six

#6.ketika Anda sedang melamun, akan ada dua pilihan: Kehilangan waktu luang atau mencari peluang

"Kenapa aku saja ?"tanya Nia kepada aric.

"Kemana kau disaat aku membutuhkanmu?"sambung Nia kesal.

"Berisik"jawab aric singkat mengabaikan Nia.

"Kau mengabaikanku?"tanya nia.

"Ini berat untukku tapi ini terasa seperti mainan bagimu"sambung Nia dengan nada tinggi.

"Makanya jangan lakukan hal yang bodoh."jawab aric langsung pergi meninggalkan Nia.

"Arion"teriak nia.

"Belajarlah saling menghargai"ucap Nia langsung melanggar bahu aric.

"Niaa"panggil Kevin.

"Kau ini kenapa?"tanya Julian langsung menyusul Kevin dan Nia.

Pak Will dan pak Jerry bergegas datang dan mengumpulkan anak buahnya kembali.

Nia dan aric masih seperi orang yang tidak kenal.

Julian dan Kevin yang melihatnya prihatin.

Pak Will dan pak jer memerintahkan memantau lokasi dan mengejar tersangka.

Dengan i'm yang masih sama.

Pak jer menyemangati Nia.

Nia terlihat acuh tak acuh terhadap aric.

Nia memantau pergerakan dari apartement tersangka.

Tetapi belum ada gerak gerik.

Nai memesan mi goreng diseberang jalan dan meninggalkan aric didalam mobil.

Aric menggelengkan kepala melihat kelakuan Nia.

Setelah selesai.aruc memantau kembali bersama Nia.

Terlihat tersangka sedang keluar dan berjalan kaki.

Nia dan aric bergegas keluar dari mobil dan mengikut dari belakang.

"Jangan pegang tanganku"ucap Nia.

"Hanya kali ini"ucap airc kesal.

"Ahhh,ok"ucap Nia.

Mereka berakting seperti sepasang kekasih.nia membuang mukanya saat melihat aric.

Aric melihat bahwa tersangka menyadari ada yang mengikuti dari belakang.

Aric melepaskan Nia dan bergegas berlari.

"Arion,tunggu"teriak nia.

Aric berlari sekencang-kencangnya,hingga terpisah dengan Nia.

Nia pun bergegas berlari mencari aric dan mengikuti tersangka.

Nia berlari mengikuti aric dari belakang.

Arric terlalu cepat.

Nia tidak sadar tali sepatunya tidak teratur.

Nia tetap berlari.

Hingga Nia terjatuh dan terguling dijalan.

"Ahhh,sial"ucap Nia.

"Bodohnya aku"sambung Nia.

"Kau kemana?"tanya aric kesal.

"Kau terlalu cepat"jawab Nia.

"Lihat,kau lari saja terluka."ucap aric melihat siku Nia terluka.

"Aishh,menyusahkan."sabung aric.

"Lihat tali sepatumu."ucap aric.

"Ahhh,berisik sekali."ucap Nia ketika ingin membetulkan tali sepatu.

"Berdiri aja."ucap aric.

"Biar aku yang ikatin"sambung aric langsung menunduk dan mengikat tali sepatu nia.

"Ohh,terimakasih"ucap Nia.

"Tunggu.."ucapan Nia terputus.

"Apalagi?"tanya aric.

"Ikatan ini"sambung Nia terkejut.

"Tidak mungkin"sambung Nia.

"Aric"ucap Nia membuat Arion adalah aric terkejut.

"Ayo pergi."ucap aric menarik tangan Nia.

"Kau aric."ucap Nia.

"Benarkan,kau aric."ucap Nia memegang tangan aric.

"Bukan,"ucap aric langsung meninggalkan Nia.

"Aku senang jika itu kau"lirih Nia pelan.

Nia langsung menyusul aric dari belakang.

Kevin dan Julian memberi tau bahwa tersangka sedang disupermarket.

Mereka merencanakan penangkapan setelah tersangka keluar dari supermarket.

Sesampainya mereka didepan supermarket sudah bersedia Kevin,Julian dan aric.

Setelah tersangka keluar,tersangka berhasi dibekuk dan dipenjarakan.

Tim 4 menyelesaikan tugas pertamanya.nia yang melihatnya merasa senang.

Pak Will dan pak jer mengurus tersangka.

Keempat orang ini kembali kerumah sakit menjenguk pelapor.

Sesampainya dirumah sakit ternyata pelapor sudah membaik.

Mendengar tersangka sudah tertangkap pelpor mengucapkan rasa terimakasih.

"Maafkan ibuku memarahiku."ucap sipelapor kepada Nia.

"Wajar mereka seperti itu."ucap Nia dengan tenang.

"Bagaimana kabarmu?"tanya Kevin

"Udah mendingan"jawab sipelapor.

"Syukurlah"sambung Julian.

"Kami senang melihatmu semakin pulih" sambung Kevin.

"Terimakasih menjengukku."ucap sipelapor sambil tersenyum.

Setelah itu,mereka kembali kemarkas,dan berkumpul kembali.

Pak Will mengucapkan rasa bangga terhadap timnya.

Begitu juga pak jer yang mentraktir tim 4 makan malam.

"Ehmm,apa kalian ada hubungan?"tanya pak Will menunjuk Nia dan aric.

"Apaa?"teriak Julian

"Jangan terlalu berharap,sudah kubilang"bisik Kevin pelan.

"Hah?"Nia berhenti makan.

"Tidak pak"jawab Nia.

"Ah,kalian tidak mungkin mengaku yakan,lupakan saja"ucap pak will.

Setelah makan,mereka kembali kerumah masing-masing.

Nia kembali kekosannya.sesampai dikosannya,Nia melihat orang yang sangat ramai didepan kosannya.

'astaga"ucap Nia berlari.

"Permisi ada apa ini?"tanya Nia kepada tetangga yang tinggal dikosan.

"Kita ditipu,pemilik kosannya lari."ucap tetangga jelas.

"Tidak mungkin lah,aku sudah bayar untuk 3 bulan kedepan."ucap Nia mengacak rambutnya.

"Iya,saya juga"sambung tetangga.

"Aku harus bagaimana ini"ucap Nia menggerutu kesal.

"Ahh,jadi gembel"ucap Nia pelan.

Nia mengambil barang-barangnya yang sudah diletak diluar,dan pergi mencari tempat bermalam.nia memmunyai ide untuk tinggal diatas gedung kepolisian.nia kembali kegedung dan mendirikan tenda.nia tidak punya tempat lain.uang yang harus untuk kosannya sudah habis diambil oleh pemilik kos.

Keesokan paginya Nia bangun lebih awal mengemasi barang-barangnya.nia menyembunyikan dibalik pot bunga besar dibelakang pintu.

Nia kembali bekerja.nia mengurus berkas tersangka kemudian melaporkannya kepada pak Will.

Mereka bekerja seperti biasa.walaupun hati Nia masih kesal dengan aric.

"Nia?"panggil Julian

"Hooo"jawab Nia singkat.

"Makan siang bareng yuk*ucap Julian

"Iya gabung yuk"sambung Kevin.

"Hah baiklah"jawab Nia.

"Rion,ikut juga yak"sambung Kevin.

"Hmm"jawab aric sesekali melihat Nia.

Setelah jam istirahat makan siang mereka pergi kewarungi makan seberang jalan.

Hari ini paket komplit mereka makan bersama.

Mereka memesan makanan yang biasa mereka makan.

Saat sedang makan,ada seorang lelaki yang sedang resah dan bersikap kurang baik.

Mereka hanya melihat saja.

"Aku suda tdiak tahan lagi."ucap lelaki itu.

Didalam nya hanya ada mereka dan 3 anak sekolahan.

Pemilik warung makan permisi untuk mengantarkan pesanan.

Mereka yang sedang makan terkejut melihat lelaki itu mengunci pintu utama.

"Letakkan handphone kalian diatas meja."ucap lelaki itu menodongkan pisau tajam.

"Jika tidak aku akan meledakkan warung ini",sambung lelaki itu.

"Astaga,jangan pak"ucap Julian takut.

"Jangan bergerak"ucap lelaki itu.

"Kumohon pak biarkan anak sekolah ini keluar."ucap Nia.

"Tidak bisa"jawab lelaki itu.

"Komohin pak keluarkan kami"ucap anak sekolahan itu.

"Permisi bapak butuh uang,aku akan menelepon ayahku."ucap salah seorang anak sekolah.

"Kau pikir semuanya bisa dibeli pakai uang"ucap pria itu.

Mereka diikat ditiang besi.

Mereka tidak dapat berbuat apa-apa.

Anak sekolahan itu disuruh berlutut dan tidak berbicara.

Lelaki itu membuka gas sehingga menyebabkan batuk dan tidak bisa bernafas.

"Pak tolonglah,kami pasangan yang baru menikah"ucap aric.

"Ah,iya pak"sambung Nia.

"Lepaskan kami pak"ucap Nia.

"Sayangg,aku tidak ingin mati duluan"ucal Nia berakting.

"Bertahan sayang demi anak-anak kita"sambung aric.

"Tolong pak atau anak didalan perutku akan meningga"ucap Nia dengan matanya yang berkaca-kaca.

"Pak lepaskan kami"sambung Julian.

"Diam"teriak lelaki itu.

"Aku menjual produkku,direktu utama pemilik perusahaan menirunya sehingga produkku tidak laku."ceria lelaki itu.

"Aku sudah tidak tahan lagi."ucal lelaki itu.

"Kami bisa membantu jika kau lepaskan"ucap Kevin lemas.

"Percuma saja"jawab lelaki itu

"Bapak harus semangat"ucap Julian.

"Diam"teriak lelaki itu.

"Ayo kita mati bersama"ucap lelaki itu.

Semuanya berteriak meminta tolong,datanglah pemilik warung,pemilik warung yang melihat kejadian langsung melaporkan kepada kepolisian.

Pak jer dan pak Will menghubungi keempat anak buahnya tapi tidak dijawab.

Setelah sampai di TKP,pak Will melihat bahwa ada anak buahnya yang ikut terperangkap dan disandera.

Pak Will dan pak jer sangat khawatir.

"Kumohon dadaku sudah sangat sesak"ucap anak salah satu anak sekolahan.

"Kumohon pak temanku punya penyakit asma"jelas teman sebelahnya.

"Lepaskan mereka"ucap Nia.

"Tahan saja kami"sambung Nia.

"Halo,aku dari kepolisian,kumohon lepaskan mereka."ucap pak Will dari seberang telepon.

"Baiklah,aku akan membebaskan anak sekolahan saja"ucap lelaki itu.

Dan anak -anak itu selamat dan orang tua mereka yang datang membawa mereka kembali pulang.

Tetapi anak buanhya pak Will masih didalam dan disandera.

"Lepaskan kami pak"ucap Julian

"Tidak aku akan meledakkan tempat ini"ucap lelaki itu.

TO BE CONTINUED 〰️