Satu minggu sudah Meera di rumah sakit, sekarang waktunya pulang. Si kembar tidak ikut menjeput Mama nya karena menghadiri pesta ulang tahun teman sekolahnya, Tiwi dan Miya juga ikut. Di rumah ada Bi Surti dan Mama Mila.
Ternyata di lobby sudah ada Marko, Caca dan suaminya, mereka kompak berteriak, "surprise!" sambil mengangkat kado berukuran cukup besar untuk bayi Meera. Bukannya tersenyum atau tertawa, Meera malah menangis. Adrian mengerti, istrinya pasti sedang teringat dua sahabatnya yang sudah tiada. Saat sehabis sholat, ia sering mendapati istrinya menangis karena merindukan Tya dan Meli. Tak jarang juga Meera menyalahkan dirinya atas insiden tersebut yang membuat dua nyawa yang tak tau apa-apa menjadi korban.
Adrian mengambil bayi mungil mereka dari gendongan Meera dan ke mobil lebih dulu bersama anggota keluarga yang lain. Caca langsung memeluk sahabatnya, berusaha menenangkan dan meyakinkan kalau itu semua memang sudah jalan hidup mereka berdua.