Kedatangan sahabat

Keesokan harinya Kiara yang bangun terlebih dahulu langsung kekamar mandi untuk segera membersihkan tubuhnya dan setelah selesai mandi Kiara langsung menyiapkan baju ganti suaminya dan meletakkannya diatas sofa dekat dengan pintu menuju ke balkon kamarnya

setelah itu ia pun melangkahkan kakinya keluar kamar dan hendak menuju ke dapur untuk menyiapkan sarapan buat suaminya, tapi sebelum ia melangkah keluar ia menoleh ke arah Revan yang masih tertidur dengan pulas diatas tempat tidurnya dan Kiara hanya tersenyum melihatnya

sesampainya Kiara didapur ia langsung sibuk menyiapkan beberapa menu masakan untuk sarapan dengan dibantu oleh bi Jum, bi Jum adalah art dirumah Revan saat ini, bi Jum sendiri adalah art senior dirumah mama Revan

mama Revan sengaja merekomendasikan bi Jum untuk menjadi art dirumah baru Revan, karna menurut mama Revan bi Jum sudah mengenal seluk beluk putra tunggalnya tersebut

saking sibuknya Kiara dengan memasaknya, sampai sampai ia tidak menyadari Revan yang sudah rapi berdiri tepat dibelakangnya

"iisshhh....apaan sih kak ! malu tau !" ucap Kiara yang merasa terkejut dan malu karna tiba tiba Revan memeluk pinggangnya dari belakang

"kenapa mesti malu, kan gak ada salahnya meluk istri sendiri" ucap Revan yang makin mengeratkan pelukannya dipinggang Kiara

"tapi kan malu ada bi Jum" ucap Kiara, sementara bi Jum hanya tersenyum melihat tingkah majikannya

sedangkan Revan hanya tersenyum mendengar kata kata Kiara, dan langsung merangkul Kiara dan berjalan menuju keruang makan

"sayang.....nanti aku pulangnya agak terlambat ya !, kalo kamu mau makan malam, makan aja sendiri gak usah nungguin aku" ucap Revan sambil menyendok beberapa makanan kemulutnya

"jadi aku akan bosan dong dirumah seharian gak ngapa ngapain" ucap Kiara malas

"kan ada bi jum dirumah" jawab Revan santai

setelah selesai sarapan Revan pun berpamitan dan mencium puncak kepala Kiara, dan Kiara pun mengantarkan suaminya sampai dihalaman rumahnya, dan ia hanya melambaikan tangannya saat Revan mulai meninggalkan halaman rumahnya menuju kekantornya

- - - - - - - -

sesampainya di kantor Revan langsung disibukkan dengan beberapa pekerjaannya yang sempat tertunda karna ia harus libur beberapa hari demi acara pernikahannya dengan Kiara

sedangkan para karyawannya tidak ada yang mengetahui perihal pernikahannya dengan Kiara, karna memang yang hadir diacara pernikahannya hanyalah kerabat dekat dan para tetangga saja

sementara saat Revan sibuk dengan pekerjaannya, dari luar ruangannya tersengar suara pintu diketuk

"masuk....!!" seru Revan dari dalam ruangannya

mendengar mendapatkan perintah dari penghuni ruangan tersebut akhirnya seseorang yang mengetuk pintu tersebut masuk, tapi Revan tak sedikitpun merubah pandangannya yang masih menatap layar monitor yang ada dihadapannya

"haaiii bro.....gimana kabarnya ? lama juga kita gak ketemu" sapa lelaki yang sudah ada didalam ruangan kerja Revan, mendengar suara itu Revan langsung mendongakkan kepalanya dan langsung melihat kearah datangnya suara itu

"haaii Anton.....!! kapan loe datang ke kota ini ?" tanya Revan yang langsung berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menghampiri lelaki tersebut lalu memeluknya

"baru kemaren gue datangnya" jawab Anton dan langsung membalas pelukan Revan, kemudian mereka bersdua duduk disofa yang ada disudut ruangan tersebut

Anton adalah sahabat Revan sejak kecil mereka berdua selalu bersama sama, sehingga keduanya sudah menganggap mereka saudara satu sama lain begitu juga dengan keluarga mereka yang begitu dekat, tapi karna usaha yang dijalankan orang tuanya yang ada di Australia berkembang pesat jadi mau tidak mau keluarga Anton harus pindah dari indonesia dan menetap disana begitu juga dengan Anton yang sekarang ikutan mengurus usaha orang tuanya yang suatu saat kelak menjadi miliknya karna memang dirinya adalah anak tunggal, jadi ia terpakasa mengikuti kedua orang tuanya pindah dari indonesia

"oh ya Van....tadi sebelum gue kesini, gue mampir dulu kerumah loe dan ketemu mama loe, tapi mama loe bilang loe sekarang sudah menikah dan punya rumah sendiri, trus kenapa loe nikah gak undang undang gue, kan gue bisa datang ke acara nikahannya loe, orang yang terkenal sombong dan dingin terhadap wanita" ucap Anton dengan sedikit menggoda, sehingga membuat Revan hanya menatap Anton yang duduk disebelahnya dengan pandangan malas

"sorry bro ! gue gak kepikiran buat ngundang loe, karna terlalu sibuk buat mengurus semuanya" jawab Revan sambil menyandarkan tubuhnya di sofa

"gue kira loe gak bakalan nikah, karna setau gue hati loe sudah tertutup karna tersakiti oleh orang yang sangat loe cintai" ucap Anton dengan sedikit menggoda Revan, karna Anton sendiri tau masalalu Revan yang pernah tersakiti oleh cinta pertamanya

"tapi gue bersyukur karna loe sekarang sudah bisa membuka hati untuk wanita lain" ucap Anton lagi

"sudahlah jangan mengungkit masa lalu yang menyakitkan itu" ucap Revan yang sedikit kesal karna Anton sudah mengingatkan kembali masa lalunya dengan seorang wanita yang telah menyakiti hatinya

"iya....iya....gue gak akan ungkit ungkit lagi masa lalu loe itu, tapi ngomong ngomong gue jadi penasaran, dengan wanita yang sudah bisa meluluhkan hati seorang Revan yang begitu dingin terhadap wanita" ucap Anton sambil memajukan mukanya begitu dekat dengan Revan karna rasa penasarannya itu

"itu urusan gampang, nanti kalo ada waktu senggang akan gue perkenalkan loe sama istri gue, sekarang gue lagi sibuk dan terpaksa hari ini gue lembur, karna pekerjaan yang menumpuk akibat gue tinggal cuti menikah, oh ya....kalo loe mau minum ambil sendiri tuh di kulkas !" ucap Revan sambil berjalan menuju meja kerjanya

"gue ini tamu....masa tamu disuruh ambil minum sendiri, parah loe !" ucap Anton sambil berjalan menuju kulkas yang ada di pojok ruang kerja Revan

Revan tak menanggapinya hanya memandang Anton dengan pandangan datarnya

- - - - - - - -

sedangkan dirumah Kiara yang duduk santai diruang tengah sambil menunggu kedatangan sahabatnya Dinda yang ia telpon pagi tadi untuk diminta datang kerumahnya, karna Kiara merasa kesepian dan tak tau apa yang harus ia kerjakan dirumahnya

setelah beberapa saat menunggu dan jam sudah menunjukkan waktu pulang kerja, terdengar bel rumah Revan berbunyi

"biar saya saja bi yang bukakan pintu" ucap Kiara saat bi Jum akan membukakan pintu

"baik non" jawab bi Jum dan berlalu pergi meninggalkan Kiara

"Din...aku kangen banget sama kamu" ucap Kiara saat tau yang datang adalah Dinda

"aku juga Ki !" ucap Dinda sambil memeluk Kiara

"ayo masuk Din ! aku mau ngobrol banyak sama kamu" tarik Kiara dan mengajak Dinda duduk diruang tengah

"waaooowww....rumah kamu besar banget ya, gak jauh beda sama rumah orang tuanya pak Revan" ucap Dinda sambil pandangannya menyapu seluruh ruangan rumah Kiara

"ini rumah kak Revan bukan rumah aku Din" ucap Kiara

"aaahhh...sama aja, kamu kan istrinya, jadi rumah pak Revan ya rumah kamu juga" ucap Dinda sambil menyandarkan tubuhnya disofa yang ia duduki

"oh ya....ngomong ngoming pak Revan belum pulang ya ?" tanya Dinda

"iya Din, kak Revan bilang hari ini akan lembur dan pulang terlambat karna banyak pekerjaan yang harus ia kerjakan, selama ia tinggal cuti menikah" jawab Kiara

"aduuhhh !! kasihan ya, baru juga jadi penganten baru, sudah ditinggal lembur" goda Dinda dan hanya dibalas senyuman oleh Kiara

mereka berdua larut dalam obrolan dan candaan, nampak sesekali keduanya saling melepas tawa disela sela obrolan mereka, sampai akhirnya tiba saat nya waktu makan malam, dan Kiara pun mengajak Dinda untuk makan malam bersama dirumahnya

setelah makan malam selesai, Dinda pun segera berpamitan untuk pulang kerumahnya, karna waktunya sudah cukup malam, setelah kepulangan Dinda Kiara pun langsung masuk kedalam kamarnya untuk segera beristrirahat