Malam pertama

Satu persatu nampak para tamu undangan meninggalkan rumah Revan, dan setelah acara selesai Revan dan Kiara pun segera menuju lantai atas dan masuk ke dalam kamar Revan

"kalo kamu mau mandi kamu bisa ambil handuknya didalam lemari, dan semua baju baju kamu juga sudah ditata didalam lemari jadi satu sama baju baju aku" ucap Revan saat mereka ada didalam kamar

sementara Kiara hanya membalasnya dengan menganggukkan kepalanya sambil duduk ditepi ranjang

"aku mau keluar sebentar, ada yang mau aku omongin sama orang tua aku" ucap Revan lalu pergi meninggalkan Kiara didalam kamar

Kiara hanya memandangi punggung Revan yang menghilang dibalik pintu kamar, hatinya benar benar dibuat tak karuan, napasnya begitu tak beraturan detak jantungnya pun semakin kencang seolah olah jantungnya mau meloncat keluar

"kamu tenang Kiara, kamu jangan tegang, bagaimanapun juga Revan sekarang sudah menjadi suami kamu, dia sudah berhak atas diri kamu" gumam Kiara dalam hatinya, setelah lama ia bergolak dengan hatinya akhirnya ia memutuskan untuk segera kekamar mandi dan segera membersihkan dirinya agar pikirannya pun menjadi fresh

setelah Kiara selesai membersihkan tubuhnya, ia segera keluar dari kamar mandi dan ia benar benar dibuat kaget karna ia melihat Revan sudah ada didalam kamar dan duduk diatas ranjang, karna rasa terkejutnya ia hanya berdiri mematung didepan pintu kamar mandi

"kamu kenapa ? emangnya kamu mau berdiri disitu terus sampai pagi ?" tanya Revan yang melihat tingkah aneh istrinya

"eh...a...anu...ti..tidak ada apa apa" jawab Kiara dengan sedikit gugup

Revan yang melihat sikap istrinya hanya tersenyum dan lalu berdiri dari tempat tidurnya menuju kekamar mandi untuk segera membersihkan tubuhnya juga

"hhuuuhhhh...."!! Kiara akhirnya bisa bernapas lega sambil mengelus dadanya, melihat suaminya sudah masuk kedalam kamar madi, dan ia cepat cepat menuju keatas ranjang untuk berusaha tidur lebih dahulu, tapi usahanya benar benar sia sia, meskipun ia berusaha memejamkan matanya tapi ia tak pernah bisa tidur mendahului suaminya, sampai akhirnya ia mendengar suara gagang pintu kamar mandi terbuka dan ia pun mendengar langkah kaki Revan mendekati ranjangnya

"kamu sudah tidur, sayang ?" tanya Revan saat ia sudah duduk diatas ranjang tepat dibelakang tubuh Kiara

"belum kak ! aku gak bisa tidur" jawab Kiara dengan kepolosannya

Revan yang mendengar jawaban istrinya langsung membalikkan tubuh Kiara agar menghadap ke pada dirinya, walaupun Kiara sempat kaget tapi ia tetap berusaha tenang menghadap ke arah suaminya

"kamu kenapa, kamu takut ?" tanya Revan sambil mengelus pipi Kiara

"takut apa kak ?" jawab Kiara sambil bertanya kembali ke pada suaminya

"malam pertama kita sayang !" jawab Revan sambil mencium bibir Kiara dengan lembut dan sempat membuat Kiara merasa kaget sampai jantungya berdetak begitu kencang, dan mungkin sekarang sudah didengar oleh suaminya

tapi Revan tak menghiraukannya, ia terus menciumi bibir istrinya dengan penuh kasih sayang, sementara Kiara yang baru pertama kali dicium oleh laki laki merasa bingung dan gemetar, dan tak tau apa yang harus ia lakukan

kemudian Revan melepaskan ciumannya dan menatap kewajah istrinya yang sudah memerah seperti kepiting rebus karna menahan malu, dan melihat semua itu Revan hanya tersenyum lembut

"aku sangat mencintaimu, dan aku sangat bersyukur memilikimu sebagai istriku" bisik Revan di telinga Kiara, membuat Kiara semakin merinding merasakan sensasi desahan nafas Revan yang baru pertama kali ia rasakan

kemudian Revan melanjutkan menciumi leher Kiara yang putih hingga meninggalkan bekas ciumannya dan membuat Kiara merasakan kenikmatan luar biasa, lalu Revan melanjutkan dengan melumat bibir Kiara semakin dalam yang membuat Kiara tanpa sadar mengalungkan kedua tangannya dileher suaminya sambil membalas ciuman Revan sedikit demi sedikit, Revan yang merasakan itu hanya tersenyum bahagia dan makin memperdalam ciumannya, ciumannya pun semakin panas dan Revan mulai menjalarkan tangannya keseluruh tubuh istrinya, Kiara sedikit mendesah merasakan sensasi kenikmatan yang baru pertama kali ia rasakan

perlahan Revan lalu mulai membuka kancing baju tidur Kiara satu persatu dan mulai melepaskan semua pakaian istrinya termasuk pakaian dalamnya dan membuangnya ke bawah ranjangnya, kemudian Revanpun mulai menciumi seluruh tubuh istrinya yang putih tanpa terhalang sehelai bajupun, dan kemudian Revan pun mulai melepas baju handuk kimono dan celana boxer yang dipakainya

Kiara yang melihat tubuh suaminya yang begitu atletis tanpa sehelai bajupun dan iapun merasakan tubuhnya tak memakai sehelai bajupun merasa malu dan menutupi mukanya dengan kedua telapak tangannya

"kamu kenapa sayang ?" tanya Revan melihat kelakuan istrinya

"aku malu kak !" jawab Kiara

"kenapa mesti malu sayang, kita sekarang sudah sah menjadi suami istri, sekarang apa yang menjadi milikku akan menjadi milikmu begitu juga sebaliknya" ucap Revan sambil membuka kedua telapak tangan Kiara yang menutupi mukanya dan lalu mencium lembut bibir mungil istrinya, nampak muka Kiara makin merah karna malu

saat Revan mulai menindih tubuh istrinya dan mulai memasukkan barang miliknya ke dalam barang milik Kiara, Kiara memejamkan matanya dan sedikit menggit bibir bagian bawahnya seperti sedang menahan sakit

"kamu kenapa sayang ? sakit ya ?" tanya Revan sambil mengelus pipi istrinya

"gak apa apa kak ! aku akan tahan" jawab Kiara

"aku akan melakukannya pelan pelan" ucap Revan lalu melanjutkan menancapkan kembali barang miliknya kedalam lubang milik istrinya sementara Kiara tanpa sadar mencengkeram pundak Revan dengan kencangnya sambil meringis menahan sakit

"kamu tahan ya sayang ! mungkin akan terasa sakit pada awalnya tapi nanti gak akan merasakan sakit lagi" ucap Revan sambil menciumi dua gunung kembar milik istrinya

Revan sempat menghentikan aktivitas tubuh bagian bawahnya saat melihat istrinya mulai meneteskan air matanya, tapi Revan merasa bangga karna ternyata Kiara gadis yang benar benar masih suci, dan itu bisa ia rasakan saat pertama memasukkan barang miliknya

"gak apa apa kak ! lanjutkan aja !" seru Kiara

sementara Revan yang mendapatkan persetujuan dari istrinya, mulai melanjutkan aktivitas bagian bawah tubuhnya, ia mulai menggerakkan baranya dan mulai menggoyangnya pelan pelan, ia merasakan kenikmatan surga dunia didalan lubang goa milik istrinya, Kiara yang mulai menikmati permainan Revan perlahan lahan mengikuti gerakan yang Revan lakukan sambil sesekali mendesah karena merasakan sensasi kenikmatan

saat keduanya mencapai puncak kenikmatannya, nampak keduanya saling berpelukan dengan erat dan Revan pun semakin menancapkan barangnya semakin dalam, dan terdengar Kiara mengerang namun suaranya ditahan takut terdengar dari luar kamarnya

setelah keduanya merasakan puncak kenikmatan masing masing, Revan segera melepaskan pelukannya dan mengeluarkan barang miliknya dan segera menggulingkan tubuhnya kesamping tubuh istrinya lalu mencium kening Kiara sambil berbisik "makasih ya sayang untuk malam ini, aku benar benar menyayangimu"

mendengar ucapan suaminya Kiara merasa sangat bahagia, ia lalu menyusupkan kepalanya kedada bidang suaminya dan makin mengeratkan pelukannya yang membuat ia merasa nyaman, dan mereka berdua pun terlelap dengan saling berpelukan tanpa mengenakan sehelai bajupun dan hanya ditutupi selembar kain selimut dalam kebahagiaan