Kamu aku hukum

"ayo, silahkan di minum Din !" ucap Kiara saat datang dengan membawa secangkir minuman untuk Dinda

"makasih Ki !" balas Dinda sambil tersenyum ke arah Kiara

Anton yang sedari tadi rupanya selalu memperhatikan gerak gerik Dinda, hanya tersenyum

"sepertinya hati aku ini sudah berpindah kelain hati" gerutu Anton pelan

Revan, Kiara dan Dinda yang mendengarnya hanya saling pandang dengan tatapan tak jelas, kemudian pandangan mereka bertiga beralih memandang ke arah Anton

"apa maksud kamu Ton ?" tanya Revan menyelidik

"ehh...nggak kok, gak ada apa apa" jawab Anton dengan nada gugup, dan Revan yang mendengarnya hanya menarik dan menghela napas panjang lalu mengalihkan pandangannya kearah istrinya yang terlihat begitu ceria bercanda dengan sahabatnya Dinda

"ooohhh ya kak Revan...mama sama papa tadi titip salam untuk kak Revan" ucap Dinda

"iya, makasih.....bilang sama mama dan papa kamu salam balik juga" balas Revan dengan sedikit senyuman dari bibirnya

"sama aku gak titip salam juga" celetuk Anton tiba tiba dengan sedikit nada bercandanya, Dinda tak menjawabnya ia hanya melemparkan senyum kearah Anton

"sayang....! sepertinya teman aku ini mulai naksir sahabat kamu deh !" ucap Revan sambil matanya sesekali melirik kearah Anton dan Dinda bergantian sambil tangannya memeluk bahu istrinya

"emang maksud kak Revan apaan sih ?" tanya Kiara tak mengerti

sedangkan Dinda yang mendengar ucapan Revan hanya tersenyum malu dan terlihat wajahnya mulai merona merah

"tuh....kamu lihat sendiri si Anton yang dari tadi melihat Dinda dengan tak berkedip sama sekali" jawab Revan sambil mukanya diarahkan ke Anton

"gak masalah juga sih kak ! kan kak Dinda cantik kak Anton juga ganteng, jadi gak ada salahnya kalo mereka berdua saling suka" balas Kiara, dan muka Revan pun terlihat sedikit kesal karna ucapan Kiara yang sudah memuji ketampanan sahabatnya didepan dirinya

"apaan sih kamu Ki !" ucap Dinda sambil memukul tangan Kiara dan wajahnya pun terlihat malu malu, sedangkan Anton yang melihatnya hanya tersenyum

"maaf tuan muda.....makan siangnya sudah siap" tiba tiba bi Jum datang saat mereka semua sedang asyik ngobrol sampai tiba waktuny jam makan siang

"baik bi, terima kasih.....!" balas Revan dan bi Jum pun membalasnya dengan anggukan, lalu kembali pergi ke dapur

"kalo gitu, ayok kita semua makan siang sama sama !" ajak Revan, lalu berdiri dan menggandeng tangan Kiara berjalan menuju ruang makan dan disusul oleh Anton dan Dinda

mereka semua begitu menikmati makan siang dengan penuh keakraban dan kebersamaan dengan diselingi canda tawa satu sama lainnya

setelah selesai makan siang, dan dirasa pertemuan mereka sudah cukup, Dinda dan Anton pun segera berpamitan untuk pulang ke rumah masing masing

* * * * *

saat malam pun tiba, setelah Kiara dan Revan makan malam, mereka berdua langsung masuk ke kamarnya dan berniat untuk istirahat

setelah Kiara keluar dari kamar mandi, ia mendapati Revan suaminya duduk bersandar diatas tempat tidurnya sambil sibuk utak atik dengan laptop nya yang ada dipangkuannya

Kiara langsung menuju tempat tidurnya dan duduk bersejajar dengan suaminya

"kak.....kakak lihat tidak sikap kak Anton tadi terhadap Dinda" ucap Kiara dengan hanya melirik ke arah suaminya yang sibuk dengan laptopnya

"hheeemmmm....." balas Revan tanpa melihat kearah istrinya

"kak, aku mau Dinda dan kak Anton jadian, kayaknya mereka cocok deh !" ucap Kiara lagi sambil merangkul lengan kiri suaminya

mendengar ucapan istrinya, Revan pun menoleh kearah Kiara "emangnya kenapa ? kamu berniat banget menjodohkan mereka ?" tanya Revan sambil menatap istrinya lalu mencium pucuk kepala Kiara

"iya...sepertinya mereka cocok kak !, Dinda kan cantik sedangkan kak Antonnya kan ganteng" jawab Kiara sambil menyandarkan kepalanya dibahu suaminya

"apa kamu bilang ?, sepertinya dari tadi kamu terus terusan memuji Anton" Revan lalu menutup keras laptopnya dan meletakkannya dimeja tepi tempat tidurnya

"apaan sih kak Revan, bikin aku kaget aja" balas Kiara sambil mengangkat kepalanya dari bahu suaminya

"emangnya suami kamu yang ada didepan kamu ini tidak ganteng ?" tanya Revan sambil menatap tajam kearah istrinya

"ga...ganteng, kak Revan ganteng kok !" jawab Kiara gugup melihat tatapan tajam suaminya, dalam hati ia bergumam rupanya ia sudah salah bicara kepada suaminya

"dan sekarang kamu aku hukum, atas ucapanmu itu" Revan lalu mendekatkan mukanya ke arah Kiara, dan Kiara pun melotot sambil menarik mundur wajahnya mendengar ucapan Revan

"hu...hukum..." ucapannya terputus karna sekarang Revan sudah mencium bibirnya dan melumatnya penuh dengan nafsu dan gairah, Kiara yang mendapatkan serangan tiba tiba dari suaminya langsung kaget tapi akhirnya iapun menikmati ciuman suaminya

"sekarang kamu aku hukum, melayani aku sampai aku puas" bisik Revan lembut ditelinga istrinya, yang membuat wajah Kiara merona merah karna malu

kemudian Revan kembali melumat bibir istrinya semakin dalam dan bukan hanya ciuman saja yang dilakukan Revan tapi ia pun mulai beraksi dengan tangannya yang makin menjalar mengabsen keseluruh tubuh istrinya, sampai akhirnya Kiara pun tak bisa menolak ajakan suaminya untuk memainkan afegan ranjang mereka, sampai keduanya merasakan kepuasan satu sama lainnya