*
brakkkk
pintu apartemennya sisi terbuka dengan kasarnya karena ulah rubi
"rubi"senyum Alexa melihat rubi datang
"jaga ucapan mu pada istri ku"kata rubi sambil meremas dagu sisi kuat
"shh sakit rubi"Alexa mencoba melepaskan tangan rubi
"itu tak seberapa lainkali akan lebih menyakitkan jika kamu nekat berbicara yang tidak tidak pada sisi"peringatan rubi pada Alexa.
Alexa diam diam mengirim pesan pada sisi
✉
datang ke apartemen ku alamat xxx lantai 12
selesai mengirim pesan Alexa memulai sandiwaranya
"hal apa yang tidak benar aku bicarakan?bukankah itu kenyataan?bahkan kau yang memberikan janji itu"kini lexa mulai menitikan air mata berharap rubi iba padanya
"tapi kau juga yang membuat aku berubah"rubi mulai menaikkan nada suaranya
"dia hanya teman ku hiks..."
"mana ada teman yang bercumbu kamu pikir aku bodoh"jawab rubi yang mulai geram
"sayang aku mohon beri aku kesempatan sekali lagi" lexa mencoba meyakinkan rubi
lexa yang menyadari keberadaan sisi langsung memeluk erat rubi sambil berkata
"maaf...maaf kan aku aku mencintaimu kembalilah pada ku"kali ini lexa menyentuh muka rubi dengan lembut agar sisi cemburu dan meninggalkan rubi
karena sisi sedang berada di gedung itu jadi tak butuh waktu lama untuk datang dia menyaksikan sendiri suaminya diam saja di peluk oleh wanita itu membuat hatinya hancur dia pergi dengan gontai meninggalkan gedung itu sambil menangis kenapa baru semalam suaminya berjanji dan siang ini dia sudah ingkar janji.
"lepasin aku mencintai sisi dan tak akan menghianati dia lagi..sebaiknya kau menjauh dari ku atau kau akan menyesal"peringatan terakhir rubi pada lexa dan mendorongnya hingga lexa terjatuh di lantai,
setelah itu rubi langsung meninggalkan apartemen Alexa
"agrrrrrrrrhhh rubi aku bersumpah akan membuat kau dan sisi hancur"teriak Alexa yang tak terima dengan sikap rubi dia membanting semua barang barang yang ada di sekitarnya dia mengambil hpnya dan menelpon seseorang
"halo...ya..aku mau obat itu"
Alexa langsung mematikan telponnya dan tertawa keras
"hahahahahha tunggu...tunggu saja rubi permainan baru di mulai"
**
setelah pulang dari apartemen Alexa rubi kembali lagi ke kantor karena masih banyak pekerjaan saat sedang sibuk sibuknya tiba-tiba ada telepon dari rumah
📞
"halo.."
"halo..halo den non sisi den"
"bi ina sisi kenapa?"panik rubi
"non sisi mengemasi semua pakaiannya"
"apa...bibi tahan sisi dulu aku segera pulang"
rubi bergegas pulang dengan terburu buru
"randi kamu urus dulu kantor aku mau pulang"perintah rubi pada randi sebelum pulang
di dalam mobil rubi berfikir ada masalah apa lagi bukannya semalam masalahnya sudah selesai.
"sisii.. Di mana sisi bi"teriak rubi mencari sisi
"itu den di kamar"jawab bibi
"baiklah lebih baik bibi pulang saja sekarang"perintah rubi pada bi ina
dia berjalan ke kamar lalu mengunci pintu kamar dan sisi sedang mengemasi pakaiannya sambil menagis
"kamu apa apaan sih"tanya rubi sambil menarik koper dan membuang sembarangan
"minggir aku mau pulang ke rumah ayah"jawab sisi dengan nada keras
"kamu mau pulang ke rumah ayah dengan keadaan seperti ini"tanya rubi dengan nada yang tak kalah keras dari sisi
"iya memangnya kenapa hah??biar mereka semua tau betapa buruknya kamu!!"
"hey..hey kamu kenapa sayang"kali ini rubi menurunkan suaranya dan menarik sisi dalam pelukanya
"lepas aku gak mau di peluk sama laki-laki yang selalu menyakitiku" teriak sisi dan melepaskan pelukan rubi
"apa lagi..kali ini aku salah apa"tanya rubi sambil memijit pelipisnya yang pusing menghadapi tingkah istrinya itu
"hahhaa salah apa?kamu tanya salah apa? kamu gak merasa salah setelah semalam kamu meminta maaf dan bercinta semalaman dengan ku lalu siangnya kamu datang ke apartemennya pacar mu itu untuk bermesraan kamu masih nanya salah apa???"kali ini sisi mengeluarkan semua isi dalam fikirannya
huft rubi menghela nafas panjang
"kamu tau dari mana aku ke apartemennya Alexa"
"gak penting aku tau dari mana aku benci kamu rubiii...kamu selalu menyakiti aku..lebih baik kita bercerai saja"
kata sisi yang membuat rubi mengepalkan tangan enak saja di saat rubi mulai jatuh cinta padanya dia meminta cerai tidak akan itu yang ada di dalam fikiran rubi.
rubi yang mulai emosi memamngul sisi seperti karung beras dan melemparnya di ranjang lalu menindih nya
"minggir lepasin aku mau pulang"teriak sisi
"kalo kamu masih teriak teriak aku bakal tidurin kamu dalam waktu yang gak bisa kamu bayangin"ancaman rubi pada sisi
"minggir... lep mmhh" teriak sisi yang terpotong oleh ciuman kasar rubi
"jangan menguji kesabaran ku,aku tak pernah main main dengan kata-kata ku"
sisi yang mendengar ancaman langsung diam dan menagis dengan terisak
rubi memeluk sisi dari belakang dan membelai rambutnya dia mencoba menenangkan sisi dan memberi penjelasan
"tadi aku ketemu Alexa untuk memperingati dia agar menjauh dari hidup kita,percayalah pada ku, aku sungguh mencintaimu prisilia"kata rubi sambil mengeratkan pelukanya sisi yang mendengar penjelasan itu masih menangis dan tertidur dalam dekapan rubi.