"apakah aku sedang bermimpi ?" ucap Kiara dalam hati, dan seolah olah Kiara enggan untuk keluar dari mimpi ini, pikirannya melayang entah kemana karna ia gak menyangka secepat itu Revan mengungkapkan perasaan cinta kepadanya, dan ia baru tersadar saat Revan mengusap air mata yang menetes dipipinya
"apakah kamu serius dengan ucapanmu ? apakah kamu tidak bercanda ?" tanya Kiara dengan pandangan menatap ke arah Revan, dan hanya dibalas senyuman oleh lelaki tersebut
"memangnya aku kelihatan seperti orang yang sedang bercanda !" ucap Revan sambil terus menggenggam tangan Kiara dan meyakinkannya, bahwa rupanya Kiara belum sepenuhnya mempercayai ucapan Revan
sementara dalam ketidakpercayaan Kiara, tiba tiba Revan memeluknya yang membuat Kiara semakin tak percaya dengan apa yang dilakukan Revan, ingin rasanya ia memberontak tapi dalam hati ia merasakan kenyamanan berada dalam pelukan lelaki tersebut sehingga ia benar benar benar menginginkannya
"lepasin !!.....aku gak mau kalo sampai ada orang yang melihatnya !!" Kiara pun berusaha melepaskan pelukan Revan dengan wajah merah merona tertunduk malu karna ia sadar, ia tak ingin ada orang yang melihatnya
dan tiba tiba.... "aku sudah melihat dan mendengar semuanya" kata kata itu berasal dari suara yang tak asing menurut Kiara, terdengar dari belakang tempat duduk Kiara dan Revan, dan ternyata suara itu adalah suara Dinda yang ternyata sedari tadi sudah berada disitu tanpa sepengetahuan mereka berdua
"sejak kapan kamu ada disini Din ?" tanya Kiara yang merasa kaget dengan keberadaan Dinda
"aku sudah dari tadi ada disini, sejak kamu meninggalkan tempat pesta, dan aku mencarimu dan ternyata kamu ada disini bersama pak Revan" jawab Dinda, dan Dindapun merasa bahagia karna ternyata sosok Revan yang terkenal angkuh dan dingin terhadap wanita, bisa mencintai Kiara dengan tulus apa adanya, semua itu bisa Dinda lihat dari sikap Revan dalam mengungkapkan perasaannya
saat itupun Kiara langsung melepaskan pelukan Revan dan jelas nampak diwajahnya merah karna menahan malu, tapi beda dengan Revan yang hanya nampak biasa dan cuek dengan kehadiran Dinda
"cie....cie...cie....yang sedang berbunga bunga" goda Dinda sambil mencolek bahu Kiara, yang membuat Kiara semakin memerah wajahnya karna merasa malu
"kamu itu ya Din ! jangan menggoda terus, lihat tuh !!...mukanya sudah mirip kepiting rebus" ucap Revan yang juga ikut menggoda Kiara, sementara Kiara hanya tersipu malu dan tak bisa berkata apa apa, karna sekarang sudah ada dua orang yang mulai menggodanya
"apaan sih.....kalian !!, kalo gitu sekarang juga aku mau pulang" ucap Kiara yang sudah merasa kurang nyaman berada diantara mereka yang terus menggodanya
"aku akan mengantarkanmu pulang !" Revan pun menawarkan bantuan
"baiklah kalo begitu ! kalo pak Revan mau mengantarkan Kiara silahkan !, lagian aku juga masih ada urusan lagi didalam" ucap Dinda yang sengaja memberi kesempatan Revan untuk mengantarkan Kiara, dengan dia harus beralasan masih ada keperluan didalam padahal ia sendiri sudah berniat untuk pulang karna memang sudah tidak ada lagi urusan didalam pesta
"kalo begitu, aku bisa pulang sendiri saja, aku bisa naik taxi" ucap Kiara yang masih merasa gugup kalo harus berhadapan dengan Revan
"jam segini mana ada taxi.....sudahlah aku antar kamu pulang sekarang !!" Revan pun menarik tangan Kiara tanpa persetujuan Kiara, meninggalkan Dinda tanpa harus berpamitan padanya
Dinda pun hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya melihat tingkah Revan dan Kiara lalu ia pun segera meninggalkan tempat itu juga untuk pulang ke rumahnya karna memang ia sudah tidak ada urusan lagi ditempat itu
"kamu gak perlu mengantarkan aku pulang !, aku bisa pulang sendiri !" Kiara pun masih menolak keinginan Revan untuk mengantarkannya pulang, tapi sekali lagi Revan tak memperdulikannya, ia terus menggandeng tangan Kiara dan membawanya berjalan menuju mobilnya
"sudahlah....!! sekarang kamu masuk" Revan pun segera membuka pintu mobi depan dan menyuruh Kiara untuk segera masuk karna memang malam itu Revan tak membawa sopir
sementara Kiara masih ragu untuk masuk ke dalam mobil Revan, ia masih merasa canggung dengan apa yang sudah Revan lakukan terhadapnya di tempat pesta tadi
"tunggu apa lagi, ayo...masuk !!" ucap Revan karna melihat Kiara yang masih berdiri disebelah pintu mobil, dan Kiara pun terpaksa masuk meskipun dengan muka sedikit cemberut, Revan yang melihat tingkah Kiara, hanya bisa tersenyum
dalam perjalanan menuju rumah Kiara, terjadi keheningan sesaat karna diantara mereka berdua tak ada yang saling bicara
"Kiara...apa kamu sudah bisa memberikan jawaban atas perasaanku kepadamu ?" tanya Revan memulai pembicaraan
Kiara hanya menundukkan kepalanya sambil meremas remas jemarinya, ia merasa sedikit gugup mendengar pertanyaan Revan, sementara Revan hanya sesekali menoleh ke arah Kiara yang masih belum memberikannya respon, sampai akhirnya...
"sepertinya aku bukanlah perempuan yang pantas untukmu, kamu jangan terlalu memberi harapan padaku, karna aku merasa aku gak cocok denganmu, masih banyak gadis gadis cantik yang menginginkan dirimu yang lebih pantas untuk bersanding dengan mu, aku hanyalah perempuan biasa yang yatim piatu, pastinya keluargamu gak akan pernah menyetujuinya" Kiara pun memberanikan mengungkapkan isi hatinya dengan berusaha menahan air matanya yang ingin keluar
mendengar perkataan Kiara, Revan langsung memberhentikan mobilnya dipinggir jalan, lalu ia menatap ke arah Kiara sambil memegang tangannya yang terasa sangat dingin, karna terlalu gugup
"dengar Kiara....!! aku gak perduli dengan status kamu sekarang, aku mencintai dan menyayangimu dengan setulus hati aku ! aku gak main main dengan pernyataanku ini !!...kalo kamu masih ragu dan tidak percaya, besok aku akan bawa orang tuaku kerumahmu untuk melamarmu" ucap Revan sambil menggenggam kedua tangan Kiara
// deeggg....!! //
jantung Kiara pun berdetak semakin kencang mendengar ucapan Revan yang tiba tiba, sementara Revan terus menggenggam tangan Kiara makin erat, jelas terasa tangan Kiara yang semakin gemetar, lalu Revan pun dengan lembut membelai rambut Kiara dan langsung mencium keningnya, sehingga Kiara hanya terdiam seribu bahasa atas perlakuan Revan terhadapnya
Revan kemudian kembali melajukan mobilnya menuju rumah Kiara, dalam perjalanan Kiara hanya terdiam karna ia masih merasa terkejut atas ucapan dan perlakuan Revan terhadapnya
"sudah sampai" ucap Revan saat mobilnya sudah berhenti tepat didepan rumah Kiara
"i...iya...., makasih ya sudah mengantarkan aku sampai rumah !" jawab Kiara dengan sedikit gugup, Kiara pun langsung keluar dari mobil Revan, tapi saat tiba didepan halaman rumahnya langkah Kiara tiba tiba berhenti karna Revan sempat menarik tangannya dan membuat Kiara menoleh
"aku akan melamarmu besok !, aku akan membawa kedua orang tuaku untuk menuimu" ucap Revan yang secara tiba tiba dan membuat Kiara makin bingung
"maaf Revan ! aku gak tau harus berkata apa, karna menurut aku semua ini adalah secara tiba tiba, kamu kan tau Revan ! aku hanya seorang gadis yatim piatu hanya keluarga Dinda yang aku punya saat ini, tapi tiba tiba kamu mau membawa orang tuamu untuk menemuiku, aku malu untuk bertemu dengan mereka" ucap Kiara dengan mata yang mulai berkaca kaca
melihat itu semua hati Revan merasa sedih, ia gak mau kalo gadis yang ia cintai meneteskan air mata, lalu Revan meraih kedua pundak Kiara dan memposisikan tepat dihadapannya agar Kiara bisa menatapnya
"Kiara sayang....!!, dengarkan aku ! aku akan membawa kedua orang tuaku untuk melamarmu kepada keluarga Dinda, aku yakin keluargaku akan mengerti keadaanmu dan akan sepenuhnya menerima kamu, aku begitu tulus mencintaimu" ucap Revan yang membuat Kiara menundukkan kepalanya dan semakin meneteskan air matanya dan Revan pun langsung memeluknya
"percayalah sayang ! kalo cinta aku tulus kepadamu, kamu gak perlu khawatir aku akan selalu menyayangi dan mencintaimu, kamu adalah gadis yang bisa membuat hati aku yang dingin ini seketika luluh" ucap Revan dengan memeluk Kiara semakin erat meskipun tanpa ada respon dari Kiara
dan tiba tiba Kiara merasa dirinya tak bisa bernapas karna pelukan Revan yang begitu erat "tolong lepasin aku, aku gak bisa napas !" ucap Kiara, dan Revan pun segera melepaskannya sambil tersenyum melihat tingkah Kiara
"aku juga mencintaimu, Revan !" tiba tiba saja Kiara mengucapkan kalimat tersebut dengan tersipu malu, dan membuat Revan semakin melebarkan senyum penuh kegembiraan
sambil menggenggam tangan Kiara "baiklah ! kamu sampaikan saja pada Dinda, kalo besok aku dan keluarga aku akan datang melamarmu kerumahnya !" dan Kiara hanya membalasnya dengan anggukan kepala
"kalo begitu, aku masuk dulu !" pamit Kiara, "kamu hati hati dijalan !" pesan Kiara ketika Revan mencium keningnya
lalu Revan pun masuk kedalam mobilnya, dan melajukan mobilnya meninggalkan rumah Kiara