Keesokan harinya, saat mendengar kabar kalo Revki sedang sakit, keluarga Dinda termasuk Anton suaminya dengan buru buru datang ke rumah Revan untuk bersama sama menjenguk nya
tak butuh waktu lama, mereka semua sudah berkumpul dirumah Revan
"kenapa sih Din, kamu dan keluarga kamu pagi pagi sudah repot repot datang kemari ?!" ucap Kiara saat keduanya sedang berada di dapur untuk menyiapkan sarapan
Kiara bukannya tak suka mereka semua datang ke rumahnya, cuma ia merasa gak enak kalo semuanya harus menunda aktivitas mereka hanya untuk menyempatkan pergi ke rumah nya
"Kiara ku sayang, jangan ngomel melulu ya....ntar cepet tua lho !" goda Dinda sambil mencubit dagu sahabat nya itu
Kiara hanya mendengus kesal, ia tak bisa berbuat apa apa, karna Dinda selalu menggodanya dan tak akan pernah membiarkannya untuk bisa marah
dan saat keduanya sedang asyik di dapur bersama bi Jum, tiba tiba ibundanya Dinda datang menghampiri nya
"Kiara sayang, ibu pamit dulu ya !" ucap ibundanya Dinda dari belakang Kiara dan membuat Kiara menoleh, dan nampak ibunda Dinda tersenyum hangat kepadanya
"lho bu, kenapa sih ibu buru buru sekali pulangnya, kan masih disiapkan sarapannya" balas Kiara dengan raut wajah yang nampak kecewa
"iya sayang....itu tadi kak Satria dapat telpon penting dari kantornya, jadi kak Satria harus segera pergi ke kantor" ucap ibunda Dinda sambil membelai lembut rambut Kiara
"baiklah bu, kalo begitu mari aku antar ibu ke depan !" balas Kiara
saat semuanya sudah berada di teras rumah, nampak Kiara sedang mencium tangan kedua orang tua Dinda yang akan pergi meninggalkan rumahnya, begitu juga dengan Dinda yang masih tinggal di rumah Kiara, karna memang Dinda dan Anton membawa mobil sendiri tidak satu mobil dengan orang tuanya
"bawa mobilnya hati hati ya kak, jangan ngebut !" pesan Kiara saat Satria sudah masuk dan duduk di kursi kemudi
"iya...kamu juga, ingat perhatikan baik baik Revki, jangan sampai ia sakit lagi !" balas Satria sambil tersenyum, Kiara pun membalas nya dengan senyuman
"ayah dan ibu pamit dulu ya, sayang !" ucap Ayah Dinda dari kursi belakang
"iya yah...hati hati ya !" balas Kiara kepada ayah Dinda, dan nampak ia pun melambaikan tangannya saat mobil Satria pergi meninggalkan halaman rumah nya
setelah kepergian orang tua Dinda dan satria dari rumahnya, Kiara dan Dinda pun segera masuk dan tak lupa Revan segera menuju kamarnya untuk bersiap siap pergi ke kantor
nampak Anton sedang bermain dan bercanda bersama Revan diruang tengah, dan tak berapa lama kemudian Revan yang sudah rapi untuk berangkat ke kantor, turun menuju keruang tengah dan Kiara segera menghampiri suaminya
"sudah siap kekantor, kak ?" tanya Kiara saat menghampiri suaminya di bawah anak tangga
"iya sayang !" jawab Revan yang langsung mencium kening istrinya
"tuh...lihat Revki ayah sama bunda kamu mesra banget, sampai sampai kamu dicuekin, mending kamu sama papa Anton dan mama Dinda aja ya !!" celetuk Anton sambil berbicara dengan Revki yang tak mengerti apa apa, tanpa menoleh ke arah Revan dan Kiara, sementara Revki hanya tertawa khas bayi dan tak lupa tangannya menepuk nepuk wajah Anton
Kiara yang mendengar celetuk an Anton, hanya tersenyum sedangkan Revan melirik cuek sambil terus berjalan memeluk pinggang Kiara menuju ke meja makan
"oh ya sayang, aku nanti bawain bekal dari rumah aja ya, buat makan siang nya, soalnya aku lagi males makan di kantin kantor !" ucap Revan sambil menarik kursi makan yang akan ia duduki
"iya, kak !" balas Kiara yang langsung pergi ke dapur untuk mengambil kotak makan suaminya
"idiiihhh....bos besar apa anak TK pakai bawa bekal segala" lagi lagi celetukan Anton keluar dari mulutnya
"mulut loe bisa diam gak, sih !, mau aku sumpal pakai paha ayam ini !" balas Revan sambil mengacungkan gorengan paha ayam yang ada didepan nya
"dengar ya Revki, kalo kamu sudah besar jangan jadi pemarah seperti ayah kamu, kamu harus jadi anak yang ramah dan sabar" Anton yang terus berbicara dengan Revki dan sesekali mengelus pipi lembut bayi tersebut, sedangkan Revki hanya tertawa sambil mengangkat angkat kedua kakinya
Kiara dan Dinda hanya tersenyum melihat ulah kedua sahabat tersebut
"sudah sudah, ayok sekarang kita sarapan ntar keburu dingin, lho !" ajak Kiara yang menghampiri Anton dan Dinda dan mengambil Revki dari pangkuan Anton
mereka semua mengambil posisi duduk ditempat nya masing masing, nampak Kiara mulai menyuapi buah hatinya yang ada di pangkuannya dan sesekali Revan membantu istrinya menyuapi Revki dan nampak pula ia sesekali bercanda dengan putra kecilnya, Dinda pun tersenyum melihat kebahagiaan dan kemesraan sahabatnya itu
"oh ya kak, aku sama Revki boleh gak ikut ke kantor kakak, kan aku sudah lama gak ikut kesana ?" tanya Kiara pada Revan
memang semenjak Kiara mengantar kan makan siang ke kantor Revan beberapa bulan yang lalu, Kiara memang sering ikut ke kantor suaminya begitu juga semenjak kelahiran Revki, hanya sekitar sebulanan belakangan ini Kiara tak pernah ikut ke kantor Revan
"iya sayang, kapan pun kamu mau ikut ke kantor aku akan senang hati, karna ditemani istri dan anak aku" jawab Revan sambil mengelus pipi lembut putra nya
"cie....cie...ciee....bu bos mau ikutan juga nih ke kantor ?!" goda Dinda sambil terus menyantap makanan di depannya
Kiara hanya tersenyum mendengar sahabatnya itu menggodanya
"kamu kan juga istri bos sayang, kamu juga nanti malam bakalan ikut aku terbang ke kantor aku yang ada di Australia" ucap Anton sambil membelai rambut istrinya
"lho emangnya kalian, jadi malam nanti pergi nya ?" tanya Kiara
"iya Ki....kak Anton bilang ia harus segera balik ke sana, karna perusahaan disana sudah membutuhkan nya" jawab Dinda
"pokoknya nanti malam kalian berdua harus mengantarkan kami ke bandara, kalo tidak kami berdua gak akan pernah mau ketemu kalian lagi " ucapan Anton dengan sedikit terdengar mengancam
"tenang aja, kami pasti akan mengantarkan kalian berdua" balas Revan dengan santainya sambil terus menyantap makanan di depannya
terlihat mereka semua begitu menikmati menu sarapan, dan nampak sesekali terdengar celoteh dan sendau gurau dari keempatnya, sampai tiba waktunya Anton dan Dinda berpamitan pulang untuk segera berkemas menyiapkan segala sesuatunya sebelum terbang ke Australia
********
pagi itu Kiara yang ikut Revan untuk pergi kekantor nya, membawa Revki dan mbak Siti untuk ikut sekalian
"oh ya kak, kapan pak Frans balik dari kampungnya ?" tanya Kiara yang duduk disebelah suaminya, karna memang pagi itu Revan sendiri yang memegang kemudi dikarenakan sudah semingguan pak Frans cuti untuk pulang kampung, karna istrinya dikampung sedang sakit
kemungkinan dua hari lagi, sayang !!" jawab Revan yang tetap fokus menyetir, dan Kiara pun hanya manggut-manggut sambil terus bercanda dengan putranya yang ada di pangkuannya
dan tak berapa lama kemudian sampailah mereka di kantor Revan, semua karyawan Revan langsung memberi hormat saat melihat pimpinan mereka memasuki ruangan kantor, dan nampak Kiara yang selalu tersenyum kepada para karyawan suaminya, karna memang sebagian karyawan Revan sudah mengenal sosok Kiara yang begitu ramah dan lemah lembut lain dengan atasan mereka yang selalu saja bersikap dingin dan cuek
"pagi pak Revan bu Kiara !!" sapa salah satu receptionis dengan ramah saat mereka tiba di dalam kantor
"pagi juga mbak Sila !" balas Kiara dengan dibarengi senyum nya yang ramah, sedangkan Revan tetap dengan kebiasaan nya yang dingin dan cuek
terkadang para karyawan Revan sempat berpikir dan tak jarang membicarakan sikap aneh pimpinan nya yang selalu bersikap dingin dan acuh, sedangkan berbading terbalik kalo sudah berhadapan dengan istrinya, seolah sikap dinginnya itu bak hilang ditelan bumi
"oh ya sayang, aku langsung keruangan meetting ya, karna pagi ini aku ada meeting dengan klien aku dari luar kota, kamu sama Revki tunggu aja di ruangan aku aja !" ucap Revan
"gak ah kak, aku disini aja dulu, lagian aku juga mau ngobrol ngobrol sama mbak Sila"
mendengar ucapan Kiara, Revan langsung merubah pandangannya menatap Sila dengan tatapan datar, melihat Revan menatapnya, Sila pun cepat cepat menundukkan kepalanya
"ya sudah, kalo begitu aku ke ruangan meeting dulu ya sayang, dan ingat jangan pergi kemana mana....kalian semua jaga istri dan anak aku jangan sampai terjadi apa apa sama mereka !" perintah keras Revan terhadap semua yang ada di lobby kantor termasuk security yang sedang bertugas, mereka semua hanya menundukkan kepala dan tanpa ada satupun yang bersuara
nampak Kiara sedikit mendengus kesal sambil menatap ke arah suaminya, karna ia merasa tak enak hati dengan beberapa karyawan Revan yang setiap kali dirinya bersama Revki datang kekantor selalu meminta beberapa karyawan untuk selalu menjaganya
"sudahlah sayang, kamu jangan menatap aku seperti itu, aku pergi dulu ya !" pamit Revan sambil mencium kening istrinya, dan lalu pergi meninggalkan Kiara untuk segera menuju ke ruangan meeting
semua karyawan yang ada disitu nampak heran melihat sikap pimpinan nya yang begitu lembut dan penuh kasih sayang terhadap istrinya, sedangkan terhadap mereka selalu acuh, cuek dan dingin, mereka semua pun merasa iri dengan Kiara yang bisa memiliki mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari seorang Revan Adijaya seorang lelaki tampan dan terkaya yang terkenal dingin dan cuek
setelah kepergian Revan, nampak Sila meminta untuk menggendong Revki dan beberapa karyawan pun ikut menggoda Revki, ada juga yang mencium dan mencubit pipinya yang merasa gemas melihat anak pimpinan mereka yang begitu tampan, mewarisi ketampanan ayahnya, tapi semua itu tak akan pernah mereka lakukan kalo dihadapan Revan berbeda kalo hanya berhadapan dengan Kiara, mereka semua tak sungkan karna atas permintaan Kiara sendiri yang meminta agar semua karyawan tak memperlakukan dirinya sama seperti saat mereka berhadapan dengan Revan suaminya
"eh, sudah....sudah....ayok kalian kembali kerja, kalo sampai pak Revan tau dan melihatnya, kalian semua bisa kena marah !" kata security yang ada di ruangan tersebut
"apaan sih bapak ini, gak bisa apa lihat orang senang sebentar aja" balas salah satu karyawan Revan, sedangkan Kiara hanya tersenyum sambil menggeleng gelengkan kepalanya melihat mereka semua
"tak apa apa pak, kalo nanti pak Revan marah, saya akan marah balik pak Revan nya" mendengar ucapan Kiara semua yang ada di tuangan tersebut tertawa kecil dengan masih terus bercanda dengan putra pimpinan mereka, dan setelah mereka semua merasa puas bercanda, merekapun kembali dengan pekerjaannya di meja masing masing,. sedangkan Revki diijinkan Kiara untuk diajak mbak Siti jalan jalan disekitar kantor dengan ditemani seorang security