Terulang kembali

Sudah hampir seminggu Venus jadi sekretaris Calleb. Karena sering bersama, Venus jadi tahu sifat serta apa yang dia suka dan yg tidak dari Bosnya itu. Malam ini dia harus lembur, karena Gerry meminta laporan yang harusnya dikirim Venus 2 hari yang lalu. Karena padatnya jadwal kerja Calleb, maka laporan itu jadi terbengkalai.

" Oooaaaaa....!" Venus menggeliat, dia menggerakkan leher dan tangannya. Tiba-tiba dia mendengar benda pecah dari dalam kantor Calleb, Venus kaget dan berdiri mendekati pintu ruangan Calleb yang sedikit terbuka. Dia bisa melihat Bosnya berdiri didepan mejanya, wajahnya terlihat marah.

" Brengsek! Dia pikir gue nggak tahu apa, kalo dia selingkuh dibelakang gue? I,m not that idiot!" ucap Calleb sambil menggebrak meja. Dia marah sama siapa ya? Astaga! Apa dia sudah punya pacar? Ya, Tuhan, bagaimana mungkin aku jatuh cinta sama pria yang sudah punya pacar? Wait!...wait!...tapi tadi sepertinya dia bilang pacarnya selingkuh? Syukur, deh! Lho, Kok, aku senang kalo pacar Bos selingkuh? batin Venus.

" Nona Venus!" panggil Calleb. Venus yang masih melamun dibelakang pintu tersentak kaget mendengar panggilan Calleb. Dia menenangkan debaran dijantungnya sejenak, lalu dia membuka pintu dan masuk.

" Ya, Bos!?" jawab Venus tanpa berani menatap wajah Calleb.

" Anda boleh pulang!" ucap Calleb.

" Laporan saya belum selesai, Bos! Tinggal sedikit lagi!" jawab Venus.

" Selesaikan!" kata Calleb.

" Permisi, Bos!" pamit Venus. Lalu Venus beranjak dari kursinya dan keluar masih dalam keadaan menunduk. Sialan! Apa gue nggak menarik sama sekali dimatanya. Tapi gue yakin kalo dia suka sama gue. Aargghh! Kenapa gue yang harus melakukan semua ini? Sialan lo Viola! Tega lo nyuruh gue, apa lo nggak takut kalo sampe gue bener-bener...aarrrggghhhh! Calleb mengacak-acak rambutnya. Lalu calleb mengambil botol minuman yang ada dilemari kamarnya. Dibelakang kantornya, Calleb memiliki kamar istirahat yang cukup lengkap. Ada ranjang King Size, ada bar dan dapur serta kamar mandi. Beberapa jam kemudian Venus membereskan laporan yang telah dikerjakannya. Besok tinggal kitim lewat fax ke Pak Gerry. Apa Bos gak pulang? Kok, dari tadi gak kedengeran suara. Venus berdiri dan mengetuk pintu. Tok! Tok!

" Masuk!" jawab Calleb. Venus heran mendengar suara Bosnya yang agak aneh. Lalu dia membuka pintu dan melihat ke meja kerja Calleb, kosong! Kemana dia?

" Nona Venus! Duduk sini!" panggil Calleb. Venus melihat kearah sofa, Bosnya sedang duduk sambil memegang gelas. Ah, rupanya dia sedang minum! batin Venus.

" Saya mau pamit pulang, Bos!" ucap Venus sambil berjalan mendekati Calleb tapi dia berdiri di depan Calleb.

" Duduk sini!" ucap Calleb sambil memukul sofa disebelahnya pelan. Venus ragu, karena dia merasa Bosnya sedang mabuk.

" Gak usah, Bos! Saya pulang aja, ini sudah larut malam, saya takut gak ada gojek," tutur Venus. Calleb meletakkan gelasnya, lalu berdiri mendekati Venus. Venus yang melihat Bosnya mendekat, dia melangkah mundur, tapi Bosnya itu semakin maju, sampai akhirnya dia membentur pintu. Venus menutup matanya, dadanya berdebar hebat, tubuhnya gemetar, dia bisa merasakan nafas berat dan panas dari Bosnya. Venus menutup matanya dengan kedua tangannya.

" Kamu...cantik!" ucap Calleb. Sepertinya dia memang sedikit mabuk. Venus kaget mendengar perkataan Bosnya. Dia perlahan membuka tangannya, dilihatnya mata Bosnya lekat-lekat guna mencari kebohongan disana, tapi dia hanya melihat sebuah mata yang membuatnya teduh. Tiba-tiba Calleb menghisap bibir Venus, tapi Venus hanya bisa diam dan menikmati hisapan Calleb. Tangan Calleb lalu meraih tengkuk Venus dan mencium bibir Venus lebih dalam. Mereka bermain lidah dan saling bertukar saliva. Meski ini yang pertama Venus berciuman seperti ini, tapi dia bisa mengimbangi permainan Venus. Akhirnya mereka melepas ciuman saat akan kehabisan nafas. Kening mereka menempel satu sama lain. Tanpa diduga Calleb mencium kening Venus.