Hari hari pun berlalu, kehidupan rumah tangga semakin bahagia dan harmonis, Revan pun semakin perhatian terhadap istrinya, ia begitu menyayangi Kiara, begitu juga dengan Kiara yang semakin akrab dengan kedua orang tua Revan ia sudah menganggapnya sebagi orang tuanya sendiri
seperti halnya hari itu, Revan yang berjanji akan pulang cepat karna mereka berdua akan pergi kerumah orang tua Revan dan menghadiri acara ulang tahun pernikahan orang tua Revan
tapi ternyata Revan lebih mementingkan pekerjaannya dan ia lupa kalo sudah berjaji dengan Kiara pulang cepat, alhasil selama dalam perjalanan Kiara terus terusan mengomel dan menyalahkan Revan
"ini semua gara gara kak Revan yang lebih mementingkan pekerjaan, dan akhirnya kita terlambat deh datang keacara mama dan papa" omel Kiara dalam mobil yang duduk disamping Revan yang sedang menyetir
"kamu kenapa sih sayang, dari tadi ngomel melulu, emangnya mau bibir kamu aku cium sekarang ?" ucap Revan menggoda sambil sesekali melirik kearah istrinya
"iiissshhh....apaan sih kak Revan, udah kak Revan fokus aja nyetirnya" balas Kiara kesal sambil wajahnya sedikit manyun, sedangkan Revan yang mendengar ucapan istrinya, ia hanya tersenyum dengan tetap fokus menyetir
tak lama kemudian mereka berdua pun tiba dirumah orang tua Revan, nampak beberapa tamu undangan sudah memenuhi kediaman orang tua Revan, saat Kiara berjalan dengan menggandeng lengan suaminya nampak beberpa pasang mata melihat keserasian mereka berdua, ada beberapa juga gadis gadis yang iri melihat Kiara dengan mudahnya menggandeng lelaki yang menjadi dambaan para wanita
"sayang....!, akhirnya kalian datang juga" sambut mama Revan yang kemudian memeluk Kiara dan Revan bergantian, kemudian mereka berdua tak lupa menyalami mama Revan dan papa Revan bergantian
"kenapa kalian berdua datangnya terlambat sih ?" tanya mama Revan sambil berjalan menggandeng tangan Kiara untuk duduk dikursi diantara para tamu tamu yabg hadir
"iya nih ma.....kak Revan tuh ! sudah tau ini hari spesial mama dan papa, tapi kak Revannya malah mementingkan kerjaan kantornya" jawab Kiara kesal dengan sesekali melirik ke arah Revan
"lihat tuh ma ! dari tadi mantu kesayangan mama itu ngomel melulu, mulai keluar rumah sampai tiba disini tidak henti hentinya ngomel terus" Revan mengadu ke mamanya sambil mukanya mengarah ke Kiara
"ah sudah sudah ! kamu jangan godain Kiara terus kasihan dia, lagian malu tau dilihat orang" ucap mama Revan yang memukul tangan Revan dan kemudian mengelus tangan Kiara dengan lembut yang sudah dianggap anak sendiri oleh mama Revan, Kiara dan Revan yang mendengar ucapan mamanya hanya tersenyum
memang benar keakraban orang tua Revan dengan Kiara tak lepas dari pandangan beberapa pasang mata yang hadir disitu, mereka begitu iri dan sedikit penasaran dengan sosok Kiara, perempuan yang berhasil menaklukkan hati Revan dan keluarganya
"hallo...bro ! gue kira loe gak bakal datang" tiba tiba Anton yang sudah duduk disebelah Revan sambil menepuk bahu sahabatnya itu
"enak aja ! ini kan acara ortu gue, masa gue gak datang" balas Revan cuek tanpa melihat kearah sahabatnya itu
"hai kak Anton...!" sapa Kiara
"hai juga Kiara...!" balas Anton sambil melambaikan tangannya ke arah Kiara, dan hanya dibalas senyum oleh Kiara
"oh ya ma...., papa mana ya ? kok gak duduk sama kita disini ?" tanya Kiara penasaran
"tuh ! papa kamu lagi asyik ngobrol sama teman temannya" jawab mama Revan sambil menunjuk kearah suaminya yang berdiri dengan beberapa tamu undangan
"maaf ya tante, Kiara...aku pinjam Revannya sebentar, ada yang mau aku omongin sama Revan" pamit Anton sambil menarik tangan Revan dan membawanya ke tempat yang sedikit sepi dari para tamu
Kiara dan mama Revan hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum ke arah Anton, kemudian Anton dan Revan pun pergi meninggalkan tempat duduk mereka, sedangkan Revan mengikuti ajakan Anton dengan sikap sedikit malas, sedangkan mama Revan dan Kiara melanjutkan ngobrol seperti mama dan anak sendiri
"haaiii....Kiara !" tiba tiba terdengar seseorang memanggil nama Kiara, dan ternyata itu adalah Dinda
"hai Din...!" balas Kiara yang langsung memeluk sahabatnya itu
"malam tante !" sapa Dinda yang langsung menyalami dan memcium telapak tangan mama Revan
"iya.....makasih ya Din !" balas mama Revan dengan mengelus pundak Dinda
"oh ya....kamu datang sama siapa ? sendiri ? kok tante gak melihat keluarga kamu ?" tanya mama Revan dengan pandangannya menyapu disekitar Dinda karna hanya melihat Dinda datang seorang diri
"iya tante, maaf....ayah dan ibu tidak bisa hadir karna ada urusan mendadak sedangkan kak Satria juga pekerjaan dikantornya gak bisa ditinggal, tapi tadi mama dan papa sempat nitip salam sama om dan tante kok" jawab Dinda yang merasa gak enak dengan mama Revan
"iya gak apa apa sayang, yang penting kamunya sudah datang,,,,,oh ya kalian ngobrol aja berdua, tante tinggal dulu mau nemenin teman teman tante yang lainnya" ucap mama Revan lalu pergi meninggalkan Dinda dan Kiara
"gimana Din kabar hubungan kamu sama kak Anton ?, apa kamu sudah resmi jadian sama kak Anton ?" tanya Kiara tiba tiba menyelidik
"apaan sih kamu Ki" jawab Dinda dengan wajah sedikit memerah karna malu
"gak usah malu malu gitu, kamu dan kak Anton benar benar serasi dan cocok kok" ucap Kiara sedikit menggoda
"ahhh....udahlah, kita lihat aja nanti kedepannya, apa aku sama kak Anton bakalan berjodoh atau tidak" balas Dinda sambil tersenyum dan mengelus tangan sahabatnya itu
dan pada saat acara berlangsung, tiba tiba datang seorang gadis cantik, berkulit putih mulus dengan pakaian sedikit modis bagaikan seorang model, gadis itu lalu memasuki tempat dimana acara berlangsung, dan beberapa mata pun tak lepas memandang gadis tersebut
gadis itupun langsung berjalan menghampiri kedua orang tua Revan, yang berdiri diantara para tamu undangan
"malam tante Mirna...." sapa gadis tersebut, yang membuat mama Revan menoleh kearah datangnya suara tersebut, dan sempat membuat mama Revan kaget dengan sosok gadis yang sudah ada didekatnya begitu juga dengan papa Revan yang kemudian ikut menoleh ke arah gadis itu
"ka...kamu....!" ucap mama Revan seakan tak percaya denga apa yang dilihatnya
"iya om, tante.....sudah lama kita tidak bertemu, apa kabarnya om dan tante ?" gadis tersebut lalu menyalami dan mencium tangan kedua orang tua Revan
"ba...baik !" jawab mama Revan dengan sedikit gemetar
"selamat ya om, tante....atas ulang tahun pernikahan kalian" ucap gadis itu lagi
"iya....terimakasih" balas mama Revan sedikit canggung