Para perindu bulan

Pagi yang membosankan sebentar lagi akan segera tiba, namun mata seolah bermusuhan dengan rasa katuk, sedari tadi dipaksa terpejam, selalu saja berontak tak bisa diam, ia mengerang.. ia menyeringai melawan tuannya..

Otak sebagai dewa pengendali dibuatnya tak berdaya, selepas ishya tadi, mata ini telah kupaksa memulai kerja kerasnya, dilahapnya semua tulisan dalam buku seukuran saku celana itu, sebuah diary kiranya, catatan usang seorang pengelana waktu.. dialah aku, tubuh inilah jasadnya, tiap huruf kurangkai menjadi kata, lalu sambung menyambung menjadi kalimat, mata ini mengikatnya, lalu ia hantarkan ke pintu otak pada ruang majinasi tempat bersemayamnya sang petapa renungan.

"akulah saksi tiap-tiap kemarahanmu, akulah teman yang ada ketika tangismu pecah, akulah obat rasa kangenmu akan seseorang yang sangat kamu sayangi.. akulah kanvas mimpi-mimpimu, akulah puisi cinta matimu, Aku lah lautan biru itu, disekujur tubuhku. Tulisan-tulisanmu telah dicatatkan, berbab-bab kiranya.. semuanya tentang gelisah, tentang asmara gundah gulana, patah hati dikhianati, harapan usang tentang masa depan.. mimpi-mimpi klasik yang tak pernah kesampaian.. hidupmu begitu monoton, hampir tak ada variasi, hari-harimu hanya sesak oleh rasa sesal tak berkesudahan.

Semua lembaran dalam tubuh ini telah terisi penuh oleh goresan kebodohan pikiranmu, mau jadi apa kamu Dimitri ??"

Aku menyerah pada insomia ku, sepanjang malam mata ini terjaga, otak ku bergerak keselatan. Sementara memori ku bergerak kearah utara.. ia mengantarkan ku pada halaman masa lalu.. kenangan indah pada teman-teman. Waktu terbaik yang pernah dilalui bersama para sahabat.. seolah-olah semua kenangan itu lantas saling sambung, menjalin kain rajut tentang sesuatu yang bernama kenangan.. seakan berputar-putar, mereka mengelilingi ku dengan mengucap kata apa kabar dan selamat datang.

Aku selalu terharu disambut dengan cara seperti itu, ritual menyenangkan dalam tatakrama persahabatan, ada kehangatan dalam secangkir kopi hitam yang selalu disuguhkan ketika tiba masa berkumpul.. asap rokok yang mengepul pelan merambat dari lubang hidung dan tiupan napas, tawa terpingkal terbahak-bahak menikmati kelucuan… akh.. tiba-tiba saja aku merindukan reuni, satu kata yang sangat asing bagi telingaku selama ini.

Rasa kopi ini seperti obat saja, ia mengaburkan semua kecemasan.. ia memindahkan rasa sakit ke tempat paling jauh… kita adalah pengidap insomnia akut, makhluk nocturnal yang mencintai malam melebihi apapun, kita penyuka cahaya redup remang –remang.. kita super aktif dimalam hari dan melemah tak berdaya disiang hari..

Aku akan jadi apa setelah ini ? aku mau apa sebenarnya… ??? pikiranku membuntu dilorong jalan yang sempit, terjebak dalam sebuah obsesi mencari bahagia bagi masa depan yang sangat ghaib bagiku.. aku tak pernah tau tentang siapa aku ini sebenarnya, manusia dari jenis apa dan dari Ras mana nenek moyangku berasal dulu.. aku tiba-tiba menjadi sangat sinis akan lingkungan sekelilingku yang seakan-akan selalu mengawasi gerak gerik ku selama ini, aku selalu mengambil kesimpulan bahwa aku ini nyatanya adalah seorang manusia gagal, manusia yang tak kebagian bahagia, manusia yang tak pernah sukses bagi cita-citanya..

Kerutan di jidat dan sekitar bola mata makin lama makin Nampak begitu nyata, tiap hari aku berjuang melawan satu keadaan yang orang-orang menyebutnya dengan istilah gejala penuaan dini.. menyebalkan dan sangat melelahkan, berbotol-botol suplemen makanan yang mengandung vitamin aku habiskan hanya untuk membuat agar penuaan itu tak pernah terwujud, facial di salon selalu rutin aku lakukan.. aku takut menajdi tua.. aku takut mati tanpa ada pasangan disampingku.. aku takut dikubur dalam kesia-siaan.

Berhari-hari.. berminggu-minggu, berbulan bulan pori-pori diwajahku malah makin membesar.. permukaannya seperti kulit jeruk saja, mungkin sebentar lagi uban akan datang dirambutku.. aku harus siap-siap mengusirnya…

Akh….. Keep Fight…. !!!! dari hidup, kita bisa memilih untuk menentukan yang terbaik bagi kita.. and let's talk about yours dreams.. dari mimpi kita bisa menikmati.. merasakan semua yang terindah pemberian dari kuasa-Nya..

Karena gelap malam menguatkan kita, karena pada yang hitam kita bisa fokus memandang yang putih, karena sendiri kita tau rasanya bahwa ditemani itu menyenangkan, karena jika kita membisu, kita tak akan pernah tau nikmatnya bersuara saat bernyanyi..

Setiap orang akan hidup dengan mimpi-mimpinya...

Jalan hidup, seperti inilah jalan hidupku. Mengingat catatan history kebelakang aku tak pernah memimpikan dilahirkan menjadi seperti ini, menjadi jelata yang tak punya apa-apa untuk bisa dibanggakan, tiba-tiba terdampar disebuah kota yang sangat asing bagiku.. kota penuh kegerahan.. Tangerang, entah mimpi darimana, entah dapat ilham darimana, berhari-hari mencoba beradaptasi, mencari titik nyaman dengan kota ini.. dan tetap meykinkan hati bahwa hidup harus terus dijalani….

"lautan biru itu tiba-tiba saja membeku menggumpal darah disekujur tubuhku, aku menggenggam debur ombaknya dikepalan tanganku, sekali menerjang semua yang ada dihadapanku terhempas, tak bersisa, darinya kekuatan menaklukan hidup kudapati, seperti seorang murid yang telah khatam menghapal semua ilmu dari gurunya.. dari ilmu itu, aku si murid itu berbegas menuju kehidupannya…"

..........................

Kita akan kemana setelah ini sayang ? katamu, aku harus menentukan jalan setelah ini… katamu, aku harus bisa tegas setegas besi… taukah kamu ? aku begitu ketakutan jika teringat bahwa aku akan kehilanganmu secepatnya.. sebagai laki-laki aku kurang apa ? bias itu semakin jelas terlihat.. bahwa aku tak pernah bisa seberuntung dia yang kini menjadi tunanganmu.

Dan cintamu, lantas memaksaku pergi menjauh dari hatimu… entah.. namun kata hatiku diam-diam telah mempersiapkan segalanya agar semuanya berjalan sempurna, aku memang dibentuk hanya untuk menjadi pemanis hari-harimu saja, mengisi kekosongan sebelum dia benar-benar hadir disampingmu, menggantikan aku.. dan aku tak boleh menangisinya… jangan sampai !!

Segalanya menemukan titik temu pada akhirnya, aku, kamu, dan dia telah menjalankan lakon hidup yang terbaik, memilih diantara sekian pilihan pada akhirnya aku yang mengalah saja agar tidak usah menjadi pilihan hatimu, menjadi ketetapan hatimu…

Binar-binar harapan itu selalu ada sayang !!! akan tetap ada, namun sebagai seorang pendosa.. aku harus bijaksana melampaui logika.

Dan merajam dengan keras setiap pemberontakan hasrat yang dibalut nafsu, keinginan memilikimu seutuhnya.. dan keinginan dicintai olehmu selama-lamanya menjadi semacam obsesi yang tumbuh serupa virus yang menjalar disekujur tubuhku, dan aku tau untuk orang sepertiku hal itu adalah sesuatu yang tabu untuk dijadikan mimpi angan-angan.

Gelisah ini, aku tak pernah tau namanya, hanya saja setiap kali kamu mengeja namanya.. aku tau aku telah dirasuki semacam perasaan yang perih meremas ulu hati.. aku akan kehilanganmu pada akhirnya.. jika cinta ini adalah dosa, jadikan saja bahwa melepasmu pergi adalah satu-satunya caraku untuk bertobat menebus kesalahanku dari awal mula semua ini., kesalahanku adalah aku telah berani mencintaimu, terlalu berani mengungkapkan perasaan yang susungguhnya terlarang.. mencintai sahabat yang telah menjadi tunangan temannya sendiri..

Teringat saat-saat indah bersamamu, rebah dalam keceriaan, menikmati damai dalam pelukanmu, setiap kata yang terucap dariku adalah janji sampai mati, sumpah yang harus aku tepati, katamu aku harus jadi orang baik selamanya. Pernah aku minta agar bahagia ini tak lekas pergi menjauh, bersamamu aku merasa menjadi manusia seutuhnya, kaulah senyumku itu tambatan perahu bagi jiwa-jiwa kerontang sepertiku. Tapi aku telah mengerti jalan cerita ini, aku tau runut ceritanya akan kemana, seumpama daun bambu yang jatuh ke sungai, aku hanya tinggal mengikuti kemana arus aliran sungai ini akan membawaku, kau yang selalu mengajariku tentang arti menerima, untuk mengalah demi kebahagiaan orang yang kita cintai, aku mencintaimu, akan selamanya mencintaimu…. Rinar !

Bahagia saja kamu dengannya, biarlah dalam cerita ini aku yang menjadi tokoh antagonisnya.. telah kuhendaki semua ini terjadi padaku, tak ada yang salah.. tak ada yang harus meminta maaf, tak ada yang harus memaafkan… bukankah sedari dulu kau pun tau, aku mendekat ke hatimu hanya untuk membuatmu bahagia.. lalu jika akhirnya kau memilih dia yang membahagiakanmu, maka aku bisa apa selain menerima semua itu dengan senyum mengembang, sadar kau hanya akan bahagia dengannya, tidak bersamaku…

Mencintaimu adalah merasakan cinta yang berbeda, mencintaimu adalah belajar mencintai cinta itu sendiri… mencintaimu adalah membiarkanmu bebas menentukan dengan siapa kamu akan menjalani kehidupan.. mencintaimu aku tak boleh cemburu.. mencintaimu aku harus sabar.. mencintaimu adalah menyadari bahwa cinta ini tidak semestinya kupaksakan untukmu..

Kau seumpama sebongkah kayu yang akan aku bentuk menjadi sebuah patung.. tiap hari aku pahatkan kasih sayang padanya.. aku ukir dengan cinta yang akan membuatmu tampak cantik terlihat, aku berusaha menghidupkanmu dengan mimpiku.. dan aku harus merelakan kamu, suatu hari nanti dibawa pergi orang lain..

Seumpama para perindu bulan, seumpama para perindu surga… khayalku telah sampai kepadanya ketika kaki ini masih menginjak bumi, dengan apa aku bisa sampai kesana ?? menggengam harapku, mencintaimu terasa seperti itu.. melelahkan.

Disia-siakan, dibuang.. terbuang… dibiarkan sendiri, dilepas dalam kesendirian.. dijauhi.. ditinggal pergi..

Bahagia saja kamu dengannya…. Aku pasti baik-baik saja, seperti bagaimana kebaikanmu mengajarkanku kehidupan yang paling berharga untukku…

.....

Rindulah sampai kamu kehabisan tenaga... rindulah sampai kamu kehabisan logika, Rindulah untuk orang yang sama yang memberi pahit sekaligus manis, rindukan dia sampai habis tak bersisa... siapa pun boleh merindu, karena rindu hanya rasa, ia tak menagih juga tak memanjakan... rindu hanya muara sungai, rindu hanya milik hati, seorang istri boleh merindukan suami yang sedang bekerja jauh tugas diluar kota, dan si suami boleh merindukan selingkuhannya di waktu yang sama, Rindulah pada mereka yang istimewa untuk dirindukan.. karena Rindu, ia hanya menyita perasaan…