadu.. aku sebagai ayahnya akan membela kakaknya, dan kamu sebagai ibunya akan melindungi adeknya dari kemarahan si kakak, lalu menasihati si adek agar tak jahil pada kakanya, setelah mengucapkan janji maka si adek, dengan tuntunan mu akan meminta maaf pada kakaknya.. lantas mereka tertawa bersama, sambil berkerjaran kembali.. akh Rinar !! terlalu sempurna khayalku kiranya, tapi masa depanku ada padamu, masa depanmu ada padaku juga bukan ?? berbicara keinginan, hanya ada dua pintaku padamu.. menikahlah dan setialah…
Yang terbaik dari hidup, adalah mencintaimu sampai batas usiaku..
Lupakan Jhodi, lupakan segala-galanya, lupakan semua kenangan tentangnya, lupakan semua jejak tertinggal dalam memori ingatanmu. Kita akan membentangkan kain putih yang panjang didepan kita, sepanjang harapan kita akan kebahagiaan itu sendiri.. kita hanya akan mewarnainya dengan bahagia, tanpa cekcok, tanpa debat saling menyalahkan, kita akan mewarnai biduk rumah tangga dengan aneka rupa warna keceriaan.. melukisnya dengan sejumput senyum.. akulah laki-laki untuk hidupmu, dan tidak lagi ada dia, akulah calon suamimu, imam bagi jiwamu.. pemimpin kehidupanmu, pendampingmu di bumi dan dilangit kelak.
Aku lah sang kusir delman yang akan mengajak mu pergi ke bulan…
Kita akan kubur semua yang pernah terjadi dimasa lalu, memusnahkannya dari ruang memorabilia.. kita akan memulai hidup baru yang jauh lebih indah sayang ! kita akan bakar boneka-boneka pemberiannya, kita akan musnahkan segala hal yang pernah menjadi hadiah darinya untukmu, tak ada lagi buku-buku novel, tak ada lagi CD music, jam tangan, liontin mutiara, botol-botol parfum.. sobekan tiket bioskop atau apalah.. semuanya menjadi barang haram yang tak boleh kita bawa dalam kehidupan kita nanti..
Menikah adalah melupakan masa lalu, dan berumah tangga adalah mempersiapkan kebaikan masa depan.
"aku telah banyak kehilangan dalam hidupku, mungkin cinta tak pernah singgah menemuiku, aku ini seorang musafir, hanya berteman kesedihan sepanjang perjalanan… lalu menemukanmu, itulah mukzizat untukku, aku akan mempertahankanmu, menjagamu dengan ujung nyawaku…."
Tinggalkan untukku satu mimpi dikemudian hari, ketika segalanya mengendap ia menimbun harapan, dan lahirlah pohon angan-angan.. sederhana saja rasanya, aku ingin menjadi kekasih bagi jiwa, bagi rasa.. membangun rumah cinta untuk kita tinggali bersama..
Disana kita melihat anak-anak cinta kita bermain dihalaman bulan, bersama dengan cerianya mereka menghitung bintang satu persatu, membagi rasa membagi indahnya hati.
Sempurnalah segalanya, kau memberi isi untuk satu ruang kosong dihatiku, melengkapi ketidak sempurnaanku, menggenapi hitungan yang kurang.. aku selalu menyukai tatapan matamu Rinar !!, melihat kejujuran dari pengharapanku, yang aku ukir jauh sebelum aku terjaga dari tidur yang melelahkan ini..
Mari belajar menulis cinta, tentang kamu.. tentang aku juga, dihatimu.. dihatiku juga.. lalu kita catat dibukukan berbab-bab banyaknya.. berhalaman-halaman, dihatimu.. dihatiku juga, mengenang semua yang indah tentang kamu tentang aku juga tentunya…
Malam ini kita akan tidur bersama kehangatan, bermimpi tentang indahnya surga, berdua saja.. hanya mata kita yang saling memandang, hanya bibir kita yang saling melempar senyum.. bersama pelukan bintang-bintang..
Jadilah malaikat hatiku Rinar !! yang memberi damai ketika kelelahan, mencintaiku dalam keabadian, seabadinya sungai yang mengalir dibening hatimu. Ada yang lekas ingin aku temukan, mendapatkan mimpi yang menjadi kenyataan.. tentang segala hal yang bisa membuatku bahagia.. dilautan cintamu yang kekal, menjemput apa yang telah menjadi bagianku selama ini.
............…
Pk. 02.35 setelah selesai shalat Tahajud
Arya merapihkan sejadah dan tasbihnya, lantas bergegas bangun beranjak mengambil segelas air putih, baju koko putihnya, sarung kotak-kotak merahnya.. masih melekat dengan setia di tubuhnya, malam hanya sunyi yang terasa, ia paham dengan apa yang terjadi, mencoba mendewasakan pikirannya.. malam-malam terakhir ini ia rajin Shalat Tahajud, amanat dari sang bunda tercinta ketika ia tertimpa kesusahan.. mencoba meminta ketenangan pikiran pada sang Khalik.
Yang memberatkan pikirannya hanyalah satu, Rinar… tentang dia segalanya, pernikahannya tinggal hitungan minggu, tapi mengapa yang terjadi seolah-olah minggu-minggu ini waktu berjalan sangat lambat.. melambat seperti bekicot saja, di rentang waktu tersebut, semua kesabaran.. keyakinan, cinta.. rasa sayang, cemburu.. diujinya.. dikurasnya habis-habisan. Benar-benar melelahkan hari-harinya.. tersikasa dalam perasaan yang entah apa namanya.. inikah yang disebut dendam amarah itu ??
Tersadar dengan apa yang terjadi antara dia, Rinar dan Jhodi.. emosinya memuncak ketika tingkat kesabarannya hampir saja habis, geramnya ia serasa ingin melabrak mereka, menentukan siapa yang paling tanguh diantara dia dan Jhodi.. siapa yang paling laki-laki, siapa yang paling jantan..
Detik-detik itu mendekati kebenaran, tapi ia mencoba menutup mata, pada Jhodi ia tak tau harus apa. Di satu sisi ia begitu marah padanya, di sisi lain.. ia berterima kasih karena dari jhodilah maka ia tak pernah ragu akan Rinar, mengetahui ada seseorang yang sama-sama mencintai kekasihnya. Arya merasa tertantang.. membuktikan siapa yang paling hebat diantara keduanya.. Jhodilah yang membuat Rinar begitu istimewa sebagai wanita, dan betapa beruntungnya ia yang akan mendapatkan Rinar seutuhnya.. tinggal hitungan hari..
Menyemburat dalam ingatannya tentang Jhodi, laki-laki istimewa.. teman, juga sahabat selama ini, Jhodi lah yang pertama kali mengantarnya menghadap pa Dimitri ketika dulu interview kerja, Jhodi juga yang mengenalkan ia pada Rinar, teman kerja di restoran cheese cake, cewek paing judes.. tapi juga paling pengertian.. tentang hari-harinya yang lantas menjadi berwarna ketika Rinar ada dalam hidupnya, yang memberi semangat.. yang menghidupkan mimpinya kembali menjadi seorang desainer.. Rinar yang menjadi tunangannya, Rinar yang sebentar lagi akan menjadi istrinya.
Jhodi yang selalu menengahi ketika ia dan Rinar sedang dalam pertikaian, Jhodi yang selalu mengajaknya bermain Futsal meskipun tau ia sangat tidak suka sepak bola.. Jhodi yang mengenalkannya sudut-sudut kota Tangerang, Jhodi yang pemaaf.. Jhodi yang keras kepala.. Jhodi yang bijaksana..
Diikepalanya berputar-putar semua memori tentang Jhodi, seperti Courusel.. naik turun.. turun naik.
"Akh… Jhodi… !!"
Tiba-tiba nafasnya memberat mengingat ia begitu banyak berhutang budi.. Jhodi yang telah memaksanya habis-habisan agar berhenti dari drugs, Jhodi yang menyelamatkannya ketika sakau, Jhodi yang menamparnya ketika ia menawarkan shabu, jika ia tak bertemu Jhodi, mungkin riwayatnya akan segera tamat di kota ini.. membawa masa lalu yang kelam, lalu singah di satu kota asing dalam pelariannya, tanpa teman, tanpa saudara.. tanpa siapa-siapa.. bertemu Jhodi untuk pertama kalinya ia menemukan tatapan damai itu, tatapan yang ketika di Bandung dulu tak pernah ia dapatkan.. hanya kilatan pedang Samurai dan Raungan knalpot sepeda motor.. berebut menyalami memori otaknya, Jhodi lah yang menyodorkan sepotong chese cake padanya.. dari sepotong kue itu, kehidupan yang baru segera dimulainya.. kehidupan damai.. kehidupan penuh cinta.
Setelah itu takdir menjadikannya seorang koki resto cheese cake, di satu sudut jalan pinggiran sebuah mall besar dikota ini.. orang-orang menyebutnya The Bhenton.. tak Cuma resto cheese cake tempatnya bekerja.. ada beberapa restoran juga berderet-deret berebut tempat.. sejak kecil ia suka memasak, selain menggambar tentunya.. keahlian memasak ia dapatkan dari sang bunda, memasak telah menjadi ritual baginya dari sana hubungan ibu dan anak tergambar begitu indah.. memasak adalah merindukan sang bunda, memasak seolah mendekatkan kembali sang bunda.. apapun masakannya, ada senyum ibunda yang selalu menyambutnya.
Membuat cheese cake adalah pekerjaan memasak paling gampang, yang sulit adalah menemukan satu kesempatan untuk memperbaiki kehidupan…
"terimakasih ku untukmu Jhodi ! teman terbaik, sahabat.. juga saudara.. kita berdua adalah laki-laki, sebagaimana adanya laki-laki kadang emosi selalu membalut logika jika itu tertuju demi harga diri, aku tau emosimu tak tertahankan ketika tau bahwa Rinar telah menjadi Tunanganku, tapi bukan aku yang memaksa dia.. dia yang mendatangiku terlebih dahulu, sebagai laki-laki aku tak mungkin menghindari kehadirannya, tak'kan mungkin… cintanya terlalu berharga untuk aku sia-siakan, aku tak mau membuang kesempatan itu.
Hanya laki-laki tolol yang menolak dirinya utuk dicintai wanita sesempurna dia, dari dialah kehidupan ini kembali menjadi indah.. tidak memberatkan hari-hariku, dia yang selalu menawarkan sesungging senyum yang paling manis untuk ku nikmati.. dari dialah aku menemukan kembali cinta dan harapan yang dulu hampir musnah…
Terimakasih ku untuk mu Jhodi… Sahabatku.. teman terbaikku, cinta telah memilihku… dan cinta telah memihakku, maka ijinkan aku untuk mengambilnya…. Semuanya… semuanya….. "