"langsung pulang kerumah non Kia ?" tanya Frans saat Kiara sudah berada didalam mobil dan duduk dijok belakang
"iya pak !" jawab Kiara singkat
dalam perjalanan menuju rumah Kiara, ia sempat bertanya tanya dalam hati siapa laki laki yang sok akrab yang ketemu dengannya tadi dilobby kantor, ia benar benar merasa risih dan gak nyaman dengan sikap lelaki tersebut, selain ia kini sudah bersuami ia sendiri juga selalu merasa gak nyaman kalo ada laki laki yang mendekatinya
beberapa saat kemudian, sampailah mobil yang dikemudikan Frans dihalaman rumah Kiara, dan Kiara langsung turun tanpa menunggu Frans membukakan pintu mobil, sedangkan Frans hanya memperhatikan majikannya itu sampai masuk kedalam rumah, lalu ia pun kembali untuk menuju kekantor Revan
"sayang, kamu sudah pulang ?" tanya seorang wanita dari dalam rumah saat Kiara tiba diruang tamu
"mama..!!, sudah lama mama disini ?" tanya Kiara saat melihat ibu mertuanya ada diruang tengah, dan langsung menghampirinya sambil mencium tangan mama mertuanya tersebut
"lumayan juga sih !" jawab mama Revan sambil tersenyum ke arah Kiara, dan Kiara pun duduk disebelah mertuanya
"maaf kan Kiara ma ! Kiara tadi habis dari kantor Kiara yang dulu, menyerahkan surat pengunduran diri Kiara, jadi Kiara gak tau kalo mama mau datang kesini
"gak apa apa sayang !, mama sudah tau dari bi Jum, kalo kamu tadi pagi pergi berdua dengan Revan, mama kira kalian akan pergi liburan untuk bulan madu" ucap mama Revan sambil mengelus tangan Kiara yang ada digenggamannya
"iiihhh mama apaan sih, Kiara kan jadi malu.....lagian kak Revan masih sibuk banget ma, dengan pekerjaannya setelah ditinggal libur untuk menikah" jelas Kiara
"ya sudah, kalo gitu sekarang kita makan siang dulu, mama sudah menyiapkannya tadi di bantu bi Jum" ajak mama Revan sambil menarik lembut tangan menantunya
"mama, Kiara kan jadi gak enak sama mama...mama sudah repot repot menyiapkan ini semua" ucap Kiara saat sudah berada didepan meja makan
"sudahlah ! tidak apa apa, ayo cepat kamu makan !" balas mama Revan saat mereka sudah duduk di kursi masing masing
mereka berdua menikmati makan siang sambil dibarengi obrolan dan canda tawa dari kedua, terlihat keakraban diantara menantu dan mertua
"ya sudah kalo begitu sekarang mama pulang dulu, kasihan papa kamu yang nungguin mama dirumah" pamit mama Revan saat merasa kangennya kepada Kiara sudah terobati
"iya, ma.....mama hati hati ya dijala, dan Kia titip salam sama papa dirumah" ucap Kiara sopan sambil mencium telapak tangan mertuanya
"iya, sayang !" balas mama Revan sambil mencium pipi Kiara
lalu Kira mengantarkan mertuanya sampai halaman rumah dan melihat mertuanya masuk kedalam mobil yang didalamnya sudah ada sopir pribadi mertuanya, dan Kiara pun melambaikan tangannya saat mobil mertuanya melaju meninggalkan halaman rumahnya
* * *
sore haripun tiba, saat Kiara sedang asyik menyaksikan acara televisi diruang tengah, tiba tiba Revan datang dari kantor lebih awal sesuai janjinya pada Kiara
"kamu sudah pulang kak !" ucap Kiara yabg berdiri menghampiri suaminya dan menyalaminya
"iya sayang !, kan aku sudah bilang sama kamu akan pulang cepat dan akan membawa kamu makan malam diluar" balas Revan sambil mencium pucuk kepala istrinya dan memeluk pinggang Kiara dari samping sambil berjalan menuju kamar mereka
"oh iya...ya !, Kiara sampai lupa" ucap Kiara sambil menepuk pelan keningnya, Revan hanya tersenyum melihat tingkah konyol istrinya
"ya sudah kalo begitu sekarang kak Revan mandi dulu, aku mau buatkan teh hangat untuk kak Revan" ucap Kiara yang membalikkan tubuhnya saat berada didepan pintu kamar mereka dan berniat turun kedapur
"gak perlu ! aku gak perlu teh hangat, aku hanya perlu dirimu sekarang" tiba tiba Revan menarik tangan Kiara dan mengapit tubuh Kiara ditembok dan secepat kilat Revan mencium bibir istrinya dengan sedikit nafsu
"iiissshhh....apaan sih kak Revan, kan malu nanti kalo sampai dilihat bi Jum" ucap Kiara sambil memukul pelan dada suaminya
"kalo begitu kita lanjut didalam kamar aja ya !" ucap Revan yang langsung menggendong tubuh istrinya dan membaringkannya diatas ranjang setelah masuk kedalam kamar
tanpa menunggu lama Revan langsung kembali mencium bibir Kiara sambil sedikit melumatnya, Kiara pun semakin menikmati ciuman suaminya sambil mengalungkan tangannya dileher Revan, kemudian Revan pun mulai memainkan tangannya diseluruh tubuh istrinya sambil membuka satu persatu kancing baju istrinya, begitu pun dengan Kiara
sampai akhirnya keduanya sama sama tak memakai sehelai pakaian pun dan hanya ditutupi selembar kain selimut, sampai keduanya pun lanjut dengan melakukan adegan ranjang mereka sampai keduanya merasakan kepuasan satu sama lain dengan ditandai dengan desahan dari keduanya
lalu Revan menghempasakan tubuhnya disamping istrinya setelah ia mencapai puncak kenikmatannya
"makasih ya sayang !, kamu sudah membahagiakan aku karna sudah hadir dikehidupanku" ucap Revan sambil mencium kening Kiara
"iya, kak !, aku juga mengucapkan terima kasih pada kak Revan, karna sudah menerima aku apa adanya" balas Kiara sambil memeluk dada bidang suaminya, dan hanya dibalas belaian lembut oleh suaminya
"oh ya kak !, apa kita jadi makan malam diluar ?" tanya Kiara sambil mendongak kearah suaminya yang ada disebelahnya
"jadi dong !" jawab Revan singkat
"kalo begitu aku bersihkan badan dulu kak !" ucap Kiara lalu berjalan menuju kamar mandi dengan memunguti pakaiannya yang tercecer dilantai
setelah keduanya selesai membersihkan badannya dan segera bersiap siap untuk pergi makan malam diluar, sesuai janji Revan pada Kiara
lalu mereka berdua pun segera meluncur ke sebuah rumah makan yang dibilang cukup mewah menurut Kiara, karna memang Revan sudah menyiapkannya tanpa sepengetahuan Kiara
"kak.....apa ini tidak terlalu mewah dan berlebihan ?" tanya Kiara saat turun dari mobil Revan, yang memang sengaja malam itu Revan tak membawa sopir, karna ia ingin menikmati momen malam itu hanya berdua dengan Kiara
"tidak sayang ! kamu bisa menikmatinya dengan sepuas hati kamu, apapun yang akan kamu minta dan kamu makan disini, semuanya serba gratis" ucap Revan sambil memeluk pinggang Kiara dari samping, dan mengajaknya masuk kedalam rumah makan tersebut
Kiara tak pernah tau kalo rumah makan tersebut adalah milik suaminya, dan Kiara lupa kalo suaminya adalah orang terkaya dikota itu
"silahkan pak !, meja bapak sudah kami persiapakan, mari saya antar ke meja pesanan bapak !" sapa salah satu pelayan saat mereka berdua memasuki rumah makan tersebut
tanpa berkata apa apa Revan hanya berjalan mengikuti pelayan tersebut dengan tetap memeluk pinggang istrinya
"silahkan pak !" ucap pelayan tersebut saat sudah berada didepan meja pesanan Revan yang sudah tersedia dengan menu makanan andalan rumah makan tersebut
"terima kasih ya mbak !" ucap Kiara sambil tersenyum pada pelayan itu, karna Kiara melihat suaminya tak merespon apa apa, jadi ia yang mengucapkan terima kasih kepelayan itu
pelayan tersebut hanya tersenyum sambil membungkukkan badannya lalu pergi meninggalkan mereka berdua, semua pelayan yang ada dirumah makan tersebut sempat heran melihat bos mereka yang terkenal dingin dan sangat arogan, tapi malam itu terlihat begitu lembut dengan wanita yang ada disampingnya, karna memang semua karyawan Revan baik yang ada di kantor maupun ditempat lain tak ada yang mengetahui tentang pernikahannya
"kak.....Kiara mau ketoilet sebentar ya..." pamit Kiara saat sedang menikmati makan malam dengan suaminya
"apa perlu aku antar ?" tanya Revan
"gak perlu kak ! aku bisa sendiri" jawab Kiara lalu pergi meninggalkan Revan menuju ke toilet
"permisi ! toiletnya sebelah mana ya ?" tanya Kiara dengan senyum ramah saat berada di depan beberapa pelayan, dan dibalas senyum oleh para pelayan...tapi ada satu pelayan yang tersenyum sinis kearah Kiara
"kamu apanya pak Revan ?" tanya salah satu pelayan itu dengan tatapan sinisnya, karna memang dari awal satu pelayan tersebut menaruh hati dan suka pada Revan
"sepertinya kamu gak pantas dengan pak Revan yang begitu kaya, dan sangat tampan" ucap pelayan tersebut dengan lagi lagi memandang Kiara dengan tatapan tak sukanya
"maksud mbak apa ?" tanya Kiara tak mengerti
"iya....kamu yang begitu terlihat polos, sangat tak pantas bersanding dengan pak Revan, pasti kamu perempuan matre yang hanya menginginkan hartanya pak Revan" jawab pelayan tersebut dengan berjalan mengitari tubuh Kiara sambil tangannya bersedekap di dada
"kenapa mbak bicara seperti itu, apa maksud dari perkataan mbak ?" lagi Kiara bertanya dengan kebingungannya dan nampak matanya mulai berkaca kaca
"heeyy !! dengar ya....!!, kamu itu perempuan gak tau diri, dasar perempuan murahan ! kamu pasti sudah menyerahkan tubuhmu hanya demi harta....iya kan !" hardik pelayan tersebut dengan menarik dagu Miara dan menghempaskannya dengan kasar
Kiara tak berkata sepatah pun, ia sudah tak bisa menahan air matanya, lalu ia pergi menghampiri meja Revan dan dengan cepat ia mengambil tasnya lalu pergi meninggalkan Revan yang masih menikmati makan malamnya