Liburan (3)

Pagi tiba di villa milik Ken di pinggir pantai Kuta, Bali. Indahnya SunSet Bali terlihat dari sela-sela jendela, hari ini Ken ingat tentang janjinya kepada Sella agar pergi ke pantai bersama sama.

Ken berencana membicarakan bagaimana cara meraih kesetiaan, siapa yang bisa ia percaya dan siapa yang tidak....

"Selamat pagi yang mulia, mobil anda sudah siap!" seru Sella dari luar pintu kamar.

"Ya , aku akan segera kesana!" jawab Ken.

Ken melangkah masuk kedalam mobil, namun Sella malah duduk di depan disebelah kursi supir.

"Duduk dibelakang saja Sella temenin saya... saya butuh kehangatan hahaha..." ujar Ken sambil bercanda.

"Baiklah Yang Mulia jika itu keinginan anda." turut Sella.

"Sudah sarapan?" tanya Ken.

"Belum Yang mulia, anda ingin sarapan?" Sella balik bertanya.

"Ya kebetulan aku merasa sangat lapar! bagaimana bila kita singgah ke warteg saja?" usul Ken yang sangat rindu dengan masakan warteg yang biasa ia makan di Jakarta.

"Warteg? jangan bilang tempat makan kotor yang sering kita lihat dipinggir jalan itu?" respon Sella terhadap tawaran Ken.

"Ya benar , dan juga tolong jangan terlalu formal denganku ya di sana anggap saja kita seperti pasangan sedang mencari makan!" perintah Ken kepada Sella.

Sella hanya mengangguk kata-kata Ken membuat Sella merasa aneh, ia tidak pernah berbicara formal dengan Ken sebelumnya. Sella merasa sangat jijik ketika duduk di sebuah meja panjang dan berhadapan dengan seorang pria yang sedang makan, pria itu menguyah makanan yang ada didalam mulutnya dengan sangat bersemangat sehingga nasi yang ada didalam mulutnya berserakan kemana-mana.

"Mau pesan apa bos?" tanya sang pemilik warung kepada Ken.

"Wah saya pesan nasi uduknya aja ya porsi komplit, g usah pakai bawang , g usah pakai sambel , dan g usah pakai sayur kol, kasih ayam telur aja!" jawab Ken dengan penuh semangat.

"Pacarnya yang di sebelah mau pesan apa?" pertanyaan sang pemilik warung membuat Sella kelagapan dan salah tingkah.

"Saya.... saya .... samain aja deh pak!" jawab Sella gugup.

"Wah ok so sweet banget deh hahahaha!" celoteh sang pemilik warung sambil menggelengkan kepalanya.

Dari sudut pandang Sella nasi yang ada dihadapannya adalah makanan yang tidak layak makan, tidak masuk standar makanan yang akan ia masukkan kedalam perutnya.

Namun ia tetap mencoba memakan nasi uduk tersebut... pada gigitan pertama Sella masih agak ragu, yang ia rasakan hanyalah santan dan nasi yang dicampur apa enaknya?

Ken yang melihat hal itu mencoba untuk menjelaskan...

"Makannya dicampur Sella, coba ambil sesendok nasi lengkap dengan tempe sepotong ayam dan sedikit sambal terasi.." ajar Ken.

Sella kemudian menuruti perkataan Ken ternyata makanan yang ia anggap tidak layak makan itu terasa sangat lezat, campuran daging ayam yang berminyak dengan bumbu terasi yang asin dan pedas membuat lidahnya meleleh.

Ken yang menyaksikan hal itu tertawa terbahak-bahak, wajah Sella memerah menahan malu. Ketika selesai makan 2 orang pria yang dari tadi memperhatikan mereka berbisik bisik...

"Wah liat tuh cewek, pasti cewe g bener masa cewe secantik itu mau sama cowok sejelek itu sih?" ujar salah satu pria tadi.

"Bener kata lu lek, mungkin ayah cowoknya kaya atau simpanannya kali!" timpal pria yang satu lagi.

Sella baru mau pergi menghampiri para pria tadi, namun Ken sudah terlebih dahulu maju dan menggebrak meja.

"Brak.. ( bunyi meja digebrak Ken) Kalian siapa gosipin orang terus tidak ada kerjaan apa?" Teriak Ken penuh amarah.

"Wah, nantang ya kenapa ga suka?" tantang pria pertama kepada Ken.

Ken mengeluarkan tinjunya dan meninju wajah pria tersebut tepat di bagian hidung, terdengar bunyi patah yang membuat gigi ngilu.

"Bro lu ga papa?" tanya teman pria tadi.

"Ga papa ,Ga papa hajar aja dia!" perintah pria yang ditinju pertama kali.

Ken menangkis pukulan teman pria pertama, memegang kepalanya erat dan membenturnya ke meja seketika meja terbelah menjadi 2. Pria kedua pingsan.

Ken kemudian memberikan perintah kepad supirnya untuk ganti rugi kepada pemilik warteg dan membayar biaya rumah sakit kedua orang tadi.

Pada saat itulah Sella melihat sesuatu yang menggugah hatinya, pertama kali bagi Sella untuk merasa dilindungi. Sebelumnya ialah yang selalu melindungi orang lain , tanpa disadari rasa kagum Sella semakin besar terhadap Ken, ia berjanji akan terus setia kepadanya.

Ken yang merasa kebingungan, bertanya-tanya sejak kapan ia mendapat tenaga sebesar ini? pikirnya dalam hati.

"Mungkinkah pelatihan kakek ular bekerja?" ucapnya pelan.

Sella dan Ken kemudian melanjutkan perjalanan pergi ke pantai, waktu menunjuk tepat pukul 10 pagi, Sella tidak berani berbicara apa apa karena gugup begitu pula Ken sepanjang perjalanan.

Eps liburan (3) tamat.