Keesokan harinya Venus masuk kerja seperti biasa. Tapi kali ini dia tidak datang sepagi biasanya, dia datang 15 menit sebelum jam masuk kantor. Hal ini membuat heran Tasya dan Bayu.
" Tumben Ven! Abis lembur?" sapa Tasya.
" Nggak, mbak! Pengen dateng jam segini aja. Capek datrng pagi-pagi terus," jawab Venus. Lalu Venus pamit mau naik keatas. Dia berjalan menuju lift khusus yang hanya dipakai ke ruangan Gerry. Saat pintu lift akan tertutup, tiba-tiba ada tangan yang menahannya. Pintu lift terbuka dan tampak wajah yang tidak asing bagi Venus. Mendadak tubuhnya bergetar, dadanya bergemuruh melihat pria itu. Pintu lift tertutup dan perlahan lift naik keatas. Venus masih berdiri di pojok dan menundukkan kepalanya. Dia tidak berani menatap bahkan mengeluarkan suara.
" Ikuti saya!" tiba-tiba Calleb berkata saat pintu lift terbuka. Venus mengangguk begitu saja seperti kerbau yang ditarik gembalanya. Dia mengikuti Calleb menuju ruangannya. Ponselnya bergetar. Diambilnya ponsel tersebut, ada WA masuk, dari Pak Gerry?
* Venus, saya akan ke Aussie selama seminggu, kamu bantu Pak Calleb, ya, selama saya pergi. Gak usah takut, dia sebenernya baik, hanya gak banyak bicara saja.
* Iya, Pak! balas Venus, lalu dia meletakkan tasnya di kursi dan berjalan menuju ruang Calleb dengan membawa buku agenda kantor. Venus mengetuk pintu ruangan Calleb. Tok! Tok!
" Masuk!" jawab Calleb. Venus membuka pintu dengan tangan gemetar, dadanya berdebar keras, telapak tangannya berkeringat.
" Duduk!" perintah Calleb. Ya, Tuhan! Kenapa jantung gue berdetak begitu kencang hanya karena dia masuk. Gadis ini, kenapa lo bikin gue pengen selalu nyium lo. Stop it, Calleb! Dia seorang gadis brengsek! batin Calleb.
" Jadwal saya?" kata Calleb saat Venus sudah duduk di depannya. Lalu dia menyerahkan buku agenda yang biasa dibawa Gerry ke atas meja. Venus mengambil dan membacakan jadwal kerja Calleb Mata Calleb tidak sedikitpun terlepas dari Venus.
" Bos!...Bos!" panggil Venus yang merasa Bosnya tidak merespon pertanyaannya. Calleb tersentak mendengar panggilan Venus.
" Ayo!" ajak Calleb ke Venus. Lalu Calleb berdiri dan berjalan kearah pintu, diikuti oleh Venus. Mereka berdua pergi ke pertemuan-pertemuan, lalu makan siang dan melanjutkan lagi sampai sore. Bahkan terkadang pertemuannya dilakukan malam hari dan Venus harus selalu siap mendampingi Calleb.