Perkenalkan, sahabat aku

"sayang.....hari ini aku akan kedatangan tamu, ia adalah sahabat aku, aku akan perkenalkan ia padamu" ucap Revan saat sedang duduk duduk santai diruang tengah, karna hari itu hari minggu jadi Revan tak pergi ke kantor

"oh ya....emang kak Revan punya sahabat juga ya ?" tanya Kiara sambil manatap muka suaminya dari bawah, karna ia sedang tiduran dipangkuan Revan

"iya....nanti kamu akan aku kenalkan dengan sahabatku itu" jawab Revan sambil mengelus pucuk kepala Kiara yang ada dipangkuannya

"hheeemmmm...."

"oh ya kak, tadi Dinda bilang ia juga mau datang kesini" ucap Kiara

"iya" jawab Revan singkat

"aku kekamar dulu ya kak ! aku mau ambil ponsel aku dulu, siapa tau ada telpon dari Dinda" pamit Kiara dan langsung berdiri dari pangkuan Revan dan langsung pergi ke lantai atas kamarnya

tak selang berapa lama, terdengar bel Rumah Revan berbunyi

"biar aku saja bi, yang bukain" ucap Revan sambil berdiri dari duduknya, saat melihat bi Jum akan membukakan pintu

"baik tuan muda" jawab bi Jum dan lalu kembali ke dapur

"hallo bro...!!" sapa seseorang yang ada didepan pintu, saat Revan sudah membukakan pintu

"loe Ton....akhirnya datang juga loe" ucap Revan saat melihat yang datang adalah sahabatnya

"ya, iya lah....kan gue udah janji mau datang kerumah loe" ucap Anton sambil memeluk bahu Revan dari samping, Revan hanya menghela napas panjang melihat sikap sahabatnya itu

"ayok masuk, dan silahkan duduk !" ajak Revan dan mempersilahkan sahabatnya untuk duduk di sofa ruang tamu rumahnya

"oh ya....ngomong ngomong mana istri loe ?, gue benar benar penasaran seperti apa sih wanita yang bisa mencairkan hati seorang Revan yang terkenal sedingin gunung es itu" tanya Anton sambil matanya menatap keseluruh sudut ruangan rumah Revan dengan duduk santai disofa ruang tamu

"bi, tolong buatkan minum untuk tamu yang gak tau diri ini" perintah Revan pada bi Jum, dengan melirik santai kearah sahabatnya itu

"hheee....gue nanya, mana istri loe ?" tanya Anton cuek sambil duduk dengan bersandar disofa dan kakinya yang satu dilipat diatas kaki satunya

"dia lagi kekamarnya, katanya mau ambil ponselnya, takut kalo ada telpon masuk" jawab Revan datar

"ngomong ngomong kapan kamu balik ke australia ?" tanya Revan

"belum tahu, aku masih belum menemukan seseorang tambatan hati yang bakal aku jadiin istri" jawab Anton dengan entengnya

"ccuuiihhh.....dasar kamu !" celetuk Revan dengan lirikan malas kearah sahabatnya

"kenapa loe tanya gitu ke gue ? emang loe gak suka kalo gue tinggal lama di kota ini ?" tanya Anton

Revan tak menjawabnya, ia hanya melirik ke arah Anton dengan pandangan dingin dan cueknya, melihat sikap sahabatnya itu Anton hanya tersenyum dan menarika napas panjang sambil menggeleng gelengkan kepalanya

"kak !, teman kak Revan sudah datang ya ?" tiba tiba terdengar suara Kiara yang datang dari kamarnya menghampiri suaminya diruang tamu

"iya sayang....ini aku kenalkan, Anton sahabat aku" balas Revan sambil berdiri dan memeluk pinggang Kiara saat Kiara berada disamping Revan

"kenalkan aku...!" ucapan Kiara terhenti saat ia mengulurkan tangannya dan berhadapan dengan Anton

"jadi kamu.....??" Anton pun berdiri dengan menatap Kiara dengan tatapan tak percaya dengan sosok wanita yang ada didepannya

"apa kalian sudah saling kenal ?" tanya Revan dengan sedikit penasarannya

"ini orang yang aku ceritakan kapan hari itu, orang yang rak sengaja aku senggol waktu dikantornya mbak Ratna" jawab Kiara

"jadi....!!??"

"dan jangan bilang, kalo wanita yang kamu ceritakan padaku itu istri aku!" ucap Revan sambil tangannya menunjuk ke araha Anton dan tatapannya penuh intimidasi, karna Anton memang pernah bercerita pada Revan kalo Anton pernah menabrak wanita yang sempat membuat dirinya penasaran dan menggoda pikirannya

Anton yang melihat tatapan sahabatnya itu hanya bisa senyum senyum dan garuk garuk tengkuk kepalanya dan ia pun tak menyangka ternyata wanita yang membuat dirinya penasaran adalah istri dari sahabatnya

"hhheeee...sorry bro !!, gue gak tau kalo yang gue tabrak itu istri loe" ucap Anton sambil cengar cengir kayak orang tak berdosa

"loe singkirkan jauh jauh pikiran loe itu, kalo loe gak ingin gue boikot jadi temen gue dan kalo loe masih pengen hidup !" ucap Revan dengan tatapan penuh ancaman

"iya bro.....gue janji, loe tenang aja gue gak akan ganggu istri loe" ucap Anton sambil tersenyum dan mengangkat kedua jarinya

"jadi dia ini sahabatnya kak Revan ?" tanya Kiara sambil wajahnya menatap ke arah Anton

"iya, sayang !" jawab Revan sambil merangkul Kiara dan mengajaknya duduk disampingnya, Kiara pun sempat bingung saat melihat wajah suaminya yang terlihat begitu kesal terhadap Anton sahabatnya

tak lama kemudian terdengar bunyi bel rumah Revan berbunyi

"bentar ya kak, aku bukain pintunya dulu, siapa tau itu Dinda yang datang

Revan pun hanya menggangguk, dan Kiara lalu berdiri dari duduknya kemudian pergi untuk membuka pintu rumahnya

"hei Din.....kamu akhirnya datang juga, aku kangen banget sama kamu" ucap Kiara yang lalu memeluk sahabatnya itu karna kegirangan

"aku juga kangen banget sama kamu Ki....!" balas Dinda dalam pelukan Kiara

"ayok masuk Din !" ajak Kiara sambil menarik dan menggandeng tangan sahabatnya itu

"kak....ini Riska sudah datang !" ucap Kiara

"hai....kak Revan !" sapa Kiara sambil bersalaman dengan Revan

"hai Din, ayok duduk !...oh ya kenalin ini Anton sahabat aku" ucap Revan sambil melirik ke arah Anton

"hai, aku Dinda....!" ucap Dinda sambil mengulurkan tangannya ke arah Anton

"aku Anton....!" balas Anton sambil membalas uluran tangan Dinda

Anton menatap begitu dalam ke arah Dinda tanpa melepaskan pegangan tangannya

"ehemmm....eheemmm.....!" celetuk Revan

Anton yang tersadar dengan sikapnya, buru buru melepaskan tangannya dari tangan Dinda dan iapun senyum senyum dan salah tingkah karna merasa malu

"bentar ya, aku kebelakang dulu, mau ambilkan minum buat Dinda" ucap Dinda sambil berdiri dari tempat duduknya

"aku ikut ya !" ucap Dinda sambil melihat ke arah Kiara

"gak udah Din !, kamu duduk aja disini sama mereka" balas Kiara yang lalu pergi meninggalkan mereka bertiga diruang tamu