WebNovelCouple73.68%

BAB 14 – MALAM INI

Maaf peringatan untuk pembaca usia dibawah 18+. BAB ini ada unsur adegan dewasa. makasih

Dari awal hanya memang sebatas itu, bahkan semua orang terdekatnya juga mengatakan itu, tubuhnya melemah. Dia menatapi langit-langit kamar hotel yang dia tempati malam ini.

Langit sudah mulai terang tapi dia masih memikirkan semua itu tanpa bisa memejamkan matanya.

***

"Kamu sudah pulang?" ucap Hana saat merasa ada seseorang memeluknya dari belakang

"Hmm" respon Lee Yohan sambil mencium lembut kepala istrinya yang terjaga dalam tidur itu. Han Yoora mengubah posisi tidurnya menghadap suaminya

"Bukankah semalam kamu bilang tidak akan pulang?"

"Ya, aku pikir kamu tidak akan bisa tidur tanpa aku di sampingmu jadi aku bergegas pulang saat selesai bertemu klien" Goda Lee Yohan

"Kenapa kamu tidak jujur bahwa kamu segera pulang karena tidak bisa jauh dariku" Balas Han Yoora lalu tersenyum

"Ya, kamu benar. Aku merindukanmu dan benar-benar tidak bisa jauh darimu" kata Lee Yohan lalu mencium kening Han Yoora

"Apa kamu tidak merindukanku?" Tanya Lee Yohan kemudian

"Tidak"

"Tidak?" respon Lee Yohan segera "Kenapa tidak?" lanjutnya memandang Han Yoora gemas

"Lihatlah kamar ini, ada banyak foto dengan berbagai macam pose. Aku bahkan kaget saat melihatnya untuk pertama kali, ternyata suamiku senarsis ini" ucap Han Yoora dengan wajah jahil

"Tidak ada fotomu disini, ayo kita mengambil foto berdua. Kita bahkan belum punya foto pernikahan" ajak Lee Yohan diikuti senyum dari bibir Han Yoora lalu balas memeluk Lee Yohan

"Tidurlah, kamu baru saja pulang. Istirahat dulu, siang kita baru bahas ini lagi" kata Han Yoora pelan

Lee Yohan mencium kening istrinya sekali lagi dan memeluk dengan erat sejenak kemudian melepaskan pelukannya. Saat melihat Lee Yohan hendak beranjak turun dari tempat tidur Han Yoora meraih tangan suaminya itu

"Mau kemana?"

"Aku akan ganti baju dulu" sahut Lee Yohan, melihat suaminya yang ternyata masih memakai Jas lengkap seperti tadi pagi. Han Yoora tersenyum dan melepaskan tangannya

Lee Yohan kembali masuk kedalam selimut saat melihat Han Yoora yang seperti sedang memikirkan sesuatu kaget menyadari bahwa suaminya tiba-tiba mencium pipinya.

"Ayo tidur" ucap Lee Yohan merentangkan sebelah lengannya untuk dijadikan sandaran kepala istrinya "Apa yang sedang kamu pikirkan?"

"Tidak ada" jawab Han Yoora pelan dan Lee Yohan meraih tangannya menautkan tangan mereka berdua dengan erat

"Ayo kita pergi liburan" Ajak Lee Yohan setelah beberapa saat

"Aku tidak apa-apa. Kamu uruslah pekerjaan dengan baik, nanti aku yang akan bicara dengan ibu agar tidak selalu menekanmu" sahut Han Yoora menengadahkan wajah untuk melihat suaminya

"Ayo kita pergi bulan madu" ajak Lee Yohan lagi menatap Han Yoora lekat lalu mencium bibirnya. Han Yoora sedikit tersentak kaget tapi karena dia sudah pernah mendapat perlakuan yang sama sebelumnya dia langsung membalas ciuman suaminya itu dengan lembut.

Mereka berdua larut dalam ciuman tersebut, menikmati setiap lumatan dan hisapan lidah masing-masing dengan tangan yang tertaut erat. Kini posisi Lee Yohan tanpa sadar sudah berada di atas tubuh Han Yoora dan tangan kirinya menahan tubuhnya agar tidak sepenuhnya menindih tubuh Han Yoora.

Saat tangan Han Yoora merangkul lehernya Lee Yohan sudah tidak bisa menahannya lagi, memperkuat ciumannya sampai mereka berdua kehabisan nafas dan melepaskan ciuman mereka, tidak sampai disitu Lee Yohan menurunkan ciumannya ke leher Han Yoora dengan gerakkan lembut menjelajahi leher istrinya yang selama ini selalu membuatnya memerah saat melihat istrinya tersebut mengikat rambutnya keatas. Han Yoora mendapat perlakukan ini untuk pertama kali menegang dam memepererat tautan tangannya dengan Lee Yohan sampai terdengar desahan kecil dari mulutnya.

Tampaknya malam ini akan terjadi sesuatu yang indah untuk kedua pasangan ini, pada awalnya Lee Yohan memang sudah agak mabuk karena saat bertemu klien tadi dia menemani minum anggur. Mungkin sedikit hilang kesadaran ini yang membuat dia memberanikan diri berbuat lebih pada istrinya. Entah bagaimana kancing piama Han Yoora sudah terbuka 3 kancing dan membuat dadanya terekpos dan tangan kiri lee Yohan menyentuhnya lembut bagian sensitive yang masih tertutup bra.

Merasakan itu Han Yoora seperti disengat listrik tersadar, tangan yang merangkul leher Lee Yohan dengan cepat menutup dadanya. Mengetahui reaksi istrinya itu Lee yohan menghentikan aktivitasnya yng tengah mencium leher Han Yoora dan menatapnya canggung. Kedua pasang mata mereka saling menatap diam dengan posisi Lee Yohan masih diatas tubuh Han Yoora, kemudian dengan cepat Lee Yohan berbalik dan berbaring di sebelah Han Yoora dengan malu

"Maaf, harusnya aku tidak melakukan itu" Ucapnya pelan lalu beranjak pergi masuk ke kamar mandi.

Han Yoora merasa bersalah atas reaksinya tadi, bukankah memang sudah kewajibannya melayani suami melakukan itu. Mereka bahkan sudah menikah lebih dari setengah tahun, Han Yoora duduk dan merapikan rambutnya serta mengkancingkan kembali piamanya menatap ke pintu kamar mandi yang tertutup

Sementara itu di dalam kamar mandi Lee Yohan berulang kali membasuh wajahnya dengan air dingin, mencoba mendapatkan kembali kesadarannya. Kemudian dia menatap dirinya sendiri di cermin, wajahnya memerah dia merasakan tubuhnya panas tak terkendali baru kali ini dia merasakan seperti itu. Setelah dia merasa wajahnya tidak terlalu merah dia keluar dari kamar mandi dengan air yang masih terihat menetes dari anak rambutnya.

Lee Yohan melihat Han Yoora duduk diatas tempat tidur menatapnya keluar dari kamar mandi.

"Tidurlah, aku akan tidur di kamar tamu" ucapnya melewati istrinya hendak keluar dari kamar tapi dengan cepat Han Yoora turun dari tempat tidur lalu memegang tangannya

"Tidak apa-apa. Maafkan aku, tadi aku terlalu kaget" ucap Han Yoora pelan sambil memegang tangan Lee Yohan erat

"Itu salahku, harusnya aku bertanya dulu padamu, kamu tidurlah"

"Aku benar-benar tidak apa-apa, tidak apa-apa jika kita melakukannya" ucap Han Yoora lirih

"Hmm… tidurlah, kita akan melakukannya jika kamu sudah siap" sahut Lee Yohan sambil mengelus kepala istrinya dan mencium keningnya

"Tidurlah" lanjutnya lalu keluar dari kamar

Han Yoora melihat pintu kamarnya tertutup seketikan hatinya seperti kosong, perasaan bersalah dan kehilangan campur jadi satu. Dia telah melukai perasaan suaminya, tidak memenuhi kewajibannya sebagai istri dengan baik.

***