Hari ini adalah hari pertama Venus bekerja, dia sangat bersemangat. Dia menatap wajahnya di cermin. Sudah ok kayaknya, ucapnya dalam hati sambil tersenyum. Semangat Venus! Demi kedua orang tuamu. Do' akan anakmu ayah...ibu...semoga aku tidak mengecewakan kalian dan Bosku, tutur Venus dalam hati. Lalu dia berangkat naik Gojek motor yang telah menunggunya di depan Kos.
" Selamat Pagi, Mbak!" sapa Venus pada seorang gadis yang baru datang dan duduk dimeja receptionist. Gadis itu tersenyum pada Venus.
' Pagi! Anda mau ketemu siapa? Kok, pagi sekali?" jawab gadis itu.
" Eee...saya Alexian Venus Wijaya, yang kemarin wawancara kerja dan kata Pak Gerry hari ini sudah bisa kerja," tutur Venus.
" Ooo...iya! Kamu naik aja diruang Pak Gerry, didepan ruangannya sudah ada meja dan itu meja kerja kamu," jawab gadis itu.
" Trima kasih mbakkkk....?"
" Tasya! Kamu bisa panggil aku Tasya!" jawab Tasya.
" Trima kasih mbak Tasya!" ucap Venus sambil tersenyum dan berjalan menuju lift. Ternyata Venus datang terlalu pagi, karena keadaan kantor masih sepi. Dia duduk dikursi yang ada di depan ruangan Gerry. Seingat Venus kemarin tidak ada meja disini, tapi kenapa sekarang ada meja disini? Apa memang khusus untuk dia? Venus tidak ambil pusing dengan semua itu. Yang penting dia sudah diterima bekerja disini dan dia akan bekerja dengan sungguh-sungguh. Karena tidak ada pekerjaan yang dia kerjakan, Venus mengeluarkan agendanya dan mulai menulis.
" Venus?" sapa seseorang. Venus tersentak kaget. Dia mengangkat wajahnya dan dilihatnya Gerry telah berdiri dengan senyum dibibirnya.
" Iya, Pak! Selamat Pagi, Pak!" jawab Venus gugup.
" Jam berapa kamu datang?" tanya Gerry.
" Jam 7, Pak!" jawab Venus.
" What? Kantor baru mulai jam 8, Venus! Jadi kamu gak usah datang jam 7," ucap Gerry gak percaya dengan pendengarannya.
" Gak papa, Pak! Daripada nanti saya terlambat," jawab Venus. Gerry menggeleng-gelengkan kepalanya. Gadis yang malang, batin Gerry. Lalu dia menyuruh Venus masuk ke ruangannya dan memberitahu apa saja yang harus dikerjakan. Venus mendengarkan dan mencatatnya di buku agar tidak lupa. Gerry sekali-sekali menatap Venus dengan mesra. Venus sudah membuat Gerry jatuh cinta hanya dengan berbicara saja.